ch 02

370 23 9
                                    

Happy reading

Pulsek

Saat ini para boel dan bofu sedang berkumpul

"Eh. Mana auza dkk kata mereka ada yang mau diomongin
Ujar Supra

"Kami disini
Sahut Aulia

"Gem Ayo ke ruang OSIS anggota OSIS yang lainnya udah pada nungguin tuh
Ajak Yaya pada gempa

"Oke.
Gempa pun mengikuti langkah Yaya menuju ruang OSIS dari belakang

"Taufan Ayo cepat bantu aku membersihkan perpustakaan
Ajak kauza pada Taufan

"O oke
Taufan dan auza pun segera pergi dari situ

Blaze:"cie, diajak sama mbak crus nih jadinya

Taufan:"oi. Enggak ya aku cuma nganggap dia adikku

Frostfire:"hmm. younger sibling or crus

Gempa:"oi balik ke cerita* mengeluarkan panci Legend *

Taublafrost:"ok mak

"Oh ya Blaze bantuin aku bersihin lapangan bola itu. Kamu kan pecinta bola
Ajak Lilit pada Blaze

"Oke gas

"Dan Halilintar, Ice, dan Thorn kaliam bertiga ikut aku dan Aulia kita dipanggil Pak kepsek
Ujar Rara

"Dan untuk kalian para bofu kalian dipanggil mama Zila Katanya sih buat acara festival bulan depan
Ujar nama kepada para bofu

"Baiklah hamba dan kakak-kakak hamba akan segera ke sana
Ujar sopan dengan senyuman ramahnya

"Lalu aku?
Ying menoleh ke arah solar

"Lu ga ada pekerjaan jadi bisa pulang
Solar pun mengangguk paham

---

Saat solar sampai di depan rumah ia melihat mobil sang ayah terparkir di garasi rumah mereka

Solar pun meletakkan sepatunya di atas rak dan membuka pintu rumahnya dengan perlahan

Ceklek

"Ayah ibu sol...

PLAAAKK

Perkataan solar terhenti saat sang ayah menamparnya dengan cukup keras

"Dasar anak kurang ajar. Berani-beraninya ya kamu memukul Robi tadi di kelas
Ini wajah ayah solar benar-benar terlihat seperti sangat marah besar

"Hah. Enggak ayah, solar gak ngelakuin apa-apa kok sama Robi. Robby kan masih SMP sedangkan solar kan sekarang sudah SMA. Mana mungkin solar melakukan hal itu kan?
Ujar solar dengan nada yang serius

Not: Robby itu anak angkatnya amato

Amatopun berpikir bahwa perkataan solar ada benarnya. Namun Robi meyakinkan amato bahwa solarlah yang membuatnya babak belur

"Kakak bohong ayah. Coba Ayah lihat ini teman-teman Robi gak mungkin ngelakuin itu dan tadi pagi Robi Kan berangkatnya sama Kak solar. Terus Kak solar mukulin Robi pas mau masuk kelas itu Ayah
Perkataan Robi membuat solar keheranan

Sejak kapan aku nganterin dia ke sekolah? Padahal yang nganterin dia ke sekolah itu kan temannya
Batin solar yang kebingungan

"Kamu dengar sendiri kan solar?
Amato menatap tajam solar

"Sumpah ayah solar nggak mungkin ngelakuin itu Ayah
Solar mencoba meyakinkan

PLAAAAKK

Tamparan kembali ditujukan pada pipi solar

"Cukup solar!!! Ayah kecewa sama kamu sekarang Ayo ikut ayah!!!
Amato menarik tangan solar dengan paksa menuju gudang rumah

Di gudang

Solar dicambuk oleh amato secara terus-menerus

"Hiks... a. Ampun ayah. Hiks...
Solar tak bisa menahan air mata Karena rasa sakit yang ia alami

Baf

"AAAH ampun ayah!!!
Solar merintih keras saat amato meninju perutnya dengan keras

"Dengar kau solar! Jika sekali lagi Ayah mendengar kamu berbuat seperti ini pada Robi Ayah tidak akan segan-segan menghukummu lebih berat daripada ini
Setelah itu amato keluar dari gudang dan digantikan Robi yang tersenyum sinis

"Wah. Kasihan yang habis dihukum hmm~ gak sia-sia aku buat luka palsu pakai cat~
Robi tersenyum mengejek kepada solar

"A apa? Jadi itu luka palsu?
Solar mencoba bersabar

"Iya la udah ya aku mau pergi dulu. Selamat menikmati rasa sakit anda~
Setelah itu Robby pergi meninggalkan solar yang tampak kesakitan

14.00

Saat ini solar Tengah berada di kamarnya sedang mengobati seluruh luka yang ada di tubuhnya.

"Aku harap kakak-kakak yang lain tidak menyadari luka ini
Gumam solar pelan




To be continyu

Astaga kagak ada ide buat menistakan solar☺️

Jadi bagaimana robbyfitrazah apa kamu puas dengan karakter antagonis kamu?

Okeh See you next time~

Vomen

Tanggal 11 Oktober tahun 2023

we will always be with you: SolarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang