02 ; New Life

88 12 1
                                    

'tok tok tok'

Pintu kamar Yuli diketuk hingga membangunkan sang pemilik kamar yang rupanya tertidur. Padahal hanya berniat rebahan sebentar.

Yuli melirik jam dari ponsel digenggamannya. Sudah pukul 21.27 malam. Gadis itu mengucek matanya sebentar lantas beranjak dari kasurnya untuk membuka pintu kamarnya.

"Eh, gue ganggu ya? Maaf ya, Yuli," ujar gadis itu, intonasi bicaranya terdengar sangat lembut. Berbeda dengan Hera.

Yuli menggeleng pelan, mengulum senyum tipis, "Eh, gapapa kok. Gue emang niat mau bangun,"

Gadis itu mengangguk pelan, kemudian menyerahkan sesuatu dalam kantung kresek pada Yuli, "Ini tadi titipan Ijal, katanya pak Johnny belum bisa kesini, jadi Ijal yang beli,"

Yuli menerima kantung kresek hitam yang diyakini berisi lampu itu, "Makasih ya,"

Gadis tadi tersenyum, "Oh iya, kenalin. Gue Manda. Kamarnya ada deket tangga itu, nomor 08,"

Yuli balas tersenyum, "Iya, Manda. Salam kenal ya,"

"Besok-besok kalau selesai kuliah atau lagi luang, ke bawah aja. Kita biasa nonton tv di bawah," ajak Manda masih dengan senyum manisnya.

Yuli mengangguk pelan, "Iya, siap,"

Setelahnya, Manda berpamitan. Dan di saat itu juga, Yuli bingung, apa yang harus dilakukannya dengan lampu ini? Memasangnya sendiri kah?

'tok tok tok'

Belum selesai Yuli memikirkan solusi untuk lampu itu, pintu kamarnya kembali diketuk. Siapa lagi kali ini?

"Eh, Yuli. Itu, lampunya udah ada kan?" tanya sosok jangkung yang kalau Yuli gak salah ingat namanya Shaka.

Yuli mengangguk pelan, mengangkat lampu yang dibawanya.

"Mau gua pasangin sekarang?" tawar Shaka.

"Boleh," jawab Yuli. Oh iya, Yuli baru ingat kalau Shaka tadi yang mau masangin lampu.

Shaka mengangguk, kemudian setelah mendapatkan izin, lelaki itu masuk ke dalam kamar Yuli dengan sebuah kursi untuk menjadi pijakannya ketika memasang lampu.

"Udah terang," kata Shaka setelah berhasil memasang lampu kamar Yuli sehingga kamar itu tidak gelap lagi.

Yuli tersenyum lebar, "Makasih banyak ya, Shaka,"

"Sama-sama. Kalau butuh apa-apa nanti panggil gua aja ya," ujar Shaka yang disahuti Yuli dengan acungan jempol. Setelah itu, Shaka pamit kembali ke lantai bawah.

Karena lampu kamar sudah menyala dan Yuli sudah tidak terlalu capek, gadis itu memutuskan untuk merapikan kamarnya sampai rasa kantuknya datang kembali.

❄️

Pagi hari Yuli sudah siap dengan setelan kuliahnya beserta totebag di bahu kanannya dan tas laptopnya di tangan kiri. Setelah dirasa penampilannya sudah rapi, Yuli turun ke bawah. Berniat memesan ojek online di lantai bawah saja.

Bau masakan menyeruak ke dalam indera penciuman Yuli, ternyata sepagi ini sudah ada yang rajin memasak di dapur.

"Eh? Yuli yaa?" sapa seorang gadis yang baru keluar dari dapur sembari membawa semangkuk besar berisi soto ayam.

Yuli tersenyum, meski awalnya terkejut melihat ada orang memasak sebanyak itu. Apa dia memasak untuk seluruh penghuni kost? Pikirnya.

"Mau masuk kelas pagi? Sarapan dulu yuk," ajak gadis itu sambil membereskan barang-barang yang ada di atas meja makan.

Yuli menilik jam yang terpajang di dinding, masih ada sekitar 45 menit lagi. Perjalanan dari kost sampai kampus sekitar 15 menit. Cukuplah kalau mau sarapan dulu.

Bright Azure ; 01LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang