sebuah rindu

85 7 4
                                    

part 7

pukul 23.00 vhi sudah ingin tidur namun, aktivitas nya terhanti dikala mendengar suara teriakkan dari luar. hal ini sudah biasa ia dengar setiap malam nya, bahkan suara pukulan dan suara barang-barang yang jatuh pun terdengar jelas dari arah kamar miliknya.

siapa lagi membuat suara bising itu jika bukan kakek dan bundanya yang tengah ribut ditengah malam begini. mereka hampir setiap malam ribut bahkan sampai tangan kakeknya ini pun ikut bicara.

vhi tidak bisa berbuat apa-apa selain berdiam diri mendengarkan suara keributan tersebut.

"vhi, kenapa belum tidur?" tanya hobi masuk.

"eoh hyung, dan kenapa hyung juga belum tidur jam segini?" tanyanya balik

"hyung belum mengantuk. Dan kamu sendiri?"

vhi cuma diam tanpa membalas pertanyaan dari hobi

"tutup telingamu jika keadaan ini membuat mu tidak nyaman" ucap hobi namu vhi hanya menatap hyungnya ini sendu.

"apa menyusul seokjin hyung jalan yang terbaik hyung?" tanya vhi

"apa yang kau katakan, apa kamu ingin meninggalkan bunda dan hyung hem? kamu ingin memberikan luka pada kami? berhentilah berkata tidak masuk akal ini" balas hobi marah.

"kenapa tidak masuk akal? bahkan ini sangat-sangat masuk akal. jika aku pergi rumah ini akan nyaman kembali seperti aku belum dilahirkan dulu" ucapnya

"apa denganmu pergi akan menyelesaikan masalah hem? apakah semuanya akan baik-baik saja? tidak. bahkan masalah akan datang terus menerus"

"lalu apa yang harus aku lakukan hyung? apa! kau tidak tau betapa hancurnya diriku, kau tidak tau betapa sakitnya hatiku, kau tidak tau betapa berisiknya kepalaku, kau tidak tau! bahkan kau tidak akan pernah merasakannya." ucap vhi mulai meninggikan nada bicaranya.

"dan lalu apa juga yang harus aku lalukan untukmu? membiarkan mu mati begitu saja lalu menangis melihat jasad mu? atau bahkan ikut membunuh diriku agar aku juga merasakan betapa sakitnya dirimu!" balas hobi 

"kau bodoh vhi. bahkan sangat bodoh! memang kau saja yang menjadi korban disini aku juga, aku juga korban disini!! sebelum kau lahir kedunia ini akulah yang mendapatkan semua itu. ini belum ada apa-apanya dibanding diriku" sambung hobi

seketika membuat vhi tidak percaya dengan yang dilontarkan hyungnya barusan. ia berharap hyungya ini mendengaarkan keluh kesahnya namun, apa yang ia dapat? dirinya malah dibanding-bandingkan oleh hyungnya.

"keluar kau dari kamar ku! aku tidak membutuhkan ocehan mu itu. aku salah jika sudah berharap lebih padamu"

"KELUAR..." teriak vhi

"kau manusia lemah yang pernah aku temui dan manusia lemah yang berstatus sebagai adikku." ucapnya berlalu pergi.

inilah alasan vhi selalu memendam masalahnya sendiri, selalu memendam kesedihannya sendiri karena bukan menenangkan dirinya tapi malah membuat diri dan mentalnya semakin jatuh.

"hanya kau yang mengerti diriku hyung, kenapa kau tidak pernah datang lagi kemimpi ku? apakah kau marah padaku? atau bahkan aku sudah membuat kesalahan" monolognya.

"aku sangat merindukan hyung, tolong datang kemimpiku sebentar saja hanya sekedar memelukku" sambungnya yang mulai memejamkan matanya.

.....

senin, pukul 07

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

senin, pukul 07.00 pagi terlihat langit yang tengah bersiap-siap berangkat sekolah namun, langkahnya terhenti disaat melihat seseorang yang berdiri didepan pintu dengan seragam sekolahnya.

"k-kau" kagetnya

"apa aku mengagetkan mu?" ucap seseorang itu.

"t-tidak, tapi wajahmu?"

"bolehkah aku masuk? aku ingin menumpang merebahkan diriku sebentar disini, jika kamu tidak mengizinkannya aku akan pergi" ucapnya lagi namun langit masih diam mematung melihat wajah seseorang yang ada didepannya.

"Langit, apa tidak boleh?" tanyanya lagi.

"boleh, ayo aku bantu" ucapnya

kini mereka berdua sedang duduk diruang tengah, setelah langit membantu vhi duduk ia berdiri lalu berjalan tergesa-gesa ke arah dapur, entah apa yang ia ambil.

ya, seseorang itu adalah vhi. vhi datang kerumah langit dengan wajah yang sudah babak belur seperti orang yang habis berkelahi, tapi yang langit bingungkan vhi tidak memiliki musuh sama sekali lalu siapa yang telah memukul vhi sampai seperti ini?.

....

(*yuk berikan vote dan komennya dong jangan lupa*)

sebuah rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang