part 12

98 5 8
                                    

"hey... kenapa melamun pagi-pagi begini?" tanya seokjin yang melihat vhi yang tengah melamun. "eoh hyung, aku tidak melamun" balasnya dengan senyuman getir.

"heum, baiklah lalu ngapain kamu disini sendiri?" tanyanya lagi. "tidak ada hanya ingin saja" balas vhi. "kamu yakin?" 

"heum.."

beberapa saat mereka diam dan menatap lurus kedepan tanpa saling menegur satu sama lain, sampai akhirnya vhi membuka suara.

"hyung.." panggil vhi. 

"heum.."

"hyung, seandainya ada salah satu diantara kita bukan saudara kandung bagaimana ya hyung? heum, maksudku jika keluarga ini selalu ribut, selalu berisik karena anak yang tidak diinginkan dikeluarga ini tapi ibunya masih ingin mempertahankannya apakah itu salah?" 

tanya vhi membuat dada seokjin berdegup lebih kencang. apakah vhi mendengar keributan semalam? atau apakah vhi mengetahui sesuatu? pikirnya.

"kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu? tanya seokjin tenang. "tidak ada hanya ingin bertanya saja hyung, kenapa hyung seperti orang ketakutan saja" ucapnya menatap lekat seokjin seperti seseorang yang sedang mencari kebenaran yang disembuyikan.

"ti-tidak, apakah wajah hyung seperti orang ketakutan? sepertinya tidak" ucapnya.

"aku tau kau bohong hyung pasti ada yang kau sembuyikan dariku" batin vhi menatap seokjin. "berhentilah menatap hyung seperti itu. kamu seperti orang yang ingin memakan ku saja" balasnya.

"hahaha...iya aku ingin memakan hyung supaya hyung tidak pernah berbohong padaku" ucap vhi.

degg..dada seokjin semakin berdegup lebih kencang apa benar vhi mengetahui sesuatu, pikirnya cemas. 

"se-sejak kapan hyung berbohong padamu vhi kamu ada-ada saja" ucapnya menggaruk kepala yang tak gatal. "sudahlah ayo makan kamu belum makan kan?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"belum hehe, yasudah ayo aku juga sudah sangat lapar" ujarnya menarik tangan seokjin.

sekarang mereka berdua sudah berada diruang tengah sambil bercerita, serta tawa vhi tidak berhenti sedari tadi karena ulah seokjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sekarang mereka berdua sudah berada diruang tengah sambil bercerita, serta tawa vhi tidak berhenti sedari tadi karena ulah seokjin. tanpa mereka sadari hobi yang tengah memperhatikan interaksi mereka berdua.

yang hobi sendiri tidak pernah mendapatkan momen seperti vhi, hubungan hobi dan seokjin bisa dibilang tidak terlalu dekat karena keras kepala hobi membuat seokjin tidak terlalu mengutamakan hobi.

bukan tidak menyayangi hobi seperti seokjin menyayangi vhi namun, seokjin tidak suka dengan kerasnya hobi bahkan setiap mereka bertemu ujung-ujungnya berakhir dengan perdebatan.

"bahagia sekali ya dua saudara ini" celetuknya membuat suara tawa tadi berubah menjadi hening. "apa maksudmu" sahut seokjin.

"kenapa kau marah bukankah aku benar?" balasnya tanpa menoleh pada seokjin. "sudahlah hyung tidak perlu ditanggapi, lebih baik kita pergi saja dari sini" 

sahut vhi, sehingga seokjin menurutinya namun, langkahnya terhenti disaat hobi berkata sesuatu yang membuat seokjin marah. "kenapa selalu menurut sama anak tidak tau asal-usul ayahnya itu" celetuk hobi.

degg.. tunggu, anak yang tidak tau asal-usulnya itu? apa maksudnya? siapa yang hobi maksud? dan apa tujuannya berkata seperti itu.

"siapa yang kau maksud!" tanya seokjin sambil menggempalkan tangannya. "aku tidak perlu menjelaskannya kau pasti sudah tau siapa yang ku maksud" balas hobi pergi begitu saja meninggalkan berbagai banyak pertanyaan untuk vhi.

"HOBII-AHH, AKU BELUM SELESAI BICARA!!" teriak seokjin tapi tidak dihiraukan hobi sama sekali. "sudahlah hyung ini masih pagi tidak usah berteriak seperti ini lagipula hobi tidak akan mendengar teriakkan hyung, jadi berhentilah berteriak" sahut vhi.

"vhi kamu tidak perlu memikirkan perkataan hobi tadi anggap saja kamu tidak mendengar apa-apa" ucapnya meyakinkan vhi. "memangnya aku harus memikirkan apa? aku tidak memikirkan apa-apa kenapa hyung begitu terlihat khawatir" tanya vhi membuat seokjin diam.

"kenapa diam hyung atau jangan-jangan benar hyung menyembuyikan sesuatu dariku?" tanyanya lagi. 

"ti-tidak, memangnya hyung menyembuyikan apa darimu sudahlah ayo perut hyung sudah sangat lapar" ucapnya mendahului vhi lalu beberapa detik kemudian vhi pun menyusul seokjin.

...

sedangkan disebuah ruangan yang berbau tidak asing bagi orang-orang yang berada disini. bau yang sangat menyengat, banyak orang-orang yang berlalu lalang disetiap koridornya gedung ini rumah sakit.

yaa rumah sakit bau yang menyengat tadi berasal dari obat-obatan rumah sakit ini. entah siapa yang tengah dirawat dirumah sakit ini dan entah apa penyebabnya.

diruangan ini terlihat seseorang yang tengan terbaring lemah diatas brankar serta dengan tatapan kosong kearah jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

diruangan ini terlihat seseorang yang tengan terbaring lemah diatas brankar serta dengan tatapan kosong kearah jendela. entah apa yang sedang pria ini pikirkan? dan siapakah pria ini? mengapa dia sampai berada disini?

"apa sudah saatnya aku mencari mereka? ingin sekali aku membalas dendamku pada keluarga itu terutama pada pria tua itu dan anaknya." monolog pria ini dengan tatapan yang penuh kebencian.

"kalian tunggulah pembalasan ku! lihat apa yang akan ku lakukan pada kalian" lanjutnya dengan senyuman smirk khas yang ia miliki.

...

(Hai.. ada yang masih nungguin part ini gak ya🤔 atau udah ada yang lupa🤧)

(beri vote sama komentarnya dong)

(Bantu support author dengan komentar² kalian😊)

yuk ramaikan..
Yg mau mampir ke tiktok ku silakan
tt. @fit_hoseok🐿️
Ig. @fitrirmdni_02

sebuah rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang