08

1K 119 1
                                    

Wei Yuan turun dari kereta yang ia tumpangi saat ia sampai disebuah lokasi, dimana para rakyat yang terjangkit wabah di kumpulkan. Mereka sengaja di pindahkan, agar tidak menular kepada yang lain nya.

"Itu bangsawan!"
"Ada bangsawan!"
"Tolong kami! Obati kami!"
"Bangsawan kurang ajar! Kalian dengan sengaja mengurung kami di sini agar kami semua mati kan! Ku bunuh kau!" Seorang pria tua berlari dengan membawa sebuah balok kayu untuk menyerang Wei Yuan.

"Hentikan tindakan mu! Dia adalah Pangeran ketiga!" Para penjaga dengan segera melumpuhkan kan nya.
"Lalu kenapa jiga dia adalah Pangeran! Kalian hanya para bangsawan busuk yang selalu menyakiti rakyat kecil!" Umpat nya penuh amarah.

Wei Yuan mendekat, dan berjongkok menyamakan tinggi dengan pria tua yang sedang di pegangi oleh dua pengawal itu.
Lalu menempelkan dengan lembut telapak tangan nya pada luka di dahi laki laki tua itu.
Perlahan luka itu hilang tanpa bekas.

"A-apa yang kau lakukan?!"
"Ibu... Pak tua itu di sembuhkan!"
"Dia tabib! Akhirnya sungguh ada tabib yang datang!"

Mereka segera mengerumuni Wei Yuan. Dan lagi lagi, para pengawal segera melindungi Wei Yuan.

"Jaga jarak kalian!" Tegas mereka.
"Tolong sembuhkan aku juga."
"Tidak! Anak ku, sembuhkan dia dulu!" Mereka tampak berebut.

"Tidak perlu berebut, aku akan mengobati kalian semua, berbarislah dengan rapi maka kalian akan segera di obati." Wei Yuan tersenyum lembut.
"Aku akan tetap di sini sampai kalian semua di sembuhkan. Dan tolong dahulukan anak anak, wanita dan para lansia. " Sambungnya.

Segera mereka berkumpul sesuai instruksi Wei Yuan. Dan penjaga lain tampak menyiapkan meja untuk Wei Yuan memeriksa mereka semua.

Wei Yuan mengeluarkan kantung ajaib nya, dan keluarlah banyak botol botol obat kecil. Ia juga mengeluarkan kantung lain nya dan meletakan nya di sisi kiri nya.

"Baiklah, silahkan pasien pertama." Wei Yuan tersenyum lembut. Ia pun memulai pengobatan nya. Ia memeriksa mereka satu persatu dan memberi mereka roti gandum yang sebelum nya telah mereka siapkan.

Mereka pun tampak senang, mendapat obat dan makanan. Tak terasa senja mulai datang, Wei Yuan pun telah selesai mengobati mereka semua. Tentu saja dengan bantuan para pengawal juga.

"Di mana penampungan air untuk mereka?" Wei Yuan
"Ada di sana Pangeran, apa anda ingin melihat nya?" Pengawal
"Ya." Wei Yuan dan seorang pengawal itu pun menuju dimana letak pasokan air itu berada.

Wei Yuan berjalan di atas kayu kayu, untuk melihat isi tong air besar itu. Ia mengerut kening nya saat melihat air di dalam nya tampak aneh dan berwarna hijau.

Ia pun mengambil wadah kecil dan menyimpan air itu di dalam nya. Lalu ia kembali turun dan berpamitan dengan semua warga untuk kembali ke istana.

.+.

'Air ini, sangat aneh..." Wei Yuan yang sudah bersiap untuk tidur. Tampak memperhatikan air hijau dalam botol kaca kecil yang ia pegang. Ia yang semua berbaring di ranjang, segera bangun dan menuju meja.

Ia membuka tas milik nya dan mengambil beberapa botol dengan penutup berwarna hijau. Ia pun mulai meracik sesuatu dan memasukan air hijau itu kedalam racikan yang ia buat. Alis nya menukik tajam saat air dan racikan itu tampak berubah menjadi busa setelah di satukan.

"Sudah ku duga, ada racun dalam air ini." Sorot matanya tampak menajam.

.+.

"Lou Qinyang, siapa yang bertanggung jawab untuk menangani rakyat yang di isolasi?" Wei Yuan di sela sela sarapan nya bertanya kepada Lou Qinyang
"Hm? Itu seorang gadis dari keluarga Ling. Ling Yi." Lou Qinyang
"Mengapa tiba tiba anda bertanya?" Lou Qinyang

Memiliki Tahta Kembali Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang