05

1.2K 130 3
                                    

"Pangeran, sudah saat nya pergi." Seorang pengawal memanggil Wei Yuan. Wei Yuan menoleh dan menutup buku yang ia baca selama ia menunggu.

"Em." Ia kembali menyimpan buku dalam kantung ajaib nya dan meninggalkan kamar penginapan nya, bersama dengan seorang pelayan yang mengikuti nya dari belakang.

Wei Yuan membungkuk hormat saat melihat Lan Wangji bersama Xiao Xingchen dan pengawal lain nya berkumpul di depan menara teleportasi. Mereka pun segera masuk dan meninggalkan kota tersebut.

.+.

Wei Yuan merasa bingung, saat ia bangun ia telah berada di sebuah ruangan yang sekali lagi, asing baginya. Dan lagi, ruangan kamar ini lebih mewah dari kamar kamar sebelum nya yang ia tempati.

"Apakah ini penginapan? Apa belum juga sampai di ibu kota?" Wei Yuan menyibak selimut nya dan berjalan tanpa alas kaki menuju jendela besar di sisi kiri ranjang.
Ia mendorong jendela itu, dan pemandangan di hadapan nya membuat nya sangatlah kaget.

"Aku... Di istana?!" Katanya, sejauh ia melihat. Bangunan bangunan mewah lain nya tampak tertata tapi. Namun, semua tampak kecil di matanya karna istana berada di tempat tertinggi dataran ibu kota.

Angin membuat rambutnya tertiup lembut, Wei Yuan diam dan melihat sekeliling. Cahaya jingga memenuhi pandangan nya. Senja telah tiba, malam akan segera datang.

'istana... Sekarang aku sungguh harus fokus dengan ujian ku.' Wei Yuan
'mama, kau jangan khawatir. Aku akan membersihkan nama mu, cepat atau lambat.' Wei Yuan.

Tok ... Tok ...

"Pangeran, apa anda sudah bangun?" Suara seorang wanita tampak terdengar dari balik pintu besar itu. Lalu perlahan pintu terbuka dan munculah wanita cantik dari balik pintu itu.

"Pangeran, saya adalah Lou Qinyang kepala pelayan untuk istana pangeran ke-3. Karna anda sudah bangun, saya akan membantu anda bersiap. Malam ini, anda akan makan malam bersama dengan seluruh keluarga." Wanita bernama Lou Qinyang itu membungkuk hormat. Dan tersenyum lembut kepada Wei Yuna. Tidak ada tanda tanda kebencian dari segala pergerakan nya.

"Masuklah, dan bantu Pangeran untuk mandi." Lou Qinyang tampak sedikit menoleh. Dan masuklah 3 orang pelayan wanita lain nya. Hal itu membuat Wei Yuan sangat kaget.

"Aku akan membersihkan tubuh ku sendiri. Kalian tolong keluar lebih dulu." Wei Yuan.
"T-tapi Pangeran.." ucap seorang dayang wanita.
"Aku bukan anak kecil yang tidak tau caranya untuk mandi." Alis Wei Yuan menukik tajam, anak berusia 13 tahun itu tampak kesal.

"Jika itu yang Pangeran inginkan, izinkan kami untuk membantu memilihkan pakaian untuk anda juga menata rambut anda, bagaimana?" Lou Qinyang
"Ya, lakukan saja." Wei Yuan menerima pakaian mandi dari Lou Qinyang dan menuju kamar mandi yang di tunjukan oleh seorang dayang lain nya. Ia pun menutup rapat pintu kamar mandi.

"Nona Lou, apa ini tidak apa apa? Yang Mulia Pangeran ketiga mengatakan kita harus melayaninya dengan baik." Dayang
"Kau benar, tapi kenyamanan juga yang utama. Kau lihat bagaimana ekspresi kesal nya? Ia tidak ingin di perlakukan sebagai anak anak." Lou Qinyang

Setelah beberapa saat di dalam kamar mandi, kini Wei Yuan sedang duduk di kursi rias dan membiarkan ketiga dayang wanita itu menatanya. Sedangkan Lou Qinyang tampak memilih hiasan rambut, juga sebuah giok yang nantinya akan di gantung di pinggang nya. Selama di rias, Wei Yuan hanya memejamkan matanya. Sungguh, sebenarnya ia risih dengan semua ini. Ia bisa mengurus segala nya sendiri dan menata dirinya sendiri. Tapi sekarang, ia bukan lagi tabib kecil dari desa kecil. Ia sekarang seorang Jantung Pohon Suci. Juga, 'cucu' Kaisar tentu saja ia harus berdandan sesuai standar para bangsawan kelas satu.

"Pangeran ketiga.... Anda sangat cantik!!" Seorang dayang tampak heboh. Kehebohan nya membuat Wei Yuan membuka matanya.
"Aku laki laki, tidak can....tik.." Wei Yuan terdiam, menatap pantulan dirinya sendiri di depan cermin. Ia tampak menggunakan pakaian khas keluarga Kaisar. Warna putih awan yang di gabung dengan biru lembut.

Dua buah hiasan ukir perak, tampak apik di kedua sisi kepalanya. Juga, sebuah pita dahi berwarna biru lembut yang terpasang di kening nya. Menambah kesan lembut dan anggun bagi nya.

"Apa aku sengaja di dandani seperti wanita?" Wei Yuan
"Tidak, semua perhiasan ini adalah perhiasan laki laki. Hanya saja... Wajah anda memanglah cantik." Dayang, Wei Yuan menghelang nafas.
"Apa anda tidak senang dengan ini? Kami akan mengganti nya." Lou Qinyang
"Tidak perlu." Wei Yuan

.+.

"Pangeran ke-3 telah sampai."

Wei Yuan perlahan masuk kedalam sebuah ruangan. Meja besar dan panjang tampak menghiasi tengah ruangan.

"Ah! Dia datang! Kakak dia datang." Wei Yuan melirik sedikit kearah seorang anak lain nya yang juga berpakaian sama seperti nya.
"Em, tenanglah, JingYi." Ucap anak lain nya yang duduk di sebelah anak itu.

"Akhirnya kami bisa melihat mu, selamat datang di Istana Kaisar Wei Yuan. Aku Jiang Wanyi selir dari putra Mahkota. Dan dia, Lan JingYi putra ku." Jiang Wanyi

"Wei Yuan, memberi salam kepada Selir Jiang." Wei Yuan membungkuk dengan gerakan sangat lembut. Hal itu membuat semua orang kaget.

"Aku yang tumbuh di keluarga ini saja, tidak bisa memberi hormat selembut itu...." Bisik Lan JingYi.
"Selamat datang Wei Yuan, aku adalah MengYao. Istri Putra Mahkota dan dia adalah Lan Sizhui, putra Ku." MengYao

"Salam kepada Yang Mulia Putri Mahkota." Wei Yuan. Kembali membungkuk sekali lagi.
"Dan..." Ia kembali berdiri dengan tegap.
"Salam kepada Yang Mulia Putra Mahkota." Dan membungkuk sekali lagi kepada Lan Xichen. Putra Mahkota yang akan menggantikan Lan Qinghe Jun, Kaisar yang saat ini memimpin.

"Kau sangat sopan dan halus, bagus sangat bagus, Wei Yuan. Duduklah." Lan Xichen, Wei Yuan mengangguk kecil dan duduk di kursi lain nya. Ia melirik Lan JingYi yang sejak awal sangat bersemangat saat melihat nya.

"Tetua Lan, telah sampai."

Lan Qiren memasuki ruangan, ia tampak berjalan dengan lurus menuju kursi nya.

"Selamat malam paman, kakek."
"Salam kepada Tetua Lan." Wei Yuan bangun dari duduknya dan memberi hormat.

Lan Qiren hanya bergumam 'hn' dan semua orang kembali duduk.

"Yang Mulai Kaisar, Permaisuri dan Yang Mulia Pangeran kedua telah sampai."

"Tidak perlu memberi salam, apa kita orang asing?" Lan Qinghe Jun mengangkat tangan nya menahan antar cucu dan anak anak nya tidak memberinya salam. Lalu matanya melihat kearah seorang anak lain nya.

"Wangji.. dia adalah.." Lan Qinghe Jun
"Wei Yuan, putra Wei Ying anak ku." Lan Wangji. Wei Yuan terkejut dengan ucapan Lan Wangji. Ia menunduk dalam dan mengepalkan tangan nya.

"Wei Yuan, memberi salam kepada Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri." Wei Yuan membungkuk hormat.

"Kemarilah nak." Lan Yi, Wei Yuan mendekat dan lagi lagi ia terkejut dengan aura racun dari tubuh Permaisuri. Wajahnya juga tampak pucat.

"Cucu ku.. bertambah seorang lagi." Lan Yi tampak tersenyum lembut. Namun, dalam hatinya merasa nyeri saat melihat tatapan Wei Yuan yang terlihat tidak senang.

"Permaisuri, maafkan untuk kelancangan saya." Wei Yuan menarik tangan Lan Yi dan memeriksa nadinya. Hal itu mengejutkan semua orang.

"Sejak kapan, racun ini ada di dalam tubuh anda." Wei Yuan menatapnya dengan serius

"Apa?!" Lagi lagi semua orang tampak sangat kaget.
"Apa yang baru saja kau katakan?!" Lan Qinghe Jun
"Ada racun, di dalam tubuh Permaisuri." Wei Yuan
"Apa anda tidak mengetahui nya?" Sorot mata Wei Yuan semakin menajam.

TBC !!!

Memiliki Tahta Kembali Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang