16

956 109 8
                                    


Karna hari ini saya baik, saya kasih satu update lagi. 🥰🥰🥰

.+.

"Yang Mulia Pangeran Kedua...?" Raja Xie
"Saya tidak akan berbasa basi, anda ingin menyerah putra bungsu anda. Atau, berperang dengan Kekaisaran Lan." Lan Wangji, seketika ruangan menjadi sangat mencekam.

"Apa maksud ucapan anda?" Xie Lian maju satu langkah.
"Apakah, ada hal yang telah terjadi?" Xie Lian.
"Hal yang telah terjadi? Putra Mahkota apa anda sungguh sungguh bertanya hal seperti itu." Wei Yuan mengeluarkan penjara segelnya. Terdapat jiwa Hua Cheng di dalam nya.

"Itu?!" Xie Lian
"Panggil BAJINGAN itu kemarin!" Raja Xie

"Setelah Putra Mahkota, sekarang Pangeran Kedua dari Kekaisaran Lan berkunjung. Apakah kalian tidak memiliki perkerjaan." Setelah menunggu beberapa saat Hua Cheng pun datang.

"Saat ini, kami sedang melakukan perkerjaan kami." Wei Yuan berbalik dan menatap lurus kearah matanya.
"Katakan lah, bagaimana kau ingin di eksekusi." Wei Yuan.

"HAHAHAHAHA! Hanya anak kecil belaka, kau terlalu sombong." Hua Cheng
"Hua Cheng! Hentikan omong kosong mu!" Raja Xie.
"Katakan! Apa yang telah kau lakukan!" Raja Xie

"Yang aku lakukan? Aku hanya membunuh manusia yang tak lagi berguna." Hua Cheng
"Dan, awalnya aku ingin membawa nya dan membuat nya menjadi boneka ku. Tapi, pelindung anak itu cukup kuat." Hua Cheng tampak seperti orang tidak waras.

"Tapi, tidak apa apa. Kau sudah datang, maka aku bisa dengan leluasa mendapatkan mu." Asap hitam muncul di telapak tangan Hua Cheng dan menyerang kearah Wei Yuan.

"Matilah! Dan patulah untuk menjadi boneka ku!" Hua Cheng
"Wei Yuan!" Dengan panik Lan Wangji mencoba melindungi Wei Yuan. Wei Yuan menahan Lan Wangji. Ia mengarah kan tangannya kedepan. Sebuah pelindung segera muncul.

"Bocah sialan!" Hua Cheng mengeluarkan asap hitam semakin tebal. Pelindung Wei Yuan perlahan retak.

"Hahaha! Hahaha! Matilah!" Hua Cheng
"Benar, MATILAH!" Wei Yuan menyerang balik. Bilah bilah es tajam menyerbu Hua Cheng. Tidak siap menerima serangan, Hua Cheng tertusuk bilah bilah es itu di berbagai sisi tubuh nya.

HWAK! UHUK! UHUK!

Darah segar berceceran di lantai. Wajah Hua Cheng semakin pucat setelah mendapat serangan balik dari Wei Yuan.

"Sebagai orang yang memiliki kemampuan akan racun, kau malah menggunakan nya untuk hal buruk." Pagoda kehidupan milik Wei Yuan muncul dan mengapung di udara. Kesembilan gerbang di dalam nya tampak telah menyala.

'Dia... Telah menerobos seluruh gerbang pagoda!' Lan Wangji tampak terkejut di balik wajah tenang nya.

"Maka, biarkan alam yang menghukum mu." Pagoda yang semula kecil itu, seketika berubah menjadi besar. Dan memenjarakan Hua Cheng di dalamnya.

"Sialan! Apa ini! Lepaskan aku!" Hua Cheng dalam pagoda terus memberontak, dengan racun dan sihir hitam nya. Ia mencoba menghancurkan pagoda.

Wei Yuan membuat simpul segel, dua segel muncul di atas dan bawah pagoda.

"Atas nama Bumi dan Langit, Hua Cheng. Aku Wei Yuan, menghukum mu karna perbuatan mu yang telah membunuh banyak manusia tak bersalah." Kedua segel berputar, teriakan marah Hua Cheng berubah menjadi jeritan kesakitan.

Asap hitam tampak mengepul keluar dari beberapa sisi pagoda.

"Sihir ku! Racun ku! AAAAARRGGG!!" Jeritan Hua Cheng semakin menjadi. Kepulan asap hitam semakin pekat.

Lan Xi dan Lan Xin segera muncul dan melindungi tuan mereka. Kedua naga itu tampak mengelilingi Wei Yuan dan melindungi nya dari asap hitam itu.

"Hancur!" Ledakan terjadi di dalam pagoda. Lalu pagoda itu kembali menyusut dan terbang kembali ke sisi kanan Wei Yuan. Di lantai, Hua Cheng tampak tergeletak, tidak sadarkan diri dengan tubuh yang begitu kurus dan pucat.

Memiliki Tahta Kembali Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang