25

674 76 2
                                    

"Wei Yuan, bisa kau jelaskan ini kepada ayah." Lan Wangji tampak sangat kesal, bagaimana ia tidak kesal. Semua berawal dari 20 menit yang lalu. Saat jam masih menunjukan pukul setengah enam pagi. Ia datang ke istana Wei Yuan untuk melihat keadaan anak nya. Namun, apa yang ia temukan? Anak nya tidur dengan pria lain nya di dalam kamar nya.

"Mengapa kau tidur dengan nya?" Lan Wangji melihat Xue Yang dengan tatapan penuh amarah.
"Ayah, bisakah kau tenang terlebih dahulu." Wei Yuan.

"Dan juga, ucapan ayah dapat membuat orang lain salah paham." Wei Yuan.
"Kau mengizinkan ia berada di kamar mu?" Lan Wangji

"Ayah, bagiku Xue Yang bukan orang asing. Ia adalah teman sekaligus Ksatria yang mengawalku." Wei Yuan
"Wei Yuan, mengapa kau begitu membela nya?" Lan Wangji tampak kaget saat Wei Yuan begitu membela Xue Yang.

"Yang Mulia Pangeran, Yang Mulia Putra Mahkota tidak membela saya. Beliau berbicara yang sesungguhnya." Xue Yang
"Siapa yang mengizinkan mu berbicara?!" Lan Wangji tampak semakin marah. Wei Yuan menyentuh keningnya.

"Xue Yang, kau keluarlah lebih dulu, kalian juga." Wei Yuan melihat kearah Xue yang dan para pelayan yang juga berada di dalam ruangan.
"Baik." Para pelayan itu dan Xue Yang pun meninggalkan ruangan.

"Ayah, apakah kau tidak suka Xue Yang?" Wei Yuan mendekati Lan Wangji
"Kalian terlihat sangat akrab." Lan Wangji
"Ayah tidak suka?" Wei Yuan

"Ayah akan terus terang." Lan Wangji menarik nafas dan bersiap untuk berbicara.
"Ayah tidak senang kau dekat dengan siapa pun. Karna hal itu membuat waktu antara kau dan aku semakin sedikit." Lan Wangji berbicara dengan raut sedih, ia juga khawatir jika Wei Yuan akan marah dan menganggap nya aneh. Diam nya Wei Yuan membuat ia semakin menunduk dalam.

"Pftt... Hahhaha." Tawa riang Wei Yuan membuat Lan Wangji tersentak kaget. Lebih kaget lagi saat wajah tertawa Wei Yuan terlihat mirip dengan Wei Wuxian saat ia tertawa.

"Astaga.. hahhaha..." Melihat tawa Wei Yuan, Lan Wangji tersenyum tipis.

"Apa yang membuat nya sangat lucu?" Lan Wangji bertanya pelan.
"Ayah yang membuat semuanya lucu." Wei Yuan perlahan menghentikan tawanya.

"Ayah.." Wei Yuan lebih mendekat.
"Di bandingkan mereka, ayah memiliki waktu lebih banyak dengan ku. Ayah bisa datang keistana ku kapan pun ayah mu. Sedangkan mereka? Mereka bisa datang jika aku mengundang secara resmi." Wei Yuan

"Bagaimana dengan Xue Yang?" Lan Wangji
"Ayah tidak suka aku punya pengawal?" Wei Yuan. Lan Wangji menggeleng, Wei Yuan tersenyum lembut.
"Ternyata, ayah terlihat sangat manis yaa saat cemburu." Lagi lagi Wei Yuan terkekeh.
"Tidak cemburu." Lan Wangji melihat kearah lain.
"Iya, ayah cemburu." Wei Yuan memeluk lengan Lan Wangji dan tertawa kecil.

.+.

"Apa yang di katakan Yang Mulia Pangeran?" Xue Yang
"Hmm? Tidak mengatakan apa apa." Wei Yuan masih duduk di meja rias dengan beberapa pelayan menata nya.
"Sungguh?" Xue Yang, Wei Yuan mengangguk.
"Tapi, beliau masih melihat saya dengan tatapan permusuhan." Xue Yang.
"Maka berusahalah agar tatapan itu berubah." Wei Yuan bangun dari duduknya setelah para pelayan menyelesaikan tugas nya.

Wei Yuan pun memulai hari hari nya seperti biasa. Sibuk di ruang kerja, mendengarkan aduan dari para bawahan nya. Membaca surat surat dari tuan muda atau nona muda dari Keluarga bangsawan lain nya.

"Apakah anda akan menghadiri acara lelang itu? Pasti akan lebih meriah saat anda datang." Xue Yang
"Entahlah, aku juga memiliki acaraku sendiri." Wei Yuan.

"Acara sendiri? Saya tidak tau jika ada memiliki acara di luar agenda." Xue Yang tampak kaget.
"Acara itu, memang tidak ada di dalam agenda." Wei Yuan meletakan pena tinta nya.
"Acara apa itu? Mengapa saya tidak tau?" Xue Yang mendekat. Bahkan mencondongkan dirinya kearah Wei Yuan.

Memiliki Tahta Kembali Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang