Sensi

100 10 0
                                    

Setelah dari sekolah Cloe, kini keduanya memutuskan pulang. Sesuai dengan pesan dari kakaknya tadi, Rey akan mengantar Cloe pulang ke rumah, lagipula mana mungkin ia bawa Cloe ke kantor. Hari ini rencananya ia akan rapat divisi dengan timnya mengenai strategi baru. Takutnya Cloe malah tidak ada yang mengurus kalau ia bawa. Walaupun sebenarnya ia masih panik dengan kejadian menghilangnya Cloe tadi.

"Kenapa om yang jemput Cloe, emang mami kemana?" Tanya bocah itu sambil memakan es krim yang kini di tangannya.

Rey ini termasuk om yang royal memang. Sebegitu sayangnya ia dengan Cloe, ia tidak pernah bisa menolak semua yang Cloe minta. Malah terkadang kakaknya sampai nggak habis pikir Rey selalu memanjakan Cloe. Pernah suatu saat Cloe ingin rumah Barbie besar di salah satu mall yang mereka kunjungi. Cloe merengek minta dibelikan oleh kedua orang tuanya, namun hal itu tidak dituruti. Papinya yang sering.

Namun keesokan harinya tiba-tiba Cloe menangis dan merengek ingin diantar ke rumah Oma dan Opa. Bia awalnya heran, biasanya saja ini anak tidak mau kalau diajak pulang ke rumah oma opanya, kenapa ini jadi pengen banget kesana. Bia masih berpikir positif mungkin saja anaknya ini sudah berubah. Eh ternyata, sehari setelah mereka berkunjung, ada paket besar datang ke rumah mereka. Dan yaps isinya rumah Barbie besar yang ada di mall itu. Ia tau ini ulah siapa, pusing Bia dibuatnya.

Ternyata alasan Cloe merengek minta ke rumah oma dan opa tidak lain adalah ia ingin bertemu Rey supaya bisa dibelikan rumah Barbie itu. Rey mana bisa menolak, apalagi kalau Cloe sudah mengeluarkan jurus memelasnya. Udah deh tanpa ba-bi-bu langsung Rey turuti. Dari semenjak itu, Bia selalu memantau dan memarahi Rey kalau Cloe meminta macam-macam, jangan sampai hal itu terulang lagi. Ya tapi namanya juga Rey, semua permintaan Cloe yang macam macam itu masih saja ia turuti.

"Mami ada operasi sayang, pak Sapto hari ini libur. Kenapa sih nggak suka ya dijemput sama om?" Tanya Rey.

"Suka si, tapi tadi om jahat sama Miss cantik. Cloe gak suka" jawab Cloe dengan raut wajah tak suka sambil menghabiskan es krimnya.

Rey menghembuskan nafasnya "Tadi Cloe kenapa nggak pamit keluar dari kelas, kan semua jadi panik cariin Cloe, kalau Cloe hilang gimana?"

"Ya tadi Cloe mau izin ke Miss cantik, tapi Miss cantik lagi urusin Joe sama Kenan berantem. Yaudah deh Cloe pergi aja sendiri" jawabnya tanpa rasa bersalah.

"Besok lagi jangan diulang ya Cloe sayang" ucapnya sambil mengelus kepala Cloe.

"Besok lagi juga jangan marahin Miss cantik ya om, inget itu!" Kaget Rey mendengarnya. Kenapa sekarang Cloe lebih membela orang lain dari pada dirinya.

Jam pulang kantor telah tiba. Dan kagetnya lagi ternyata si Hendrick ini tidak bohong, ia benar benar memaksa Rey untuk pulang bersama. Padahal ia tadi bawa motor, namun ia rela motornya ditinggal demi bisa bertemu mama Rey. Sebenarnya Rey tau, alih alih bertemu dengan mama Tiffany ini hanyalah akal akalan Hendrick saja supaya dia bisa makan gratis di rumahnya.

"Terimakasih pak, saya sudah pulang" sapa Hendrick kepada satpam rumah setelah dibukakan pagarnya

"Owalah den Hendrick to, silahkan silahkan den masuk saja" jawab pak Narto ramah tanpa memedulikan Rey.

"Setiap Lo kesini berasa gue yang jadi main ke rumah lo Hen kalo gini" ucap Rey tidak terima.

"Yah apa gue bilang bro ku, angkat saja aku ini jadi adikmu. Dijamin keluarga ini jadi lebih berwarna"

"Gak sudi gue" jawab Rey muak.

Setelah memarkirkan mobilnya, terlihat ada mobil lain yang juga terparkir disana. Rey kenal, mobil ini adalah mobil kakaknya. Ini berarti kakaknya dan Cloe sedang berkunjung kesini.

Your Side Where stories live. Discover now