Setelah urusan dengan om Cloe selesai, akhirnya kehidupan Kelaya sudah mulai bebas sekarang. Beberapa hari ini ia sudah paham bagaimana cara mengatasi ketantruman anak-anak atau permintaan anak-anak yang kadang membuat Kelaya tidak habis pikir.
"Udah mulai terbiasa kan lo Kel ngehadapin dramanya anak-anak?" Tanya Rhona di dalam mobil online yang mereka pesan.
Hari ini ia putuskan berangkat menuju sekolah bersama Rhona, teman se SMA yang juga penyelamatnya sehingga ia bisa mengajar di sekolah itu. Rumah mereka memang berdekatan.
"Hehehe, perlu waktu emang Na. Awalnya kepala gue puyeng banget, mana ditambah punya masalah juga sama wali murid. Rasanya bener-bener mau resign aja gue hari pertama" jawab Kelaya
"Emang biasa kayak gitu, nanti lama lama juga nyaman sendiri Kel. Jangan sampe lah ya berurusan sama wali murid lagi, bikin pikiran terus"
"Bener banget, Na," ucap Kelaya sambil meng-amininya di dalam hati. Tuhan berilah ia kelancaran kedepannya.
Jam anak-anak pulang telah tiba. Sudah saatnya para guru untuk membimbing anak-anak pulang menemui penjemput. Tak terkecuali Kelaya, walaupun ia tidak mengajar di jam terakhir yang mana seharusnya ia tidak bertanggung jawab pada saat ini, namun ia dengan senang hati membantu. Tak tanggung tanggung, ia membantu dua kelas sekaligus, kelas Miss Rina dan kelas Miss Sarah.
Saat satu persatu membimbing anak anak pulang, atensi Kelaya mengarah pada seseorang yang baru saja masuk ke dalam sekolah. Ia masih begitu ingat wajah orang yang pertama kali bermasalah dengannya di sini.
"Ngapain orang itu harus jemput lagi sih, mati gue jangan sampe ketemu deh" ucap Kelaya dalam hati sambil balik badan hendak menjauh dari kelas Miss Rani.
Namun, disaat ia berbalik badan dan masuk kelas tiba tiba muncul Miss Rani yang hendak keluar beserta Cloe di gandengannya.
"Ah syukurlah, Miss minta tolong ini Cloe katanya mau pipis. Tolong anterin dulu ya, aku ada perlu sebentar sama mamanya Gara di depan" ucap Miss Rani memohon."Aduh gimana ini, niat hati masuk biar gak ketemu om nya. Kalo gini ceritanya mah gue beneran harus ketemu om nya dong!" batin Kelaya dalam hati. Kalau bisa nolak, sungguh Kelaya akan menolaknya dengan lantang. Tapi namanya sudah menjadi tugas, mau tidak mau ia harus bertanggung jawab.
"Yuk Cloe sama Miss, kita ke kamar mandi" ucapnya sambil menggandeng Cloe keluar kelas.
"Miss, Om Rey udah jemput Cloe! Om Rey, Cloe pipis dulu ya, tungguin!" Teriak Cloe setelah melihat kehadiran Om nya. Kelaya diam saja, sebisa mungkin jangan sampai ia berkontak mata dengan Om Cloe satu ini.
Setelah selesai dari kamar mandi, ini saatnya ia harus berhadapan dengan orang itu. Cloe sudah berlari menghampiri Rey dan Kelaya masuk ke dalam kelas mengambil tas Cloe. Kelaya masih kekeh dengan sikapnya, terkesan cuek dan tidak banyak bicara.
"Permisi, ini tas Cloe pak" ucap Kelaya sambil menyerahkan tas Cloe kepada Rey. Ia masih menunduk dan tidak kontak mata dengan Rey sama sekali, entah kemana cerewetnya saat ini.
"Dadaa Cloee, hati hatii," ucapnya sambil melambaikan tangan dan dengan suara kecilnya pada Cloe.
Setelah urusannya dengan Cloe dirasa sudah beres, ia pergi menuju kelas Miss Sarah untuk ikut membantu."Om Rey bentar, aku mau ketemu Miss Rhona dulu, tadi aku mau minta stiker Miss Rhona! Miss Rhona, stikernya.." teriaknya sambil berlari mengejar Miss Rhona dan meninggalkan Rey sendirian di sana.
Rey masih dengan santainya menunggu Cloe di sini. Atensinya tertuju pada seseorang yang kini mengurusi anak-anak dengan senyum mengembangnya.
"Permisi Miss, saya mau jemput Chika. Chikanya ada di mana ya saya cek di kelasnya kok tidak ada" tanya seorang lelaki dengan setelan kerjanya.
YOU ARE READING
Your Side
FanfictionDia yang tak pernah kubayangkan sebelumnya berakhir di sisiku -Oktober2023 Warn : cerita ini hanya fiksi, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli setiap cast. Harap jadi pembaca yg bijak🤍 Cr by Pinterest