"kan papa udah bilang sama kamu Rey, perbaiki dulu kinerja kamu sama tim kamu. Kemarin papa udah bangga karena akhirnya tim kamu sukses di development real estate. Tapi kenapa di bidang fnb ini kamu jatuh di lubang yang sama lagi kayak sebelumnya?" Ucap Dirut Aditama's group ini yang tak lain adalah papanya.
"Papa udah sekolahin kamu sampai luar negri, papa udah bangga karna di usiamu sekarang kamu udah lulus magister. Tapi kemana otak yang kamu banggakan selama ini Rey? Tolong papa lah, gimana nantinya perusahaan mau papa kasih ke kamu kalo kinerja kamu naik turun gini? Kamu ada masalah apa, hah?"
"Iya papa tahu, baru 3 bulan kamu kerja di kantor setelah wisuda, tapi tolonglah bukan pemakluman lagi kalau kamu yang pintar ini mengulang ulang kesalahan yang sama Rey" ucap papa Dito kecewa.
"Maafin Rey Pa, iya Rey tau Rey salah. Tapi Rey janji, papa kasih Rey waktu 5 hari buat perbaiki semua ini" jawab Rey menyesal.
"Oke fine, papa kasih waktu kamu 5 hari. Tapi kalau dalam 5 hari itu masih saja kinerja kamu buruk, papa gak segan-segan turunin pangkat kamu di staff biasa Rey, ingat itu" ucap papa Dito kemudian berlalu meninggalkan Rey sendirian di ruang dirut tersebut.
Ya ini adalah salahnya. Pikirannya terganggu setelah Marcel mengiriminya foto bahwa Sania tengah bermesraan dengan orang lain di Kanada. Saat itu Marcel memang sedang tugas di kedutaan Kanada. Kenapa setelah selama ini atensi Sania tiba-tiba datang secara bertubi-tubi. Ditambah pekerjaan kantor dan permintaan papa yang menuntutnya untuk sempurna.
Pikirannya penuh dan tidak bisa berpikir jernih sekarang. Hanya satu di otaknya saat ini, dia tidak mau pulang. Dia tidak siap bertemu dengan papanya lagi.
Disinilah Rey sekarang berada. Tujuannya saat ini tak lain adalah rumah Hendrick. Dia sengaja tidak membawa mobilnya dan pergi kesana dengan memesan taksi online. Wajahnya kacau dan berantakan.
"Makannya Rey punya pacar sono, jadi ada yang ngehibur. Engga apa apa terus datengnya ke gue. Kalo Lo nya anteng sih gue oke ya. Masalahnya kalo Lo ke sini langsung Lo monopoli seisi rumah. Gue jadi keusir kan" ucap Hendrick tak terima sambil membawa bantal guling dan keluar dari kamarnya.
Meninggalkan Rey yang kini tertidur pulas di kasur Hendrick tanpa rasa bersalah.
Suasana pagi itu sangat bahagia untuk Kelaya. Bagaimana tidak bahagia, hari ini anak-anak di sekolah memang libur karena sekolah sedang dilakukan renovasi.
"Aaahh good morning dunia akhirnya setelah sekian lama gue bisa bangun siang waktu weekdays. Okey hari ini harus selesaiin desain kemarin, nanti sore temenin Chika ke pasar malem" ucapnya semangat dan bangkit dari tidur.
Kali ini ia membuat desain baju pernikahan untuk teman sesama guru di sekolahnya.
Namun ketika kelaya sedang sibuk dengan kewajibannya, pesan masuk di hp Kelaya tiba-tiba muncul.
"Nyesel gue bilang kalo hari ini libur ke anak-anak, gak lagi deh" ucap Kelaya berat hati sambil bersiap-siap menuju kantor Sella
Pukul 10 pagi, tapi cuaca hari itu sudah panas. Hidup di ibu kota memanglah seperti ini. Mau bagaimana lagi, Kelaya tetep harus menjemput Sella dengan motor satu-satunya.
YOU ARE READING
Your Side
FanfictionDia yang tak pernah kubayangkan sebelumnya berakhir di sisiku -Oktober2023 Warn : cerita ini hanya fiksi, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli setiap cast. Harap jadi pembaca yg bijak🤍 Cr by Pinterest