3

830 83 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

Waktu istirahat pun telah tiba dan kini Azhar segera pergi menuju kelas Olivia sesuai dengan permintaan Olivia tadi

Namun sebelum dirinya sampai dirinya malah di hadang oleh anak-anak kelas lain yang langsung mendorong Azhar

Azhar yang memiliki fisik kecil langsung terjatuh

"Heh! Lu jangan kegirangan gegara di Deket Ama kak Olivia! Lu tuh ga pantes" ucap orang tersebut sambil menampar Azhar

"Pantas dan ga pantasnnya orang ga di tentuin oleh mu" ucap Azhar yang tidak takut

Kesal mendapat jawaban tersebut, teman-teman langsung menendang Azhar namun Azhar tidak merasa sakit hanya saja dirinya mencoba sekuat tenaga untuk tidak mengotori hodie Olivia

Salah satu orang yang mengganggu Azhar kesal dan mengambil penggaris besi dan bersiap untuk memukuli Azhar

Azhar yang tau langsung menarik diri dan yang kena kini malah betisnnya berdarah namun dirinnya bersyukur karena hodie itu baik-baik saja

"Woy!! Apa yang kalian lakuin!!" Teriak seseorang yang Azhar kenal yaitu Olivia

Olivia langsung berlari menghampiri Azhar sementara orang-orang yang mengaggu nya tadi sudah ketakutan dan bubar

"Halo kak, maaf telat"

"Astaga az!! Betis mu berdarah!!"

Azhar pun melihat ke arah betisnnya yang memang berdarah namun tidak terasa sakit sama sekali " tenang kok kak, ga kerasa sakit kok"

"Tenang? Bagaimana aku bisa tenang!" Olivia pun dengan sigap langsung mengendong Azhar dan membawa nya langsung ke UKS

Olivia sempat heran mengapa anak SMA begitu ringan dan kecil

Tanpa basa basi Olivia langsung masuk dan menaruh Azhar di kasur UKS dan mencarikannya p3k

Sebenarnya ada yang membantu nya hanya Olivia menolak nya karena entah mengapa perasaaan mengatakan bahwa orang ini tidak jauh beda dengan orang-orang yang mengaggu Azhar. Oleh karena itu Olivia memutuskan untuk menjaga Azhar sepanjang hari setidaknya selama dirinnya di sekolah

Azhar yang menerima pengobatan dari Olivia pun hanya dia dan tak lupa tersenyum ke arah Olivia

Olivia sempat heran karena Azhar sama sekali tidak meringis kesakitan ketika dirinnya membersihkan atau memberikan obat pada luka nya tersebut

Olivia sempat curiga bukan hanya ini luka yang di miliki oleh Azhar dan benar saja salah satu jarinnya terluka walau sudah tidak mengeluarkan darah tapi tetap luka tetap luka dan harus di obati

"Az.. apa az sering di ganggu?" Tanya Olivia setelah semuannya selesai tak lupa memberi satu buah permen rasa lemon pada Azhar

Azhar tentu menerimanya nya dengan senang hati dan mengangguk

Azhar juga sedikit menunjukan ada sedikit kotoran menempel di hodie nya "maaf kak jadi kotor"

Olivia tidak kuat melihatnya dan memegang kedua tangan Azhar " az... Ga papa itu kotor asal AZ baik-baik aja"

"Tapi aku baik-baik aja kok kak! "

"Apa nya yang baik-baik aja! Tadi berdarah"

Azhar mengetahui kekhawatiran Olivia, kenapa padahal dirinnya dan Olivia baru bertemu beberapa jam yang lalu tapi Olivia begitu peduli padannya berbeda dengan keluarganya

"Kakak, khawatir sama aku?"

"Tentu aja!"

"Hehe makasih dan maaf tapi beneran aku baik-baik aja kok ga usah khawatir!" Azhar pun dengan inisiatif memeluk Olivia dan tentu Olivia menerima pelukan tersebut

Happynes [Setiap Hari Kamis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang