6

348 39 0
                                    

.

.

.

.

.

.

Alexi mereflekskan tubuhnya setelah begitulama di depan komputer untuk menyelesaikan beberapa tugasnya.

"eh Ale, lu kok ga bilang lu punya adek sih?" tanya Gilang yang penasaran dan Alexi meliriknya dengan malas

Gilang Biantara adalah teman sekaligus rekan kerja sama nya sebagai ketua dan wakil osis, mereka bedua tidak dekat satu sama lain sebenarnya. namun rasa penasaran itu mengalahkan akta betapa asingnya mereka berdua, Gilang terus menatap Alexi dengan penuh minat

"untuk apa? bilang atau engga nya gua punya adek pun ga ngerubah apapun kan?"

Gilang langsung cemberut dengan jawaban Alexi yang terlalu malas dan ketus, tapi memang itu sikapnya "hm.. kalo semisalnya gua deketin ga papa dong"

kini Alexi yang bingung "adek gua cowo?"

"ya emang? heh! jangan salah tanggap ya! gua ga homo! gua cuma mau berteman doang, keknya adek lu asik gitu"

"gua ga yakin itu yang jadi dasar lu pengen deketin adek gua, lu mau memanfaatkannya bukan? soalnya dia deket dengan si kembar" ucal Alexi dengan penuh curiga.

bukan tanpa alasan Alexi mengatakan hal seperti itu, walaupun tidak dekat satu sama lain tapi sepemahaman Alexi sendiri, Gilang merupakan orang yang tidak pernah menyiakan kesempatan sekecil apapun.

"heheh, apa salahnya bukan? anggap saja silaturhmi sesuai moto indonesia yaitu 'Bhineka tunggal ika', jadi apa salahnya" ucap Gilang dengan santai

Alexi memandangnya dengan sangat malas hingga sebuah telpon masuk dari ponselnya. setelah melihatnya ternyata itu berasal dari Arubela

"abangg!! aru boleh minta bantuan?" suara nyaing Arubela terdengar jelas di telponnya.

"ada apa?"

"heheh uang ku habis untuk jajan, tapi aku masih ada di mall bersama dengan teman-teman ku. bolehkan abang ke sini? ada beberapa barang yang ingin ku beli untuk persiapan acara ulang tahunku nanti"

"baiklah, mall mana"

"mall xxx di jalan xxx"

"tunggu di sana"

"oke bang!!"

Alexi pun menutup telponnya dan bersiap untuk pergi.

"siapa itu? suaranya kek cewe, lu punya pacar?" tanya Gilang lagi

"bukan, dia sepupuku"

"sepupu atau sepupu~ kok yang ku dengar ia minta di belikan barang sih~ yakin nih cuma sepupu" goda Gilang yang membut Alexi lumayan kesal.

"hanya sepupu, dan jangan ganggu gua" putusnya

"itu hanya sepupu? kenapa lu se effort itu? adek lu ga masalah?"

"sepupu gua cewe sedangkan adek gua cowo, lu harusnya tau mana yang harus di prioritaskan"

"mau cewe atau cowo bukannya sama saja ya, harusnya lu mentingin adek lu kan? dia saudara kandung lu"

"bisa diem ga sih lu! jangan ngurusin hidup orang!!!" bentak Alexi yang sudah sangat marah dan langsung bangun dari  tempat duduknya meninggalkan Gilang seniri di ruang osis yang memang sudah sepi.

Gilang hanya geleng-geleng kepala "aneh, adek sendiri di telantarkan sedangkan sepupu di prioritaskan, hahahha ga jadi penasaran apa pola pikir dari keluarga Yandra"

Happynes [Setiap Hari Kamis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang