.
.
.
.
.
.
.Hari pun telah berganti dan kini Azhar sudah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
Azhar sedikit melihat ke arah cermin dan sedikit memperbaiki penampilan nya dan juga modal pede memotong sedikit poni nya yang cukup panjang.
"Kurasa ini sudah cukup" Azhar pun menaruh gunting tersebut dan sedikit merapikan rambut nya kembali
"Nah dah rapi"
Azhar pun segera mengambil tasnya yang di gantung namun tak sengaja jarinnya malah tergores benda tajam.
Darah mulai keluar dari bekas luka di jarinnya tersebut namun Azhar sama sekali tidak merasakan sakit atau apa jadinya dirinya hanya membersihkan nya saja menggunakan tisu
"Sip tinggal berangkat"
Azhar segera turun dari tangga dan ternyata ini masih sangat pagi dan belum ada siapapun di ruang makan
"Ya.. masih pagi banget... Bodo amat lah" Azhar pun tetap melanjutkannya tak lupa mengambil roti dan membalurinnya dengan selai kacang favoritnya dan langsung pergi berangkat
Namun ketika dirinya tengah mengunakan sepatu ada yang menegurnya "mau kemana kau pagi-pagi ini"
Suara serak dan berat namun Azhar tau itu suara milik siapa yang tak lain adalah ayahnya sendiri Elvis
"Sekolah, bye-bye!!" Azhar pun segera pergi meninggalkan mansion sementara itu Elvis bingung dengan sikap putra bungsunya itu
Memang benar menurut bawahannya yang menjemput Azhar kemarin, Azhar bersikap aneh
Azhar entah mengapa slalu tersenyum yang bahkan tidak pernah dirinya lakukan sebelum nya
Ada rasa bersalah atas kejadian yang menimpa Azhar yang bahkan mengakibatkan dirinya sempat koma beberapa hari, namun tidak ada yang bisa dirinya lakukan sekarang.
Sementara itu Azhar terus melangkah kakinya sambil menikmati roti yang dia siapkan tadi
Dirinya sebenarnya sudah terbiasa jalan karena toh belum bisa mengunakan motor dan ayahnya sama sekali tidak peduli akan dirinya.
Yang akhirnya Azhar hampir setiap hari slalu jalan kaki setiap berangkat sekolah
Memang melelahkan tapi sekarang Azhar menikmati perjalanannya, lagian ini masih pagi dan udara masih sangat segar
Hingga tak sengaja Azhar mendengar sesuatu dari balik gang kecil
Buk! Buk! Buk!
Suara pukulan demi pukulan dan dari suara itu seperti terjadi pengeroyokan
Azhar dari sisi itu bersembunyi dan sedikit mengintip dan benar saja ada segerombolan orang tengah mengeroyok satu orang
'wah ga bisa di biarin nih, tapi pake apa ya?' batin Azhar sambil memutar otak nya
Akhirnya dirinya mendapatkan ide yaitu
Azhar mundur dan membuka ponselnya untuk memutar satu suara
Wiu! Wiu! Wiu!
Suara sirine polisi dan Azhar ikut berlari seakan itu benar-benar suara sirine mobil pulisi yang tengah patroli
Gerombolan itu pun panik dan meninggalkan orang tersebut yang sudah terkapar di tanah dan meninggal kannya
Dan ketika semuannya sudah aman barulah Azhar menghampiri orang tersebut
"Kak, orang-orang jahat itu udah pergi kok" ucap Azhar sambil mengoncang- goncang tubuh orang tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
Happynes [Setiap Hari Kamis]
Ficțiune adolescențiAzhar slalu di kucilkan dan diabaikan oleh keluarganya hanya karena dirinya lahir membuat ibunya harus meninggalkan dunia selamanya Azhar slalu di siksa oleh orang-orang di sekitar nya entah di rumah maupun di sekolah suatu hari dirinya tidak senga...