HAPPY READING
-
-
-
-Suara pintu terdengar netra mata hazel menatap keluar ruangan amora menatap kedua saudaranya yang menunggu nya. Sang empun pikir kedua saudaranya lansung turun namun salah di duga ternyata keduanya menunggu dengan setia di dekat pintu.
Amora tidak menghiraukan keduanya. Dia lebih memilih untuk berjalan meninggalkan keduanya. Lantas kenzo dan kenzi hanya mengikuti dari belakang tanpa menanyakan hal-hal.
Sesampai nya di dapur amora hanya melihat kedua orang tuanya yang berada di sana sedang menunggu nya.
"Malam" sapa amora membuat keduanya tersadar.
"Malam juga sayang" sapa balik keduanya membuat amora hanya duduk menatap datar sehingga tidak ada pembicaraan.
Kenzo dan kenzi pun ikut serta duduk di kursi mereka masing-masing. Senyap tidak ada suara amora diam menatap kosong kearah depan.
Jesi menatap sang anak dengan lekat "sayang mau makan apa biar momy yang siapin" tawar jesi mencair suasana.
"Bisa sendiri" jawab singkat amora membuat jesi menatap dengan tatapan lesunya.
"Iya sudah, amora bisa kan" tanya jesi dengan suara pelan membuat amora tidak enak dengan jawaban nya.
Meski pun amora masih merasakan kesal nya namun ada rasa enggak enakan yang merasuki nya. Terkadang hal itu menjadi kelemahan semua orang bukan?.
"Jangan terlalu banyak aktivitas nanti lelah" peringat amora.
"Iya sayang" jawab jesi dengan senyuman simpul yang menghiasi bibir ranumnya.
Sementara yang lain? Hanya menatap aktivitas kegiatan pembicaraan yang cukup tidak di mengerti. Dengan jawaban singkat padat dan jelas membuat mereka hanya menatap dengan tatapan bingung.
"Queen habis makan malam kita kumpul diruang tengah" ucap arthur tegas membuat amora mengangguk menanggapi.
Mau bagaimana mana lagi bukan? Mau menolak bisa-bisanya dia di hukum iya meski itu hal yang jarang sekali di lakukan.
***
Sesuai ucapan saat ini mereka semua berada di ruang dengan dengan mata yang hanya menatap satu sama lain bibir bungkam dan tidak ada percakapan membuat suasana menegang.
Kalang kabut amora merasakan jika ponselnya terdapat getaran membuat menatap sang ponsel kesayangan. Sang empun menatap jika panggilan sedang menghubung. Hal yang tak terduga amora melupakan sesuatu jika dia tidak pernah mengabari sang nenek dan kakek yang berada di as. Panggilan tidak terjawab mencapai 10× mampus pikir amora.
"Hallo sayang kamu tidak apa-apakan kamu tidak luka kamu sudah sampai dengan selamat kan"cerocos maria di seberang telpon ketika panggilan tersambung.
"Fine nggak usah khawatir"balas amora menenangkan sang nenek yang terdengar khawatir kepadanya.
"Untunglah tapi kenapa jawab telponnya lama sekali dan kenapa nggak kabarin grandma dan grandpa kalau queen sudah sampai"tanya maria.
"Bahkan 10× panggilan tidak queen jawab" lanjut maria.
"Kata bodyguard suruhan grandpa kamu nggak dijemput, kenapa dimana dedy mu" suara bariton terdengar amat tegas di sebrang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Amza (REVISI)
Romance[SEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU OKAY] Amora quenara Albertina smist Nama yang cantik bukan seperti wajahnya "cantik" tapi beda dengan seperti sifatnya iblis. Amora/Queen mempunyai sifat dingin, datar, bodo amat, cuek...