part 22

993 51 2
                                    


HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN

.
.
.
.
.
.
S

Saat ini Amora masih tertidur pulas diatas bangkar

Cklik

Suara pintu terbuka dan terlihat lah kedua abangnya

"Masih tidur"Guam Kenzi sambil menggaruk tengkuk lehernya

"Mungkin capek"ucap Kenzo dan duduk disofa yang sudah disediakan  dan mengambil remot yang ada disana lalu menyalakan tv yang sudah disediakan

Kenzi yang mendengar itu pun mengangguk dan ikut duduk disebelah Kenzi

"Gimana"tanya Kenzi dengan wajah seriusnya

"Kita ikuti saran alfareza"jawab Kenzo yang pokus dengan menonton televisi membuat Kenzi menatap datar sang abang

"Gw ingin mereka hancur"ucap Kenzi dengan tatapan tajamnya membuat Kenzo merinding

Plak

"Ngeri bego"tohok Kenzo memukul bahu Kenzi membuat sang empun meringis

"Sakit njing"ketus Kenzi mengusap bahunya

Kenzo hanya memutar bola mata jengah dan lansung melanjutkan kegiatan nya membuat Kenzi kesel setengah mati

"Anjing"ucap Kenzo kaget akibat Kenzi menginjak kakinya sedangkan Kenzi lansung kabur kearah bangkar Amora takut sang Abang mengamuk

"Hehehehh"tawa ringan dari Kenzi melihat penderitaan sang Abang

"Mau mati"tanya Kenzi dengan tatapan tajamnya

"Belum nikah bang dan nanti Lo kagak punya adik ipar"ucap Kenzi terkekeh

"Lo mau ngapain"tanya Kenzo yang melihat kelakuan Kenzi yang sedang naik diatas bangkar Amora karna bangkar tersebut cukup untuk 2 orang

Kenzi tidak memperdulikan pertanyaan yang dilontarkan kenzo dan lansung ikut berbaring disamping Amora membuat Kenzo menatap dengan tatapan yang sulit diartikan

"Ngantuk bang"ucap Kenzi dan lansung menyembunyikan wajahnya ditekukan leher Amora

Kenzo yang mendengar dan melihat itu pun berajak dari duduknya dan menghampiri keduanya dan mengambil kursi yang ada dan lasung duduk didekat bangkar Amora

Kenzo menatap wajah cantik Amora yang sedang tertidur membuatnya tersenyum tipis

"Cepat sehat sayang Abang akan menunggu mu Samapi sehat cup"ujar Kenzo dan mencium tanya Amora yang sedang diinfus

Kenzo yang mulai mengantuk pun menyadari kepalanya disisi bangkar dan ikut menyusul Amora dan Kenzi yang sudah dialam mimpi

***

Click

Suara pintu terbuka dan menampilkan athur dan Jesi yang baru saja datang dan melihat ke 3 anak yang sedang pulas tertidur dimana posisi Amora dan Kenzi diatas bangkar dan Kenzo yang bersandar ditepi bangkar

"Astaga bisa gitu ya mas"tanya Jesi gemes melihat sang anak

"Ya bisa sayang mau kayak gitu"tanya ahtur kepada Jesi yang menatap dengan tatapan yang sulit diartikan

Cup

"Bengong"ujar ahtur membuyarkan lamunan sang istri dengan sedikit kecupan diujung bibir sang istri membuat Jesi tersadar

"Ih kebiasaan Mulu mas izin Napa"ucap kesel Jesi

"Ya udah istri ku Jesi Albertina smist izin kan suamimu ini untuk----"ucapan ahtur terpotong karna Jesi mendekap mulut sang suami dengan wajah yang memerah

Amza (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang