part 35

779 26 13
                                    


HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN
-
-
-
-
-

Alfareza sudah terjatuh ketanah membuat salah satu pemuda sempat mau memukul alfareza dengan balok kayu namun terhalang karna amora mencekal nya.

Alfareza mendongak menatap kearah amora yang berada didepannya sehingga 10 pemuda yang ada di sana menatap kesal kearah amora.

"Wah berani juga lo" ucap salah satu pemuda dengan remeh.

Amora menatap datar kearah mereka "saya bisa melaporkan tindakan kalian ke polisi" ucap amora datar.

"Bagaimana kalau kau mati disini" tanya mereka dengan ejekan membuat amora terkekeh sinis.

"Mundur" pinta alfareza mencoba bangun karna kaki nya keseleo membuat amora menatap kearah alfareza.

"Kenapa sayang, kau meragukan ku hm" tanya amora.

Alfareza yang mendengar embel-embel kata sayang terdiam membisu membuat amora mengambil tindakan. Amora membanting salah satu dari mereka sehingga semuanya meringis.

"Dia sudah terkapar 1 lawan 9" tanya amora mencepol rambutnya asal-asalan sehingga terlihat jelas leher mulus miliknya.

"Serang" pinta pemuda yang menjadi ketua mereka.

Amora mulai melawan mereka dengan gesit bahkan alfareza yang melihat itu terdiam menatap amora yang melawan mereka dengan tangan kosong.  Cukup beberapa menit akhirnya semuanya sudah di tanah dengan kelemahan membuat amora menepuk tangan nya beberapa kali untuk menghilangkan beberapa pahala nya.

"Sampai ucapan saya ke ketua kalian, bahkan kalian butuh pelantikan khusus" pinta amora dingin berjalan kearah alfareza lalu membantunya bangun.

"Kau tidak apa-apa" tanya amora mengacak-ngacak asal rambut milik alfareza membuat sang empun mengangguk.

Amora meninggalkan 10 pemuda yang ada disana membuat alfareza yang menatap dengan bingung kearah mereka sedang amora menatap wajah milik alfareza yang ada beberapa lebam sudah tercetak jelas.

"Biar gue yang bawa motor" ucap amora membuat alfareza tersadar.

"Biar gue aja" tolak alfareza melangkah namun hampir terjatuh karna rasa ngilu yang berada kaki nya kian meningkat.

Amora terkekeh, "emang lo bisa bawa motor" tanya alfareza canggung Karan memang alfareza tidak pernah tau jika amora bisa bawa motor.

"Jika gue bisa mencintai lo, lantas kenapa gue enggak bisa bawa motor" goda amora. "Sangkut cinta sama bawa motor apaan" ketus alfareza membuat amora terkekeh.

"Ini sudah mulai larut, gue enggak mau telat pulang jadi gue anter lo" ucap naik di motor milik alfareza.

Alfareza hanya bisa pasrah dengan keadaan nya, amora melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata bahkan tidak menghiraukan umpatan-umpatan pengendara lain yang berlalu beberapa.

Sedangkan alfareza terdiam membisu membuat amora tau jika alfareza masih tidak menyangka jika dia bisa bela diri dan selebihnya. Sesampainya di mansion keluarga mahendra amora masuk diikuti alfareza membuat aruna yang duduk nyantai diruang tamu panik karna melihat sang putra yang di bantu jalan oleh amora.

Amza (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang