Sesaat lagi fajar akan menyingsing dan aku masih belum keluar dari perbatasan desaku. kepalaku rasanya sangat pusing hingga rasanya mual ingin muntah tetapi aku tidak bisa berhenti. aku yakin pamanku akan segera mencari dan mengejarku kalau dia tahu aku melarikan diri.
Ya sebenarnya, dahulu aku dijual oleh pamanku ke negara/ empire asing yang bernama Empire Zephyra. Diakhir hayatku aku baru mengetahui bahwa pamanku menjualku ke Putra Mahkota Zenin karena dia tau aku adalah seorang penyihir agung dengan melihat tanda di telapak tanganku.
Sejak tanda ini muncul, aku memimpikan leluhur penyihir agung sebelumnya dan berkomunikasi sedikit dengannya, aku menutupi tanganku dengan selalu memakai sarung tangan karena aku bisa menjadi malapetaka jika dimanfaatkan oleh orang jahat. tapi...
--- Flash Back ---
AUTHOR POV
"aahh!!!.." Alana menjerit kesakitan saat seekor ular menggigit telapak tangan kanannya. Alana sedang mencari tumbuhan herbal dan kayu bakar di hutan dekat desanya ketika hal itu terjadi. "aaahh.. bagaimana ini? aku belum bisa menggunakan kekuatanku." ujarnya. Alana mungkin saja bisa membekukan racun yang masuk dalam tubuhnya dan mengeluarkannya, tapi saat ini dia baru berusia 15 tahun dan tidak pernah menggunakan kekuatannya.
"kau baik-baik saja?" seorang lelaki berparas tampan dengan rambutnya yang coklat itu menghampirinya. "aku mendengarkan seorang gadis berteriak dan aku mengikuti asal suara itu." ujarnya sambil mengikat tali kudanya disalah satu pohon didekat kami.
"apa yang terjadi?" bola matanya yang berwarna hazelnut itu menatap alana dengan khawatir. "biar kulihat tanganmu." katanya saat melihat tangan alana yang berdarah.
"ah!" alana lupa memasang kembali sarung tangannya. "seharusnya tadi tidak kulepaskan." gumamnya. Alana segera melepaskan sarung tangannya tadi untuk melihat bekas gigitan ular itu.
"kau digigit ular?"lelaki itu langsung maju mendekati alana. "coba kulihat." sambungnya.
belum sempat alana menjawab, lelaki itu langsung meraih telapak tangan kanan alana. "maaf mungkin aku lancang. tapi aku harus segera mengeluarkan racunnya." ujar lelaki itu dan tanpa aba-aba langsung mendekatkan telapak tangan alana ke bibirnya dan mengisap racun ular dari bekas gigitan yang ada di telapak tangan alana itu.
slurrpp!
ptheww!
berulang kali lelaki itu mengisap lalu meludahkan racun itu. Alana terdiam kaget dengan kejadian yang terjadi sangat cepat ini. ia menatap laki laki didepannya dengan wajah yang memerah.
"bi-bibir... ta-tangan.." gumamnya terbata-bata.
lelaki itu berhenti setelah merasa racunnya sudah keluar seluruhnya, dia segera mengeluarkan saputangannya untuk membalut telapak tangan alana.
shiiingg!
tiba-tiba permata di telapak tangan alana itu menyala berwarna biru saphhire. lelaki itu sedikit kaget tapi tidak mengatakan apa-apa dan segera membalut telapak tangan alana. "kau baik-baik saja?" tanyanya.
alana yang masih terdiam membeku dengan wajah yang memerah tidak menjawab apa-apa. "hey.. aku berbicara padamu" sambung lelaki itu sambil melambaikan tangan di depan wajah alana. "kau baik-baik saja?" tanyanya lagi.
alana segera sadar dan menunduk. "a-aku baik-baik saja.." jawabnya. lelaki itu menghela napas dengan lega dan melepaskan tangan alana. "maaf" ujarnya.
"maafkan aku. kau mungkin terkejut karena aku tiba tiba melakukan kontak fisik denganmu apalagi aku adalah orang asing. tapi aku harus segera mengeluarkan racun itu sebelum menyebar." sambungnya. alana hanya mengangguk. dia sebenarnya paham dan mengerti, hanya saja dia masih terkejut. ini pertama kalinya dia berinteraksi dengan seorang lelaki dan kejadian yang random ini secara cepat terjadi tanpa dia sadari.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND CHANCE : relife
FantasiSeorang gadis yang kembali ke masa lalu karena kematiannya yang menyedihkan. Di kehidupan kali ini dia akan berusaha untuk menemukan takdir yang tidak terpenuhi dikehidupan sebelumnya. Apakah dia mampu menemukan takdir itu? Apakah dia dapat menemuk...