__________
the first part
©pearsnpearls, october 2023
__________
Janitra Live, perusahaan ini salah satu pilar usaha Janitra Group milik keluarga Sadewo yang bergerak di bidang lifestyle dan industri kreatif. Pendirinya, Bangun Sadewo, menunjuk anak bungsunya, Galang, untuk memimpin usaha ini. Dibanding kakak-kakaknya, Galang memang lebih kreatif. Mungkin karena masa mudanya banyak dihabiskan eksplorasi keliling dunia. Dia punya prinsip, antara be the first or be the best. Most of the time, he's both. Galang bisa mencapai semua itu, karena dia nekat. Tak sedikit orang yang mengerutkan alis ketika mendengar ide-ide bisnisnya. Termasuk bapaknya sendiri. Tapi Galang selalu bisa membuktikan kalau dia tidak cuma berani, tapi juga smart and sneaky.
That's why when he sees Jabraan, he sees his young self.
Berhubung keponakannya itu tak berniat jadi dokter ataupun politikus seperti kedua orang tuanya, Galang jadi getol membimbing Jabraan dan anak sulungnya, Vance, untuk bikin banyak gebrakan di Janitra Live. Galang menuntut kedua pemuda itu untuk banyak menggodok ide dan coba merealisasikannya.
"It's fine. Remember, we as a family have a huge privilege." Itu tanggapan pertama Galang waktu proyek pertama Jabraan gagal.
Tapi kalimat itu tak membuat anak muda yang sedang gundah dan kecewa dengan dirinya sendiri itu merasa lebih baik. Dengan kekehan sarkas, Jabraan akhirnya bertanya, "Maksud om?"
"We have privileges to fail, Jab. Artinya, kalau gagal, ya coba lagi. Gagal lagi? Ya coba lagi. Coba terus, sampai berhasil. Om sudah pernah bilang ini sama Vance, tapi sepertinya kamu juga perlu dengar. Kita beruntung lahir di keluarga yang kalau gagal, kita nggak akan mati kelaparan. Safety net kita kuat, jangan takut jatuh."
Jabraan, yang memang dasarnya pemberani, jadi tidak sungkan lagi untuk mencoba. Dia jadi orang dewasa yang getol dalam hal cinta maupun karya. Galang bisa lihat bahwa Janitra akan baik-baik saja, karena generasi ketiga keluarga ini tumbuh jadi orang-orang yang sadar akan kemampuan diri mereka.
Sekarang, dia bisa dengan tenang melepas operasional Janitra Live ke Jabraan dan Vance. They both did a good job. Buktinya, sekarang kantor ini bisa jalan seperti biasa, tetap produktif dan on target walau ditinggal dua bulan oleh Jabraan ke Eropa.
Suasana kantor Janitra Live hari itu sedikit lebih ramai dari biasanya. Sayup-sayup terdengar lagu yang diputar dari jukebox yang ada di sudut ruangan, lantas yang lain terlihat sibuk meeting di ruangan transparan di sisi area sebelah kiri. Kantor ini sejujurnya sangat tipikal. The open space concept, the free snacks and coffee in the pantry, also the bean bag chair that nobody uses. You can tell that most of the people here are below 40. Bedanya, it is backed by one of the biggest conglomeration groups in Indonesia, so stability is not an issue. Tak heran kalau karyawan di sini banyak yang bertahan lama. Salah satunya Regita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words Theory [ON HOLD]
ChickLitEros, Ludus, Storge. Tahun 1973, seorang psikolog bernama John Lee menyebutkan tiga warna utama dari cinta dalam teorinya. Eros berarti passion, Ludus berarti Games, dan Storge berarti Affection. Jabraan has it all. He's a colorful man. Will Yuna le...