KAISAR | 1. Menghindar

110 10 12
                                    

Kaisar, pria itu baru saja menaiki tangga kantin Fakultas teknik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaisar, pria itu baru saja menaiki tangga kantin Fakultas teknik. Beberapa langkah lagi ia sampai di meja panjang yang berisi sekitar 8 orang yang sudah menunggunya.

“Sori telat,” ia mengambil duduk di samping Sam, menyimpan tas punggung di atas meja. Lalu, saat ia ingin mulai berbicara lagi, derit bangku bergeser terdengar di seberangnya.

“Gue duluan ya. Ada mata kuliah setengah jam lagi,” Clara, gadis itu selalu menghindar tanpa sebab setiap kali Kaisar mendekat.

Yang lain hanya mengangangguk, membiarkan Clara mengemasi semua barang yang ia simpan dan beranjak.
“Entar malam jangan lupa, Cla!” Teriak Wina. Clara hanya mengacungkan jempol saat sudah sampai di pintu kantin, lalu punggungnya menghilang dibalik pintu.

Semua kembali fokus dengan Kaisar yang kembali membuka topik pembicaraan, mengesampingkan Clara yang begitu aneh meski ini sudah berlangsung hampir 2 tahun lamanya.
“Kita tuh udah jarang ngumpul, kalian sadar nggak sih?” Dara mengeluh, sementara yang lain hanya mengangguk. Membenarkan, sejak lulus SMA mereka memang tidak pernah lagi berkumpul dengan formasi yang lengkap, apa lagi sejak Nada dan Satria memilih kampus yang berbeda.

“Sejak lo jadi ketua Divisi BEM, semua pada ikut sibuk organisasi, finally kita jadi jarang ngumpulkan?” Wina menunjuk Kaisar dengan kesal.

“Ya makanya sekarang kita ngumpul, bahas acara liburan yang selalu tertunda,” sahut Sam.

“Gue udah booking Villa di Puncak minggu depan. Jadwal kalian aman kan?” tanya Ares.

“Aman, nggak ada rapat minggu depan, kecuali kalau dadakan,” jawab Kaisar.

“Clara gimana, Za?” tanya Dirga, ia menatap yang lain, “Selama ini dia yang paling absen ngumpul.” Lanjut Dirga.

Cirle perempuan mengangguk, “Aman, dia ikut katanya.”

“Ok, berarti fix ya semua ikut. Gue udah kabarin Satria sama Nada buat  acara liburan kita minggu depan. Mereka setuju, jangan sampai ada yang bilang nanti, ‘Sori gue nggak bisa’, ‘Sori gue bla-bla-bla’” ujar Sam, ia masih fokus pada ponsel yang sejak tadi ia genggam.

Kaisar meraih satu air mineral, melepas segelnya dan meneguk hingga setengah, “Bacot lo!”

Sam mendelik, “Selama ini kan Pak ketua yang selalu sibuk, Bapak lupa?” ujar Sam kesal, Kaisar menghabiskan sisa minumannya, lalu melempar botol kosong itu ke arah Sam.

“Gue cabut dulu,” ia bangkit dan mengambil tas punggungnya, “Kabarin aja soal minggu depan,” lanjutnya, lalu ia melangkah keluar kantin teknik, meninggalkan semua orang yang mengangguk setuju.

Langkah Kaisar terayun menuju Fakultas Seni Rupa dan Desain. Ia ada janji dengan UKM kesenian terkait acara pentas seni lusa. Ia sudah berjalan di paving blok menuju gedung-gedung fakultas berada, saat ia sampai di selasar bangunan, ia melihat Clara sedang duduk di pendopo jamur dengan laptop di depannya.

KAISARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang