Selene mengerjap ketika sinar matahari menembus celah matanya. Dia merasa wajahnya hangat, tetapi tubuhnya berguncang dengan teratur. Ia memeluk sesuatu yang hidup dan bergerak.
"Selene, kau sudah bangun?" Suara Harry terasa sangat dekat, bahkan sampai terdengar agak bergumam karena getaran yang dihasilkan. "Selene? Kau baik-baik saja?"
Gadis itu melenguh dan membuka matanya. Badannya terasa sangat berat dan lelah. Dia melihat Hermione sedang berjalan, tersenyum kecil padanya dengan agak canggung, tetapi tulus. Di sampingnya Ron tampak heran. Baju dan rambut mereka berantakan, hampir seperti raut wajah mereka. Sepertinya mereka telah mengalami sesuatu yang mendebarkan. Namun tampaknya mereka sehat dan baik-baik saja.
"Selene?"
Selene menjauhkan tubuhnya dari sesuatu yang dipeluknya. Mereka sedang berjalan di jalan yang Selene kenali, jalan setapak yang dilalui mereka saat menuju portkey. Hanya saja, sepertinya mereka menuju ke arah berlawanan. Mereka berjalan melintasi Ottery St. Catchpole dan menyusur jalan setapak berembun menuju The Burrow dalam cerahnya pagi. Kakinya tidak menapak di tanah seperti yang lain. Tentu saja, karena dia baru sadar. Seseorang yang menggendongnya berambut hitam acak-acakan. Aromanya seperti Harry.
"Harry," kata Selene bingung. Lelaki itu menoleh sejauh mungkin ke belakang, berusaha untuk melihatnya dan tersenyum. "Apa yang terjadi?"
"Kau tidur," katanya. "Kami tak tega membangunkanmu karena kelihatannya kau sakit. Tadi tubuhmu panas dan wajahmu pucat."
Selene merasakan sebuah punggung tangan menyentuhnya. Seseorang yang berjalan di sisi lain mereka telah bergeser mendekat. "Sudah lebih baik," kata Fred Weasley. "Nanti sampai di rumah, kau harus diobati. Ibu pasti bisa membuat ramuan untuk demam."
Selene mengernyit, mencoba memahami situasi. Ia merasa sedikit malu karena mereka membiarkannya tidur dalam keadaan demikian, tetapi dengan perasaan pusing yang masih menyelimuti pikirannya, dia merasa berterima kasih.
Ketika mereka berbelok di sudut dan The Burrow tampak, terdengar jeritan bergaung di jalan setapak.
"Oh, syukurlah, syukurlah!" Mrs Weasley yang rupanya sudah menunggu mereka di halaman depan, berlari menyongsong mereka, masih memakai sandal kamarnya, wajahnya pucat dan tegang, tangannya mencengkeram Daily Prophet yang tergulung. "Arthur... aku cemas sekali... cemas sekali..."
Dia merangkul leher Mr Weasley, dan Daily Prophet terjatuh dari tangannya yang lemas ke tanah. Selene melihat kepala beritanya ketika Harry berjalan melewatinya: TEROR DI PIALA DUNIA QUIDDITCH, lengkap dengan foto hitam-putih Tanda Kegelapan yang berpendar di atas pepohonan.
"Kalian tak apa-apa," Mrs Weasley bergumam hampa, melepaskan Mr Weasley dan memandang mereka semua dengan mata merah. "Kalian tak apa-apa... Oh, Nak..."
Dan betapa herannya semua orang ketika dia menarik Fred dan George dan memeluk mereka begitu eratnya, sampai kepala keduanya beradu.
"Ouch! Ibu... kami tercekik nih..."
"Aku memarahi kalian sebelum kalian berangkat!" kata Mrs Weasley, terisak. "Itulah yang memenuhi pikiranku! Bagaimana kalau Kau-Tahu- Siapa berhasil menangkap kalian, dan kalimat terakhir yang kuucapkan pada kalian adalah OWL kalian tidak cukup tinggi? Oh, Fred... George..."
Ketika mereka sampai di rumah itu, Harry segera membawa Selene ke atas ke kamar Ginny dan membantunya tiduran di kasur. Selene tidak tahu apa yang harus dia lakukan kecuali memberikan ucapan terimakasih dan pergi tidur karena merasa sangat lelah. Dia yakin dia tidak mengalami hal yang begitu buruk sampai dia bisa demam. Dia hanya ingat yang terakhir kali dilakukannya adalah duduk-duduk bersama Draco Malfoy dan Theodore Nott. Apakah dia tertidur di sana? Apakah Harry menemukannya di sana bersama mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
A Friend of Mine II
FanfictionSelene tidak tahu apakah ia dan Draco Malfoy sudah menjadi teman atau itu hanya harapan palsunya semata. Namun lelaki itu sangat membingungkan.