"hahhhh...."
satu tarikan nafas berat keluar dari mulut anak yang lelah itu
"sampai juga" gumam yeonjun seraya tersenyum memandangi rumah tuanya
"kamu apa tidak lelah jun?" tanya soobin
yeonjun menghela nafasnya, lagi "lelahlah...tapi mau bagaimana lagi? aku tidak punya kendaraan" tutur miris dari hidup remaja 17 tahun tersebut
"kalau punya kendaraan, kamu mau punya apa?"
"sepeda motor...ah tidak! sepeda saja sudah cukup bagiku" jawab yeonjun sambil terkekeh
yeonjun lekas menepis impian terlalu tingginya dan tertawa miris
soobin merengek, temannya ini seolah tidak punya mimpi yang bagus, "iihh..kenapa tidak punya mobil sajaaa?..."
"soobin kenapa kamu polos sekali?" yeonjun balik bertanya sembari menggelengkan kepala
"polos?!" soobin membuat ekspresi marah dan menoel noel bahu yeonjun "aku punya wajah ya yeonjun!" omel soobin dengan dengusan kecil yang lucu
"sudahlah, sepertinya semasa hidup, hidupmu itu enak jadi kamu tidak terkait dengan keadaanku" pasrah yeonjun, bicara dengan soobin tidak ada habisnya
selepas obrolan singkat itu yeonjun segera membuka gerbang berkarat di depannya lalu masuk ke dalam kediamannya untuk istirahat
di perjalanan pulang tadi, yeonjun sempat mampir ke supermarket untuk membeli beberapa makanan beku karena stok makanan di rumah benar benar habis
dia berjanji pada dirinya sendiri akan belanja ke pasar di hari minggu, agar tidak boros pengeluaran
selepas menaruh belanjaannya yeonjun segera mengambil segelas air putih lalu meminumnya sampai tandas di ruang tengah
"huwek! bau badan!" maki remaja itu atas bau ketiaknya sendiri
"kalau bau harus mandi!, nanti orang lain kebauan!" saran si hantu pirang
"malas ah, aku langsung ganti baju aja" jorok memang. tapi kalau sudah malas jangankan mandi, makan saja kadang dilewat
"kamu tidak bisa bernafas kan soobin?" lanjut yeonjun berucap
soobin mengangguk tanda benar
yeonjun sebenarnya malu untuk mengatakan ini, tapi ini kan rumahnya jadi terserah dia mau berbuat apa,
"aku izin tidak pakai baju ya, kalau kamu bisa mencium bau sepertinya kamu akan marah padaku"
"aku juga mau!" sahut soobin antusias, dia harus selalu mengikuti apa yang yeonjun lakukan
"apasih!...jangan ikut ikutan!" yeonjun tersentak dan tertawa, tak lama ia segera masuk ke kamar dan melepas atribut seragam yang membalut tubuh
kini yeonjun hanya memakai celana pendek sepaha di dalam rumah
"soobin baju mu kemana?!" yeonjun menepuk keningnya sendiri tak habis pikir atas kelakuan soobin, baru di tinggal sebentar sudah buat ulah
yang di sahut menyengir lebar, "sudah aku lepas hehe...,biar kita sama sama gak pakai baju!" seru soobin seraya memamerkan dada bidangnya
"besar sekali..." yeonjun membatin sembari menelan salivanya tatkala terpaku melihat tubuh atletis sang hantu
yeonjun menggeleng mengenyahkan pikiran pikiran anehnya, "soobin bisa tolong aku gak?"
"tolong apa?"
"tolong aku memasak, aku lapar berjalan jauh daritadi" tukas remaja itu
"aku tidak bisa memasak, aku bisa menolongmu untuk menonton saja" ucap soobin langsung mendapat sambaran gelas dari yeonjun
KAMU SEDANG MEMBACA
bisakah kita?
Acakpengisi rumpang dalam psikis yang kacau, terus tersenyum seraya mengenyampingkan bahwa keberadaanmu tidak nyata "kenapa kamu menangis?...biasanya kamu tersenyum setelah mendoakanku..."