Bagian 10

149 16 0
                                    

Cantika memasuki kelas dengan langkah yang lesu, Moodnya yang tadj nya jelek akibat lisa menjadi semakin jelek Karan afan. entah kenapa afan bertingkah aneh tidak seperti biasanya, afan sedikit perhatian(?)mungkin, cantika tidak tau untuk mengerti afan terlalu rumit untuknya.

"habis dari mana lo"tanya mala

"taman belakang"jawan cantika

"gimana tadi Rasany dibela sama kak afan"goda mala dengan tersenyum

"apaan sih, jangan bahasa kak afan"ucap cantika

"tumben, biasanya lo paling semangat kalau bahas kak afan"ucap mala

"mal, gue mau tidur sebentar ya, kalau ada gue bangun gue ya"ucap cantika

Cantika Mulai mejamkan matanya tanpa menunggu balesan dari mala,Tak lama cantika langsung menuju alam mimpi.

Mala melirik Cantika dengan ekor matanya, sahabatnya itu bener-bener tertidur terlihat dari deru napasnya yang teratur.

"Lah, beneran tidur" ucap Mala

*****
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari lima menit yang lalu,tetapi Cantika terlihat masih terlelap dari tidurnya.guru yang seharusnya mengajar di kelas sepuluh Ipa 3 tidak masuk karena ada keperluan mendadak, sehingga Cantika tak terganggu dan Mala memilih tidak membangunkan Cantika yang sedang tidur.

Lima menit sudah berlalu, Mala melihat Cantika masih nyenyak dengan tidurnya, Dengan terpaksa Mala membangunkan Cantika.

"WOI....BANGUN... KEBANJIRAN"teriak Mala

"Banjir tolong"panik Cantika

"Bwahaha"tawa Mala pecah saat melihat wajah Cantika panik

Cantika memutar matanya jengah, ia sudah sepenuhnya sadar saat mendengar suara tawa Mala.

"Gue sumpel pake sepatu ya Lo"ucap Cantika

"Sorry, habisnya Lo gak bangun bangun"ucap Mala

Cantika mengedikkan bahunya acuh,setelah Cantika menggerakan badannya ke kanan dan kiri untuk meregangkan ototnya yang terasa pegal akibat posis tidurnya yang salah.

Cantika melototkan matanya yang melihat kelasnya sudah sepi,hanya ada dirinya dan Mala.

"Loh,ko sepi"ucap Cantika

"Lo gak sadar kalau Lo tidur tuh kebo"sindir Mala

"Terus kenapa Lo gak bangunin gue"panik Cantika

Sepertinya Mala harus sabar untuk menghadapi kebodohannya Cantika"untuk sahabat" tapi Mala hanya mengucapkan itu di dalam hatinya kalau tidak Cantika bisa bisa ngamuk dan bisa telat pulang ke rumah.

*****

Seperti pagi-pagi biasanya, Cantika tak pernah absen membawakan afan bekal. Cantika sudah menanggap kebiasaan itu sebagai rutinitas di pagi hari,Cantika selalu bangun pukul empat lebih supaya bisa membuatkan afan bekal, dan bisa berangkat lebih pagi. Tapi hari ini Cantika bangun kesiangan dan di sekolah sudah banyak murid yang berkeliaran di sekolah ataupun di parkiran sekolah.

Cantika dengan cepat langkahkan kakinya ia tidak mau dipergoki afan dan afan akan menolaknya,Cantika memilih memberikan bekalnya secara diam-diam, kerena ia tak ingin kejadian di koridor ruang osis terulang kembali.

Cantika sudah ada di ambang pintu kelas Ipa 1, tapi waktu ia mau masuk kelas sebelas Ipa 1. Tapi tasnya Dicekal seseorang dari belakang,membuat langkahnya harus berhenti.

"Maaf kak,Cantika Ngga mau maling kak ko, Cantika hanya mau Naruh bekal untuk kak afan ko"ucap Cantika
Cantika dapat merasakan cekalan di tasnya mulai mengedur. Dengan cepat Cantika Membalikan badannya dan menatap sesorang yang sudah mehalang-halanginya.

"Lah, kak Rakha"kaget Cantika

"Iya ini gue"ucap Rakha memegangi perutnya, sepertinya Rakha menahan tawa sedari tadi.

"Kalau mau ketawa, tawa aja kak"ucap Cantika

"Heheh , iya maaf"ucap rakha

"Ini bekal untuk afan"tanya Rakha

"Iya kak "

"Sini biar gue aja yang kasih ke afan, sebentar lagi dia sampai"ucap Rakha

"Serius kak"tanya Cantika sembari menatap rakha dengan mata yang berbinar.

"Iya..oh ya tapi gue nitip coklat buat sahabat Lo ya"ucap Rakha

"Siap"

Setelah mereka saling tukar barang. Cantika memberikan bekalnya dan Rakha memberikan coklatnya ke cantika. Saling menguntungkan kan?.

"Yasudah sono, keburu afan sampai"ucap Rakha

Cantika hanya mengangguk, setelahnya cantika segera pergi menuju kelasnya. Sedangkan Rakha yang ingin masuk kelasnya harus berhenti karena ada yang tepukan dari seseorang di bahunya.

"Sedekat apa Lo sama Cantika"tanya zayyan, zayyan tak sengaja melihat Cantika dan Rakha yang bertukar barang, tetapi dia tak mendengar apa yang Cantika dan Rakha obrolan mereka.

"Kepo Lo"

****

Suasana sekolah yang sudah mulai ramai, banyak siswa yang berbondong-bondong menuhi parkiran dan koridor sekolah, seorang laki-laki dengan motor sportnya baru saja memasuki lingkungan sekolah dan memarkirkan motornya di parkiran sekolah.laki-laki itu yang tak lain adalah afan, lihat afan yang melepaskan helmnya dan segera menuju ke kelasnya.

Afan memasuki kelasnya dengan kedua tangannya yang di masukan ke celana seragamnya,kedua sahabatnya juga sudah ada di dalam kelas dan terlihat sedang berdebat,entah apa yang mereka debatkan afan tidak tau.

Afan baru saja mendudukkan bokongnya di bangkunya, tapi zayyan sudah memberondongkan berberap pertanyaan.

"Fan,emang Cantika sudah ngga suka Lo?dia beneran sudah nyerah sampai sini doang?kenap?ko bisa?Lo apain ko bisa?"

Afan mengerutkan dahinya bingung,belum lama ia memasuki kelasnya tapi zayyan sudah menanyakan pertanyaan yang tidak bermutu, tapi tunggu Cantika sudah ngga suka gue?.maksudnya gimana.

"Woy...jawab,diam diam bae"

"Hah?"

"Woy, goblok kalau tany satu-satu"ucap Rakha

Zayyan tak menghiraukan ucapan Rakha, ia kembali menanyakan pertanyaannya ke afan.

"Cantika beneran udah ngga suka sama Lo"tanya zayyan

Afan hanya mengangkat bahunya acuh,afan malah mengluarkan buka fisikanya dan memasangkan telingnya dengan airpods.

"Yah...penonton kecewa"sindir zayyan

Rakha melihat itu hanya ketawa, setelah itu ia baru ingat dengan titipan bekal dari cantika untuk afan.

"Eh fan, ini bekal dari doi Lo"ucap Rakha menyodorkan paper beg ke meja afan.

"Taruh di situ aja"ucap afan dengan acuh kembali melanjutkan baca bukunya.

Sedangkan di tempat lain di waktu yang sama. Cantika mengluarkan coklat dan segera memberikanya ke Mala.

"Mal gue bawa coklah lagi buat Lo"ucap Cantika

Mala yang lagi sibuk dengan ponselnya langsung menoleh ke arah Cantika Sembari mengerutkan dahinya.

"Buat gue"tany mala

Cantika menganggukkan kepalanya.

"Iya"

"Tumben,ini sudah ke dua kalinya Lo kasih coklat ke gue"

Cantika hanya tersenyum,entahlah ia tidak bisa memikirkan jika Mala tau kalau coklat itu bukan darinya tapi coklat itu dari Rakha. Apakah Mala akan menolak atau menerimanya.Cantika berharap Mala tidak akan marah kepadanya karena telah berbohongi Mala.


Jangan lupa vote

CANFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang