"assalamu'alaikum ning di panggil sama gus ikhsan ke ndalem" ucap seorang santri putri dengan sopan
"waalaikumsalam sekarang?"
"iyaa ning sekarang kalo gitu saya pamit yaa"
"assalamu'alaikum" pamit nya
"waalaikumsalam"
setelah santri putri pergi ara menoleh ke arah aya"yaudah gua ke ndalem dulu"
"udah jadi ning tapi masih pake lu gua"
ara mendelik mendengar ucapan aya "ck. belum terbiasa gua"
aya menghela nafas "yaa harus di biasain dong ra" ucap aya tanpa embel-embel 'ka'
"dih gasopan lu"
"bodoamat"
"udah sana pergi" usir aya
"ngusir lu?"
"udah sana ga"
"yaudah gua pergi assalamu'alaikum"
"waalaikumsalam"
"ekmm" dehemam itu membuat aya menoleh
ia menatap datar laki-laki yang berada di depan nya "ngalangin jalan aja"
"yang sopan kamu sama saya" ucapan datar dan dingin itu tidak membuat aya gentar sedikit pun
"permisi gus saya mau lewat" ucap aya dengan sengaja di lembut-lembutkan
farez menatap datar ara yang hanya sebatas dada nya "ubah cara bicara kamu jangan menggunakan kata-kata yang ga baik" ujar nya
aya mengganguk masih dengan senyuman nya "iyaa gus maafin saya gus" ucap aya dengan senyum yang terlihat di paksakan
farez tidak mengindah kan aya ia berlalu pergi meninggalkan aya yang misuh-misuh sendiri
"dasar gus sok cool"
...........
tok tok
"assalamu'alaikum"
"waalaikumsalam" jawab mereka semua yang berada di ndalem
ara yang masih berada di depan pintu hampir aja terjatuh jika tidak di tahan oleh gus ikhsan
ara melepaskan pelukan kayla dengan susah payah huh ia menatap bingung kayla dan jessline " ngapain kalian di sini?" tanya nya dengan wajah bingung
"aaaa kangen gua aya mana hah?" tanya kayla heboh sedangkan jessline hanya diam
"kalian ngapain sih kok ga ngasih tau gua mau kesini?"
"ara" tegur gus ikhsan
ara tersenyum kikuk "maaf gus keceplosan" ucap nya melihat tatapan tajam suami nya
"jadi?"
"gua sama jessline mau mondok juga" ara menatap jessline jessline mengganguk
"seriusan?"
"iyaa iyalah seneng kan lu" ucap kayla kembali memeluk ara
"aya mana?" tanya jessline yang sedari tadi diam
"asrama kali" jawab ara tak yakin jessline mengganguk
"yaudah ara kamu anterin mereka ke asrama yaa' ucap umii anne
ara mengganguk "iyaa umi"
"ayooooo"
.......
"assalamu'alaikum"
"waalaikumsalam" jawab mereka yang berada di kamar
"siapa ra?" tanya zaura menatap kayla dan jessline
"mereka santriwati baru sekaligus sahabat gua" ucap ara menjelaskan
zaura mengganguk "kenalin aku zaura"
"gua kayla kalo ini jessline"
zaura mengganguk "ayo masuk"
"AYA"
aya menoleh mendengar teriakan melengking itu iyaa menatap bingung dia orang yang ia kenali "loh jessline kayla kalian ko-" ucapan aya terpotong kerna mendapatkan pelukan tiba-tiba dari kayla
"anjing sesek"
"hehehe gua kangen sama lu" ucap nya setelah melepaskan pelukannya
aya mendelik menatap sinis kayla "untung ga mati gua"
aya mendekati jessline dan memeluk sahabat nya ini, jessline membalas pelukan aya, kayla yang tak Terima ikut memeluk dan ara juga ikut memeluk dan mereka ber4 berpelukan
"ara aya jessline kayla kita duluan yaa" pamit zaura dan lala mereka ber4 mengganguk
"oh yaa ara lu mau cerita apa?" tanya kayla yang masih ingat
"sini dulu duduk" mereka segera duduk di kasur dan ara segera menceritakan tentang ia yang sudah menikah dengan gus ikhsan
"what lu nikah ga ngasih tau kita?" tanya kayla pada ara
"dengerin dulu gua aja gatau di nikahin" jelas ara yang tak mau sahabat nya salah paham
jessline mengganguk mengerti "jdi sekarang lu udah nikah? berarti udah ga perawan dong?" tanya jessline ceplos
"enak aja gua masih perawan yaa"
"lah masa suami lu kayak napsu sih? heran kayla
"berarti lu ga menarik" ucap sarkas aya
"enak aja udah ah gua mau pergi males ladenin kalian"
brak
aya jessline kayla tertawa melihat wajah kesal ara
............
"kamu kenapa?" tanya gus ikhsan yang sedari tadi melihat wajah kesal istrinya
"masa tadi kayla jessline aya bilang aku ga menarik makanyaa kamu ga napsu"
"karna aku bilang masih perawan"
gus ikhsan terkekeh melihat wajah ara yang terlihat lucu
"mau sekarang?"
wajah ara merona mendegar ucapan gus ikhsan "apansih"
"iyaa mau ngelakuin sekarang ga? tapi kamu emang udah siap?" tanya kembali gus ikhsan dengan sengaja menggoda ara
"GUS IKHSAN DIEM"
BRAK
ara membanting pintu toilet ia memegang kedua pipinya yang memanas "kok gua salting"
gus ikhsan tertawa melihat wajah imut ara yang sedang salting gemes bangetttt
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband gus galak
Short Storyini cerita cuman pengen nuangin imajinasi aku.sama sahabat akuu yang pengen jadi tokoh novel Ga suka skipp Jangan hujat!!!