Junhui bangun pagi hari ini karna ia juga harus berangkat kerja, jun walaupun suka ngumpul dia tetap anak yang rajin kerja, dia kerja di swalayan gitu padahal mah dia orang kaya tapi kalo kata dia mah "kalo bisa kerja ngapain ngabisin duit orang tua". Disaat jun masih siap siapan buat kerja, minghao keluar dari kamarnya dengan muka bantalnya yang uhh menggelikan. Rambut mullet yang acak acakan, masih setengah sadar, dan di ujung bibir ada air liur yang udah menjadi kerak.
"HOAAAAAMMM PAGI"
Jun diam aja ga mau ngeladeni tuh bocah
"Eh mau kemana nih, buru buru amat"
"Kerja"
Minghao mengangguk dan menggaruk kepalanya sambil berjalan kedapur.
Jun mengambil tas punggung dan mulai berjalan kearah luar, minghao yang baru selesai cuci muka, sikat gigi dan rapihin rambutnya melihat udah ga ada orang langsung pergi kearah tv pengen nonton ceritanya
"Makan apa gua kali ini, ah gofood aja kali"
Minghao masih stay di ruang tamu hingga jam 12 siang, sesekali dia tertawa karna acara yang di tayangkan tersebut bahkan tak lupa cemilan yang ia beli. Saat dia lagi sibuk sibuknya makan dia denger ada anak kecil nangis padahal dia paham betul dia cuma sendirian dirumah. Volume tvnya ia kecilin dan suara anak kecilnya makin gede, minghao bukan tipe orang yang penakut dan ia langsung cari sumber suaranya. Cari cari dan cari akhirnya minghao denger itu depan apartemennya sendiri
"Anak siapa sih daritadi nangis trus nyusahin banget"
Minghao membuka pintu apartementnya dan melihat ke arah kaki. Kaget? Tentu saja, gimana ngga kaget kalo dia ngelihat ada keranjang bayi dan anak yang umurnya baru 2 bulan didepan apartnya mana ga ada satupun orang kecuali dia sendiri
"Sial anak siapa nih anjir"
Minghao berjongkok dan ngeliat sepucuk surat dan liontin, dengan cepat minghao menbacanya
"Sialan"
Junhui pulang di malam hari, cukup melelahkan bekerja diswalayan tetapi junhui senang, saat ia masuk yang ia tangkap adalah minghao menimang bayi yang tengah tertidur pulas
"Anak siapa tu?"
"Gua ga tau anak siapa ini"
"Jangan bilang dia anak lo dan simpanan lo?"
"Jaga omongan lo, gua ga pernah nidurin siapapun, mabok aja ga pernah malahan gua ga bisa minum alkohol"
Junhui menatapnya ga percaya dan membuat minghao kesal
"Liat di keranjang itu ada surat, lo baca sendiri pake mata lo yang picek itu"
Junhui mengambil surat yang didalam keranjang, dan mulai membacanya kata demi kata
Untuk siapapun yang menemukan anak saya, tolong jaga dan rawat anak saya dengan baik. Saya tidak bisa menjaga anak saya karna saya mempunyai sakit yang sangat berbahaya, umur saya tidak lagi panjang dan karna itu saya ingin siapapun anda tolong rawat anak saya dengan baik. Saya mohon cintai dan beri kasih sayang yang layak.
Jun terdiam dan melihat anak yang sedang minghao gendong
"Gua pengen ngomong sama lo, tapi lo pulang larut kek gini dan sekarang saatnya. Jun gua tau lo bakal keberatan banget tapi gua pengen rawat dia"
Jun mendengar perkataan minghao
"Gua udah nelpon orang tua kita, mereka menolak buat ngerawat dia, bahkan secara mentah mentah. Gua ga tau mau bawa dia kemana lagi, gua bahkan menawarkan ke teman gua mereka ga mau dan bilang "gua ga mau bawa anak yang ga tau asal usulnya ke kehidupan gua", dada gua sakit dengar mereka ngomong gitu. Gua mohon sama lo jun lo adalah orang terakhir yang gua harapin"
KAMU SEDANG MEMBACA
arranged marriages and babies [JUNHAO]
Short StoryWEN JUNHUI JANGAN APA APAIN ANAK GUA- minghao MINGHAO ANAK LO NIH PIPIS DI KASUR- junhui - BOYS LOVE - JUNHUI (TOP) - MINGHAO (BOT)