Minghao benar benar pusing dengan keadaannya sekarang, pasalnya setelah dia dari rumah orang tuanya dan junhui mereka tidak bisa melakukan apa apa sama sekali alias tidak membantu, minghao terpuruk bahkan disaat seperti ini junhui tak ada disampingnya dan membuatnya kesal
"Kenapa disaat kek gini kamu ga ada ge"
"Aku nyerah, maafin mama ya nai"
Disaat ia terduduk diam di sofa, pintu apartnya di ketuk oleh seseorang dan langsung ia membukanya. Dugaan minghao benar itu adalah kedua orang tua paruh baya yang bulan lalu kerumahnya beserta polisi
"Dimana cucu saya?"
"Sebentar saya keatas"
Minghao masuk kedalam rumahnya dan naik ke atas, dia tak bisa melakukan apa apa sekarang selain memberikan nai kepada mereka. Perasaannya sudah bercampur aduk, sedih, marah, bingung menjadi satu. Minghao mendekati tempat bermain itu dan menggendong nai, sebelum itu ia mencium nai dan meminta maaf kepada balita kecil tersebut
"Maafin mama ya nai, mulai hari ini nai ga bersama mama lagi"
Liquid bening mengalir dari mata minghao dan langsung di hapus
"Makasih udah ada dikehidupan mama dan papa, mama janji bakal jenguk nai tapi nai jangan nakal ya sayang, mama bukan ga sayang sama nai lagi mama sangat sayang nai tetapi mama bisa apa"
Minghao turun kebawah dan melihat orang itu sudah tersenyum senang
"Kau akhirnya memberikan cucu kami"
"Kenapa tidak dari awal kau memberikan cucu kami"
Wanita itu merentangkan tangannya dan mengisyarat minghao agar memberikan kepadanya, minghao menghela nafas berat dan mulai memberikan kepadanya
Tuhan kalo emang ini yang terbaik, tolong jaga nai dan berikan ia kebahagiaan selalu'
"YANG JANGAN DULU DI KASIH EH BUSET DAH TALI SEPATU GUA LEPAS"
"HAO PONAKAN GUE HAO"
"PONAKAN GUE YANG MENGGEMASKAN"
"MINGHAO GUA KEPRET LU YE KALO SAMPE NAI PINDAH TANGAN"
Junhui berlari dengan cepat kearah minghao dan kedua orang tua tersebut, bahkan dibelakangnya ada temannya dan juga teman minghao melihat minghao panik karna ingin memberikan nai kepada mereka
"WEH PONAKAN GUE JANGAN DI KASIH DULU"
Chan berdiri di samping minghao dan memberi jarak agar kedua paruh baya itu tidak menyentuh nai
"Apa apaan ini siapa kalian"
"Teman bapaknya kenapa?"
"Kalian mengganggu saja, kembalikan cucu kami"
"Cucu? Cucu yang mane gua tanya? Halu banget yagak kyeom"
"Bener tuh, halunya jangan kejauhan pak buk ntar jatoh nangis"
"Kalian kira kita bakal ngasih nai ke kalian? YANG BENER AJE RUGI DONG"
Minghao tidak mengerti dan menoleh ke arah junhui
"Ge maksudnya ini apa?"
"Mereka ini bukan kakek nenek haonai, mereka ini orang jahat yang menjual anak anak kecil di pasar gelap"
"Maksud kamu apa kami beneran kakek neneknya"
Junhui berdecih pelan
"Kalian itu selalu menyamar menjadi keluarga dari anak anak yang kalian jual dan menjual anak anak kecil di pasar gelap, kalian kira kami tidak tau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
arranged marriages and babies [JUNHAO]
Short StoryWEN JUNHUI JANGAN APA APAIN ANAK GUA- minghao MINGHAO ANAK LO NIH PIPIS DI KASUR- junhui - BOYS LOVE - JUNHUI (TOP) - MINGHAO (BOT)