6

2.1K 156 0
                                    

Terhitung udah dua bulan aja junhui dan minghao adopsi nai, dan ga kerasa umur si kecil sudah menginjak 5 bulanan. Dan sekarang adalah hari libur bagi junhui dan itu membuat junhui senang karna dia ingin bersama nai dan minghao pastinya untuk mengisi waktu luang saat libur

Sekarang junhui di teras bersama nai karna minghao sedang beres beres rumah

"Nai makin hari makin imut aja, pantes emaknya was was kalo gua bawa keluar, takut di gondol orang"

Lama junhui menggendong nai bahkan junhui seperti orang gila ngomong sendiri dengan bayi yang sedang tidur

Junhui tiba tiba mematung karna merasakan sesuatu merembes ke bajunya, makin lama makin basah tak lama haonai menangis membuat junhui gelagapan

"Sayang astaga maafin papa, aduh mampus gua"

Merasa bulu kuduk berdiri, junhui ngeliat minghao udah jalan ke arahnya dengan wajah khawatir

"Lo apain anak gue"

"Hao jangan salah paham dulu"

Minghao ngambil haonai dan merasakan kain nai sudah basah langsung dibawa masuk sama minghao disusul junhui

Dikamar minghao menaruh perlahan haonai yang masih nangis dan mencari kain dan pampers

"Jujur lo apain anak gue junhui"

"Nai pipis serius ini aja baju gua basah untung ga bau"

"Jun lo kan yang makek in bajunya? Kok lo ga pakein dia pampers"

"Gua lupa maaf"

Minghao menghela nafas dan menyibukkan diri untuk memakaikan baju dan kain baru untuk nai

"Gua minta maaf hao, nai nangis karna gua"

"Dimaafin dah keluar sana ntar gua panggil kalo gua dah selese"

Junhui keluar dan duduk di sofa, dia ga ganti baju karna nunggu hao manggil dia biar langsung masukin ke keranjang ga bolak balik

"Ini jangankan digondol orang gua ga sengaja bikin dia nangis langsung kek monster maknya"

Baru diomongin, minghao udah teriak manggil dia dan langsung disamperin dengan cepat

"Jagain nai, gara gara lo gua ninggalin cucian piring gua"

Minghao keluar setelah di iyakan oleh jun, jun mendekati haonai yang sudah tenang tidak lupa juga dia buka baju bekas pipis si kecil dan tiduran disamping nai

"Maaf ya tadi papa ga marah saat nai pipis papa cuma kaget aja nak"

Junhui cium pipi nai dan ntah dia kecapek an atau gimana dia ikut tidur disamping nai sebelum itu junhui menaruh bantal di samping nai dan di bawah untuk jaga jaga dan akhirnya dia ikut tertidur

"Jun sekarang lo kel-"

Minghao masuk ngeliat udah jun tidur tanpa pakai baju disamping nai, minghao ngeliat nai nyenyak bahkan minghao juga melihat bantal yang sudah jadi benteng membuat minghao menggeleng kepala

"Gua bingung mau marah kek gimana lagi, tapi ngeliat lo gini yaudahlah"

Minghao munurunkan suhu ac dikamarnya takut junhui masuk angin karna ga pake baju sama sekali

"Maaf tadi hao nuduh gege apa apain nai, sampe dipipisin nai segala"

Minghao mencium pipi nai dan mengambil selimut untuk junhui dan memakaikan ke tubuhnya

"Anggap aja sebagai perminta maaf an hao ke gege, makasih udah jagain nai selamat tidur"

Minghao pun keluar meninggalkan jun dan nai di kamar dia juga ingin istirahat pengen nonton

Junhui bangun ngeliat sekitar dan melihat jam yang sudah pukul jam 3 sore, junhui melihat nai masih tidur dan dia baru sadar ada selimut dibadannya

Jun bangun dari kasur dan berjalan keluar sambil memasangkan baju ketubuhnya, rumahnya sunyi mungkin minghao keluar tapi jun melihat minghao sedang tiduran di sofa dengan tv menyala. Junhui mengambil remote tv dan mematikannya karna tidak ada yang ingin memontonnya

"Keknya capek banget bersihin rumah sampe tidur disini, biasanya kan gua yang disini"

Jun pengen tukaran tempat karna merasa singgah sananya diambil orang lain

"Ni orang gua angkat bawa kekamar bangun ga ya, yakali gua diamin disini ntar sakit badannya kan ga pernah tidur di sofa ni anak"

Dengan tekad yang kuat jun angkat minghao perlahan dari sofa ke lantai dua walaupun takut minghao tiba tiba bangun, lumayan nekat tapi kasihan anaknya di atas maknya malah di sofa tidur ntar kalo nai nangis dia ga harus susah payah buat naik tangga lagi. Junhui masuk kekamar dan menaruh pelan tubuh minghao disamping nai tempat ia tidur tadi untung saja nai ga bangun

"Untung gua dah biasa angkat berat hao kalo kagak encok ni badan"

Junhui keluar meninggalkan minghao yang masih tidur dan turun kebawah buat lanjutin tidurnya yang ketunda

Minghao kebangun gara gara nai nangis disampingnya, minghao kaget dia udah dikamar aja bahkan perasaan ia tidur di sofa. Dengan cepat minghao gendong nai dan turun kedapur bawah

"Sst iya sayang haus ya tunggu ya mama bikin dulu di dapur"

Saat minghao turun, yang ia lihat junhui tidur di sofa dengan baju yang udah dipake. Minghao membuat susu untuk nai dan dengan pelan hao mencoba di lenganya merasakan panas atau tidak

"Udah lapar banget ya maaf ya sayang"

Sambil memberikan susu minghao berfikir keras, perasaan dia tu tadi tidur di sofa sekarang junhui yang tidur, apa junhui yang angkat dia kekamar? Ga mungkin berat badannya aja ga ringan yakali di gendong, apa jangan jangan diseret? Ah masa bodolah

"Sudah ini kita mandi ya, kita bangunin papa kamu dulu buat nyiapin air"

Minghao berjalan kesofa dan ngeliat junhui udah bangun

"Hao gege dengar nai nangis"

Suara jun jadi berat karna baru bangun dan buat minghao rada kaget, dia kan mana pernah dengar jun ngomong pas bangun pagi karna dia udah siap siap kerja

"Iya ge, tolongin hao buat siapin air mandi nai"

Junhui mengangguk sambil mengucek matanya dan berjalan kearah kamar mandi

Sekarang pukul jam 8 malam dan ini waktunya nai main karna seharian tidur, dan ini waktu yang paling ga tepat buat minghao sebenarnya

"Ya ampun anak mama ih gemesnyaa"

Nai tersenyum kadang tertawa dan membuat minghao senang banget bahkan galupa mengabadikan momen untuk ia simpan sendiri atau berbagi kepada jun untuk grup jun

"Anak siapa sih ini makin lucu"

Junhui baru selesai mandi ngeliat minghao udah tersenyum lebar dengerin nai ketawa

"Anak papa main ya"

Minghao senyum dan nyuruh junhui duduk disampingnya

"Sini ge, haonai daritadi ketawa mulu"

Jun duduk disamping minghao dan ikut join bermain bersama, sesekali mereka berdua tersenyum gemas melihat nai mengeluarkan suara lucu seperti ingin mengajak mereka berbicara

"Ge, Besok bawa nai jalan keluar yok"

"Mau pake stroller?"

"Ga usah aku kemaren beli gendongan depan biar ga repot banget"

"Yaudah besok jam berapa"

"Sorean lah kita ketaman kota"

Junhui mengangguk paham dan maasih bermain dengan haonai

"Oh iya hao kita nikah bentar lagi kan?"

"Iya sekitar 3 bulan lagi lah"

"Ntar kita nikah siapa yang jagain nai ya"

"Aku juga bingung, kalo emang ga ada yang jagain nai aku bakal bawa nai ke altar"

Mereka berdua sama sama bingung karna mereka ingat kejadian semua orang menolak untuk mengambil dan merawat nai



Tbc................

arranged marriages and babies [JUNHAO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang