CELESTIA || JEONGCHEOL

12

Happy Reading
.
.
.

Bughh

Suara dentuman keras terdengar, werewolf Lisa terhempas mengenai dinding kamar. Pelakunya adalah dikey werewolf dari Seokmin yang bergerak cekatan mendorong kala Lisa akan menyerang Jennie dan Jeonghan.

"Kalian cepatlah pergi dari sini" ucap Mingyu.

Werewolf Lisa bangkit, rupanya serangan dari dikey tadi tidak ada pengaruh baginya. Menggeram rendah menatap werewolf di depannya.

"Dikey jangan, kau akan menjadi liar juga ketika mendapat cakaran darinya" Hansol menyahut kala dikey akan menyerang werewolf itu lagi.

"Kalian pergilah cepat panggil dan  Profesor kepala" ujar Profesor Seokjin, namun sebelum itu.

"Huh ulah serigala liar ternyata" Semua orang menoleh pada sumber suara, di sana sudah ada Seungcheol, Soonyoung dan Junhui. Seungcheol berjalan mendekat ke arah Lisa.

"Pangeran jangan---"

"Tidak apa" larangan dari wanita yang bersama Profesor Seokjin tidak diindahkannya. Berjalan ke arah werewolf itu, duduk dan menatapnya lekat.

Ajaib, werewolf Lisa tiba tiba tertunduk dan terbaring tak sadarkan diri. Semua orang di tempat itu diam, terlampau heran akan kejadian barusan.

"Dia tidak apa-apa, Mingyu dan Seokmin pindahan dia ke atas ranjang. Sebentar lagi Lisa akan berubah ke wujud manusianya" Jelas Seungcheol.

Profesor Seokjin tersenyum lembut menatap Pangeran.
"Baiklah, Nyonya Jung kau dapat melakukan penyembuhan sekarang"
Yang dipanggil menggangguk. Menuju ke arah Lisa yang sudah berubah wujud sekarang.

Membuka perban di punggung atas alpha itu, terdapat tiga bekas cakaran yang menganga lebar tidak panjang namun sangat dalam.

"Ramuan penawar yang diberikan ternyata tidak berefek"

"Memang tidak ada obat untuk luka cakaran dari serigala liar" ucap nyonya Jung

"Jadi apakah Lisa akan—"

"TIDAAAKKK" Jennie berteriak histeris memotong perkataan Wonwoo.

"Maafkan aku omega, namun tidak ada yang pernah selamat dari cakaran serigala Liar" ucap Nyonya Jung Jessica.

Semua yang di tempat itu menunduk sedih bahkan Jisoo tengah menangis tak bersuara di pelukan alphanya.

"Tidak, masih ada harapan" perkataan Profesor Seokjin membuat Jennie yang menangis memeluk Lisa menoleh.

"Ap—apakah ada obat penawarnya?"

"Itu" Seokjin menunjuk ke arah omega berambut pirang.

"Huh, aku?" Tanya Jeonghan menunjuk diri sendiri.

"Iya, kau adalah Healer. Sudah saatnya han"

"Tapi aku tidak yakin"

"Ayolah han kau pasti bisa demi Jennie" kata Wonwoo padanya.

"Huh baiklah akan aku coba" secercah harapan telah tumbuh di dalam diri mereka sekarang.

Jeonghan mendekat, melihat goresan luka pada tubuh Lisa. Menarik napas dalam dan memejamkan matanya. Sebuah cahaya berwarna hijau terpancar dari tatoo di pergelangan tangannya.

"Woaah lihat itu" sahut Seungkwan takjub.

Jeonghan mengarahkan tangannya ke arah luka, bersentuhan langsung dengan luka itu. Telapak tangannya juga ikut memancarkan cahaya berwarna hijau.

Tidak ada reaksi dari Lisa, namun elusan dari tangan Jeonghan membuat luka tadi sembuh tanpa bekas.

"Apakah dia sudah sembuh?" Myungho bertanya.

"Tidak tau, sebentar biar kita periksa" nyonya jung meletakkan tangannya diatas dada Lisa dan membuka kelopak matanya yang masih terpejam.

Nyonya Jung tersenyum menatap mereka.
"Puji Moongodnes, Lisa sudah berada di kondisi werewolf normal. Sekarang hanya menunggu dia sadar, werewolfnya kelelahan dengan perubahan secara tiba tiba tadi"

"Syukurlaaaah. Jeonghan terimakasih" Jennie menatap Jeonghan dengan berbinar.

"Moongodness masih memberi kesempatan untuk Lisa" Jennie menggangguk mendengar perkataan Jeonghan.

"Tuan Yoon" panggil nyonya Jung.

"Iya nyonya jung?"

"Negeri kita mempunyai harapan yang besar dengan kekuatan ini, setelah lulus dari academy kau bersedia jika menjadi bagian tabib istana?" Nyonya jung memberi penawaran.

"Tentu saja dia mau, aku akan sakit saja setiap hari jika Jeonghan tabibnya" mulai, Mingyu dan kegenitannya kembali.

"Jika pasiennya adalah kau, lebih baik sekarat saja jika begitu" timbal timpal Soonyoung padanya.

"Bahkan kak Soonyoung mengolok ku juga sekarang" Mingyu berkata dramatis, ya setidaknya suasana di tempat itu mulai cair sekarang.

"Bagaimana Tuan Yoon? kau mau kan jika menjadi bagian tabib istana?"

"Dia akan menjadi permaisuri istana lebih tepatnya"

"Eh tidaaak.." ada suara yang terdengar di telinga Jeonghan, tidak asing.

"Ouh kau tidak ingin Tuan Yoon?"

"Bukan pada mu nyonya jung tapi pada—"

"Aah tak apa, kau membutuhkan waktu masih lama jangan terlalu terburu buru" ucap nyonya Jung mengerti.

"Baiklah sekarang kembali ke asrama, hari sudah malam. Begitu pun dengan mu nona Kim, Lisa akan dijaga dengan baik di sini"

Tanpa menunggu lama mereka pun kembali ke asrama masing masing.

***

"Aku khawatir"

"Khawatir tentang?"

"Dia, aku takut dia akan diincar oleh musuh di luar sana. Apalagi dengan kekuatannya menjadi healer pasti semakin akan di buru"

"Hm kau benar, kita belum bisa melindungi dia dari dekat"

"Perhatikan dia lebih lagi jika begitu"

"Tanpa kau beritahu aku pasti akan melakukannya bung"

***

Seperti malam malam sebelumnya, pria ini mengendap untuk keluar dari asrama, berjalan menyusuri hutan menemui sang serigala berwarna coklat yang dipanggil ayah.

"Ayah"

"Kau datang juga, apakah kau sudah tau apa kekuatannya"

"Belum tapi aku mengetahui sesuatu"

"Apa?"

"Healer"

"Huh.. Healer? Yang benar saja itu hanya legenda beribu tahun yang lalu"

"Tidak ini serius, dia bahkan menyembuhkan alpha yang terkena cakar serigala liar"

"Huh... jadi sungguh? Namanya?"

"Yoon Jeonghan, seorang omega"

***

Siapa yang kangen aku???. Sorry aku udah ga lanjut mau 2 mingguan lebih kayaknya. Karna sumpah laprak ku numpuk banget ga ada waktu buat lanjutin narasi huhuuuu.

Enjoy part ini buat obatin rasa kangen kalian, dan oh ya cerita aku yang SCINTILLIA udah up jangan lupa mampir. Anak ku yang lain disayang juga yaa

Jangan lupa komen sama vote biar aku rajin updatenya hehe.
Semoga part ini bisa nembus 15 komen, kalo enggak ceritanya bakal aku sambung di awal tahun nanti🙏

Chizuru💮