Midnight Obsession • 10 | Causes of contention

3.3K 350 111
                                    

Conrad update! Ramaikan donk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Conrad update! Ramaikan donk!

••••


Sudah lima bulan, Treena berakhir di sini, di sebuah mansion luas dengan ketinggian ribuan meter dari tebing curam, dan rimbunnya hutan belantara yang selalu menyejukkan. Mereka bersama, berdasarkan tujuan untuk saling membutuhkan. Mereka tampaknya berhasil.

Kini terdengar gelak tawa dari pinggir kolam, saling bersahutan, memenuhi ruangan dan menyatu dengan alam. Oh! Semilir angin pagi itu bahkan tak mampu mengusik dua insan yang tengah kasmaran. Berpelukan rapat di dalam air tanpa busana. Sebuah prinsip yang di tekankan Conrad, ‘kecuali menstruasi, tidak ada hal yang dapat mengganggunya untuk berhubungan seks bersama Treena.’ Ia memakan habis wanita itu sepanjang hari.

“Oh. Ayolah! Kali ini aku sungguh-sungguh letih,” kata Treena. Merasakan Conrad menariknya, seolah tak pernah puas. Menyelami mulutnya dengan lidah, beberapa kali.

Okay. Aku tidak akan memaksa,” kata Conrad, bergerak sedikit menepi untuk menukar posisi. Memeluk Treena dari belakang.

“Conrad... Apa vasektomi menjamin, bahwa kau tidak akan bisa menghamili seseorang?” Tanya Treena. Menaruh kedua lengan di pinggir kolam. Menekuk nya dalam, sambil menatap matahari mulai beranjak naik.

“Sembilan puluh sembilan persen akurat,” katanya.

“Jadi, masih ada satu persen kemungkinan?”

“Kenapa kau bertanya? Kau berubah pikiran dengan kesepakatan kita?” Conrad menarik alis. Sedikit tertunduk untuk melihat Treena lebih jelas.

“Bukan. Aku hanya ingin tahu prosuder vasektomi yang kau jalani,” kata Treena. Melebarkan senyum tipis. Tajam melirik pria itu lewat kedua irish bulatnya.

“Apa yang ingin kau ketahui?”

“Sudah ku tanyakan tadi,” jelas Treena.

“Hanya itu?” Conrad tampak cemas.

“Ya!” angguk Treena. Bergerak memutar untuk memungut ciuman bibir dari pria itu. “Kita harus naik, aku sedikit lapar. Ayo! Akan ku buatkan kau coffee.” Treena menyingkir. Berenang menepi, setelah memberi kecupan singkat. Berjalan lebih dulu menjauhi kolam.

Conrad terdiam. Masih terpaku sendiri. Menatap Treena hingga jauh. Ia menelan ludah. Kemudian memijat kening yang terasa pengar. Treena membuatnya risau, wanita itu terdengar seperti tengah mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin ia wujudkan, dan untuk pertama kali, Conrad merasa menyesal karena keputusan yang pernah ia buat di masa lalu.

“Conrad... Kau belum naik?” Treena berteriak dari kejauhan. Membuat pria itu menoleh ke arah sumber suara. “Ayo!”

“Ya. Aku datang,” kata Conrad. Bergerak menuju tangga untuk bergabung kembali bersama Treena yang sibuk membuat segelas coffee untuknya. Wanita itu berdiri tegap, hanya bermodalkan handuk lembab. Kaki jenjang nya berjinjit mulus, membuat Conrad tertegun. Oh! Wanita ini di ciptakan Tuhan untuknya, dan ia berjanji untuk tetap bersama Treena sepanjang hidup.

Midnight ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang