jebol + coblos = merobek

55.6K 117 3
                                    

Kafka merebahkan tubuhnya di atas kasur busa miliknya sementara Shofi duduk di lantai beralaskan tikar. memperhatikan Shofi menyalin jawaban matematika dari bukunya. Sudah sekitar satu setengah jam Shofi menulis, namun ia baru sampai nomor 15. manusia lambat.

"udah belum sih? lama banget lo nyalin doang" Kafka yang gemas karena melihat Shofi menulis sangat lama.

"sabar, kan rumusnya panjang njir, lo ngerjain ini berapa lama emang?" balas Shofi.

"satu jam doang" jawab Kafka dengan santai.

"FUCK, otak lo terbuat dari apa sih? encer banget gilaa!" Shofi tercengang dengan waktu yang dibutuhkan Kafka untuk mengerjakan tugas matematika yang sebanyak ini.

"biasa aja kali" Jawab Kafka acuh.

Shofi kembali fokus menyalin jawaban matematika itu, sedangkan Kafka masih dengan posisi yang sama sambil gelisah bagaimana cara menyuarakan isi hatinya.

"eh fi" Ucap Kafka namun terjeda.

"apa lo?" tanya Shofi.

Kafka terduduk di belakang Shofi dan kemudian memeluknya dari belakang.

"eh dugong, badan lo berat banget sat!" Shofi memberontak, berharap pelukan itu di lepaskan. Sesak, tidak bisa bernafas.

"ngewe yu fi" ucapan frontal Kafka membuat Shofi membulatkan mata.

"ngewe ngewe, enteng banget lo ngomong gitu. Sono lo, dasar mesum" ujar Shofi.

Shofi mendorong Kafka kebelakang menggunakan sikut lengan kirinya, dan hal itu berhasil membuat Kafka melepaskan perlukannya.
Kafka terdiam sejenak sebelum ia mengambil rahang Shofi dan menariknya, hal itu membuat mereka berdua saling bertatap dengan jarak yan sangat dekat.

"gk usah banyak bacot, gw tau lo tuh sebenernya juga mau kan?" ucap Kafka.

"apa sih, emhhh!" jawab Shofi.

Mulut dengan bibir tipis itu di bungkam oleh Kafka dengan ciuman yang begitu lembut dan memabukkan Shofi. Shofi pun membalas lumatan Kafka, semakin lama semakin dalam ciuman mereka berdua.
Tangan nakal Kafka meraba masuk ke dalam hoodie Shofi dan memainkan puting yang sudah menegang itu.

"ahh, sakit pentil gw bego" Shofi melepas tautan bibirnya dan langsung memukul pundak Kafka pelan. Ia langsung memegang putingnya yang mana habis di mainkan lelaki cabul di depannya itu.

"begitu doang masa udah tegang pentil lo, sini gw masukin lubang lo." ucap Kafka.

"anjing!" umpatan Shofi.

Kafka merebahkan tubuh Shofi di kasur miliknya lalu membuka celana pendek dan dalaman Shofi. Ia meraba paha mulus itu sampai ke tengah lubang anal Shofi.

CUIH

Kafka meludahi tangan nya dan hendak memasukkan 3 jarinya ke dalam lubang yang sudah berkedut ria itu.

"wait jer, itu jorok" Shofi menahan Kafka untuk tak memasukan air liur nya itu kedalam lubang analnya.

"ga ada sex yang gak jorok, fi. lo diem dan nikmati aja" balas Kafka.

JLEB

"AKH, sakit banget anjingg" Shofi membusungkan dadanya karena rasa sakit yang ia rasakan di lubang miliknya. Aneh rasanya ketika lubangnya di masuki 3 hari sekaligus, bagaimana nanti saat Kafka menggunakan penis nya? Tak terbayang oleh Shofi betapa sakitnya lubang itu.

Kini Shofi sudah terbiasa dengan gerakan tangan Kafka di dalam lubangnya.

"ahh ahhh, enak kaffhh, lebih dalem lagihj ahhh fuck" ucap Shofi yang sudah tidak bisa menahan desahannya.

"cih, keenakan juga kan lo nyet" ledek Kafka.

Kafka mengeluarkan tangan nya dari dalam lubang anal Shofi lalu ia jilat cairan yang ada di tangannya hingga bersih. Kemudian Kafka membuka celananya dan menampilkan penisnya yang cukup besar, entah bisa masuk atau tidak kedalam lubang Shofi.

"Siap ya, fi" tanya Kafka.

"kalo gw sampe hamil gimana kaf?" sungguh, ini adalah yang Shofi pikiran saat Kafka mencium bibirnya.

"lo hamil, gw nikahin, simpel kan?" jawab Kafka yang serius.

"sialan lo Kafka" Shofi kesal dengan jawaban Kafka.

Kafka mengarahkan penisnya tepat di tengah lubang anal Shofi dan memasukkannya dengan sekali hentak.

"AHHH KAF SAKIT BANGET, ahh sakit kaf..hiks" jeritan Shofi.

Darah segar dari dalam lubang Shofi mengotori sprei kasur Kafka, haha, barang baru Kafka terkekeh melihat darah keluar dari lubang itu.

"udah boleh gw gerakkin?" Tanya Kafka sambil memeluk Shofi dan Shofi mengangguk sebagai jawaban yang di inginkan Kafka.

Kafka menggerakkan pinggulnya perlahan, dan desahan Shofi yang merdu memenuhi ruangan itu.

"gw mau keluar Kaff, ahh ahh Kafffhh AHHH!!!!" Shofi meremas sprei kasur memuncratkan cairan miliknya di perut nya. sedangkan Kafka semakin mempercepat tempo genjotan nya.

CROT
CROT

Ia mengisi perut Shofi dengan sperma miliknya. sangking penuh nya lubang itu, sperma Kafka hingga meluber kemana-mana.

"jadi pacar gw ya fi?" Kafka menjeda kegiatannya untuk menanyakan hal itu.

"aahh?" tanya Shofi yang bingung ucapan Kafka.

"jadi pacar gw bolot" geram Kafka.

"iya iya" jawab Shofi dengan anggukan kepala dan memejamkan kedua matanya.

"serius?" tanya Kafka yang kaget dengan jawaban Shofi.

"iya monyet" kata Shofi yang gemas pertanyaan Kafka.

Kafka kegirangan dan mengecupi bibir Shofi berulang kali.

"love you fi" ujar Kafka.

"love you too" jawab Shofi.

Sex's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang