Happy Reading and Enjoy!
HAPP!!!Islan Zennick. Lelaki nakal kelas 12 itu berhasil melompati dinding belakang sekolah yang lumayan tinggi. Ketua geng perkumpulan anak-anak nakal yang sialnya sangat tampan itu berdecak kesal saat mendengar suara seseorang yang sangat ia kenali.
"Islan Zennick. Terlambat satu setengah jam, alasan apalagi yang bakal keluar dari mulut lo?" ucap si Ketua OSIS sambil melihat jam tangan putihnya.
Sahara Venezuela. Gadis kelas 12 yang menjabat sebagai ketua OSIS SMA Zeus. Terkenal sangat cantik dan most popular karena ia juga menempati posisi sebagai model SMA Zeus. Banyak laki-laki yang ingin menjadi pacarnya, tapi sayang gadis cantik ini terkenal dengan sifat dingin dan ketusnya, kecuali dengan orang-orang terdekatnya.
"Ck! Lo gak bosen apa ngurusin gue terus?" Ucap Islan.
"Kalo bukan karena tugas OSIS, gue juga gak mau ngurusin murid nakal kaya lo," Balas Sahara datar.
"Gue gak nakal, cuma bandel aja, sedikit."
Sahara memutar malas bola matanya."Ikut gue." Gadis itu berjalan di depan Islan yang mengikutinya.
"Kemana?"
"Ruang OSIS."
"Hah? KUA? Lo mau nikah sama gue?" Ucap Islan ngaco.
Sahara berhenti, begitupun Islan. Gadis itu berbalik menghadap laki-laki yang sangat menyebalkan ini.
"R-U-A-N-G O-S-I-S. Telinga lo tuli?" Balas Sahara penuh penekanan.
Islan tersenyum meledek. Lelaki itu maju mendekat, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Sahara.
"Sama. Gue juga sayang kok sama lo."
"Beneran tuli ternyata." Balas Sahara sambil berlalu lebih dulu. Islan terkekeh geli melihatnya.
"Woy Sa!! SAHARA!!!" Panggilnya ke Sahara yang sudah menjauh.
"Tungguin gue, gue takut nyasar!!" Ucap Islan lagi. Sahara semakin mempercepat langkahnya.
"Cowo gak jelas. Sekolah punya dia sendiri, mana mungkin nyasar." Dumel Sahara.
🌧🌧🌧🌧
Sampai di ruang OSIS. Islan melihat ketiga temannya yang sedang berusaha bernegosiasi dengan teman mereka sendiri, yang menjabat sebagai wakil ketua OSIS, Karel.
"Ya elah Rel, sama temen sendiri juga." Ucap Jean, lelaki putih tinggi dengan kalung Rosario di lehernya.
"Tau lo, masa tega sih nge hukum kita? Tega lo Rel sama temen sendiri?" Sambung Reyhan, lelaki tampan berbadan Atletis. Ia menjabat sebagai ketua Ekstrakurikuler Paskibra SMA Zeus.
"Tega lah, lagian nakal." Enteng Karel.
"Ngaca anjing. Lo juga semalem balik bareng kita." Ucap Jean.
Karel yang mendengar itu hanya tertawa. Memang benar semalam Karel, Jean, Islan, Reyhan, dan Gio baru pulang dari Club di jam 3 pagi. Bedanya, Karel bisa lebih dulu datang ke sekolah tepat waktu, tidak terlambat seperti ke-empat temannya.
"Udah lo data nama-namanya?" Tanya Sahara ke Karel.
"Belum Sa."
"Sini gue aja." Karel memberikan buku catatan hitamnya.
"Yaudah gue tinggal dulu ya Sa. Ada file yang harus gue pindahin soalnya."
"Hm."
Selepas kepergian Karel, Sahara menghampiri satu persatu anak nakal yang sedang berdiri dengan tidak rapih di hadapan nya ini.
"Nama?" Tanya nya ke Islan.
"Sayang." Balas Islan sambil tersenyum.
Sahara mendelik jengah kearahnya."Islan Zennick, kelas 12 IPA 4" Ucap Islan lagi.
Sahara beralih ke Reyhan. "Nama?"
"Reyhan."
"Yang lengkap, yang punya nama Reyhan bukan lo doang."
"Cantik banget anjir." Gumam Reyhan tanpa sadar.
Sahara mengernyit bingung, tidak mendengar jelas apa yang diucapkan Reyhan.
"Siapa?" tanya Sahara lagi.
"Eh? Sorry-sorry. Gue Reyhan Pratama 12 IPA 4 juga."
Kini gadis itu beralih ke laki-laki berkalung Rosario di samping Reyhan.
"Nam-"
"Always pretty girl." potong Jean.
Memang. Sahara memang secantik itu. Tubuh body goals, kulit putih bersih dengan rambut cokelat nya yang bervolume di bagian bawah. Matanya yang berbentuk bulan sabit terlihat jernih dan menenangkan saat menatap lawan bicaranya. Membuat siapapun yang menatapnya, ingin menyelaminya lebih dalam lagi, termasuk Jean sekarang.
"Nam-"
"Gue akan putusin semua cewe gue sekarang juga, kalo lo mau balik lagi sama gue Ra." Sahara menatap Jean malas.
"Gak tertarik."
"And please, stop call me Ra." Ra, adalah nama panggilan dari Jean untuk Sahara dulu.
"Iya Raaa" Sahara berdecak.
"Nama lo?"
Jean tersenyum, sangat tampan dengan kulit putih serta wajah Western nya.
"Masa nama mantan sendiri lupa sih Ra?"
"Je..."
"Hahaha oke-oke. Jean Christin."
Saat Sahara beralih ke Gio. Jean kembali memanggil.
"Ra." Sahara menoleh.
"Jujur, gue belum bisa lupa sama kita."
'kita? haha.' batin Sahara.
Siapapun yang mendengar itu, tidak akan ada yang percaya dengan ucapan Jean. Perlu di catat. Jean itu Most Brengseknya SMA Zeus. Entah sudah berapa banyak cewe yang terjebak dengan Jean dan akhirnya 'bermain' bersama laki-laki itu. Kecuali Sahara, mungkin.
"Nama lengkap lo Gi." Lanjut Sahara.
"Gio Pangestu, 12 IPA 4." Singkat laki-laki bersifat dingin itu.
Sahara menutup bukunya dan bersandar pada meja OSIS. Gadis itu memasukan kedua telapak tangannya ke saku almamater biru dongker yang ia kenakan.
"Hukumannya, hormat ke Bendera sampai jam pelajaran kedua habis." Ucap Sahara.
Mereka tidak bisa membantah, karena dipinggir lapangan sudah ada guru BK yang sedang mengawasi murid-murid lain yang sedang dihukum juga.
Islan keluar terakhir dari Ruang OSIS setelah teman temannya jalan lebih dulu.
"Sa." Panggil Islan.
"Hm?"
"Istirahat pertama ada pemotretan, nanti lo langsung ke studio ya." Ucap Islan.
Selain kapten basket, lelaki itu juga yang memegang dan menjadi penanggung jawab studio foto SMA Zeus.
"Istirahat pertama?" tanya Sahara ragu.
Niat awalnya, di istirahat pertama nanti ia akan segera pergi ke kantin untuk mengisi perut kosongnya, yang belum sempat terisi nasi dari kemarin malam.
"Kenapa? Lo gak bisa ya?"
"Bisa. Nanti gue ke studio." Jawab Sahara.
🌧🌧🌧🌧
KAMU SEDANG MEMBACA
Past and Present
Teen FictionKisah remaja ini bercerita tentang gadis cantik yang dibingungkan oleh dua pilihan, masa lalu atau masa sekarang. Tentang bagaimana Sahara yang berusaha keras agar bisa berdamai dengan masa lalu, dan bisa melangkah maju tanpa harus berfikir untuk m...