Happy Reading and Enjoy!
"Jangan menghubungi nya, jangan memikirkan nya. Dan jadikan dia orang asing mulai sekarang." - Sahara Venezuela
🌧🌧🌧🌧
Sahara berjalan sendiri di Koridor, hendak menuju parkiran karena bel pulang sekolah sudah berdering sejak lima menit yang lalu.
ISLAN ZENNICK
Sahara : Lo dimana? Jadi beli barang-barang OSIS yang kurang kan?
Sahara : Gue otw parkiran
Islan : Sa sorry, gue lupa kalo hari ini mau pergi sama lo
Islan : Gue harus anter Kara pulang
Sahara : Lo udah janji
Islan : Iya gue tau. Yaudah gue anter Kara dulu sebentar, abis itu gue balik lagi ke sekolah.
Sahara : Gak usah, gue bisa sendiri.
Islan : Gak, pokoknya lo tunggu gue di sekolah. Kita cari barang OSIS yang kurang bareng-bareng.Sahara menutup room chat nya dengan Islan, dan beralih ke aplikasi ojek online di handphone nya.
Islan, lelaki bermotor ninja hitam dengan helm fullface miliknya. Tanpa memperdulikan kendaraan di sekitarnya, Islan menaikan kecepatan nya agar cepat sampai kembali ke SMA Zeus.
Memasuki area parkir dan berhenti di depan koridor utama. Sepi, tidak ada wanita yang ia cari. Islan menjalankan kembali motornya menuju pos satpam dekat gerbang.
Lelaki itu membuka kaca helm nya. "Pak, lihat Sahara gak?" tanya nya ke Pak satpam.
"Loh? setau saya neng Sahara teh udah pulang daritadi." ucap Pak satpam dengan logat Sunda nya.
"Beneran Pak? Sahara kelas dua belas? ketua OSIS?" ucap Islan memastikan.
"Iya atuh, bapak teh kenal. Siapa yang gak kenal sama neng geulis baik hati kaya neng Sahara?"
"Tadi kalo gak salah, neng Sahara teh pulang naik motor, ojek online gitu." lanjut Pak satpam lagi.
"Ohh yaudah, makasih banyak Pak. Saya pamit dulu." ucap Islan sambil menutup kembali kaca helm nya.
🌧🌧🌧🌧
Sahara turun dari motor dengan sedikit kesusahan karena ia membawa beberapa barang OSIS yang tadi ia beli. Gadis itu memberikan uang kepada sang ojek online.
Sahara mengernyit saat ia melihat motor ninja hitam yang terparkir rapi di halaman rumah nya tanpa si pemilik motor itu.
"Sahara pulang." Gadis itu sedikit tersentak saat mendapati Islan yang duduk di ruang tamu bersama sang Ayah.
"Hai Sa." sapa Islan ke Sahara yang masih terdiam diambang pintu masuk.
"Masuk Sa, kok diem disitu?" ucap Arga.
"Papa kapan sampe rumah? kok gak kabarin aku?" tanya Sahara sambil menyalimi Papanya.
"Tadi pagi, sekitar jam sembilan. Kamu kan udah berangkat sekolah."
"Yaudah, Papa tinggal ke kamar dulu ya." ucap Arga lagi.
"Iya." jawab Sahara dan duduk di sofa yang tadi di duduki oleh sang Papah.
"Islan, om ke dalam dulu."
"Iya om." jawab Islan ramah.
Tinggal lah Islan dan Sahara di ruang tamu. Sempat hening beberapa saat.
"Batu." ucap Islan.
"Ngapain?" ucap Sahara yang berbarengan dengan Islan.
"Lo batu, gue bilang kan tunggu gue di sekolah." ucap Islan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past and Present
Fiksi RemajaKisah remaja ini bercerita tentang gadis cantik yang dibingungkan oleh dua pilihan, masa lalu atau masa sekarang. Tentang bagaimana Sahara yang berusaha keras agar bisa berdamai dengan masa lalu, dan bisa melangkah maju tanpa harus berfikir untuk m...