Story 1

1.3K 95 10
                                    

Suara tangisan bayi dalam sebuah ruangan membuat beberapa suster yang mendengarnya cukup lega. Seorang anak laki-laki tampan sedang duduk bermain sebuah rubik mendengar suara tangisan bayi itu. Merasa penasaran anak itu berdiri dan menghampiri bayi yang baru lahir tersebut. Dari luar anak laki-laki itu tersenyum saat melihatnya.

"Xiao Hua! Xiao Hua?? Li Lian Hua???" Suara itu membuat anak laki-laki tampan tersebut terkejut dan berbalik.

"Ibu? Kenapa ibu berteriak?" Tanyanya melihat sang ibu selesai mengambil obat.

"Ibu tidak berteriak, tapi kau yang tidak dengar. Ayo kita pulang, ibu sudah selesai." Anak laki-laki yang berumur 7 tahun itu dan bernama lengkap Li Lian Hua mengangguk patuh. Dia menggandeng tangan sang ibu, lalu pergi sambil sesekali melihat ke belakang saat bayi baru lahir itu keluar.

7 Tahun kemudian

"Ayah, ayah lihat kita punya tetangga baru." Nyonya Li memanggil Tuan Li saat melihat ada tetangga baru yang pindah ke sebelah rumah mereka.

"Oh, itu Tuan Fang dan keluarganya." Jawab Tuan Li. Dari dalam kamar Li Lian Hua keluar sambil menyandang tasnya, bersiap untuk ke sekolah.

"Bagaimana ayah tau?" Tanya Nyonya Li.

"Beberapa hari lalu Tuan Fang sempat datang kemari dan mengatakan akan pindah rumah hari ini. Dia juga punya anak laki-laki yang tampan, tapi berbeda 7 tahun dengan Hua." Penjelasan Tuan Li membuat Nyonya Li melihatnya aneh.

"Ayah ini sangat muda bergaul dengan orang lain." Puji sang istri lalu berjalan ke arah meja makan yang sudah di huni oleh Hua.

"Tentu saja, sesama tetangga harus akrab. Nanti selesai makan kita hampiri mereka dan menyapa mereka." Ajak Tuan Li dan mendapat persetujuan dari Nyonya Li.

"Hua, sebelum berangkat kita sapa mereka dulu." Tuan Li mengajak anaknya.

"Baiklah, tapi jangan terlalu lama." Jawab Hua sambil mengisi mangkok makanya yang sudah habis.

"Hanya menyapa, tidak akan lama." Jawab Nyonya Li.

"Itu menurut kalian." Hua memang anak yang  tidak banyak bicara, tapi dia pribadi yang hangat dan mudah di senangi orang lain. Apalagi saat mengenalnya lebih dekat Hua adalah pribadi yang ceria dan tenang.

Selesai sarapan, Keluarga Li bermaksud menyapa keluarga Fang yang masih sibuk menurunkan barang-barang mereka.

"Selamat Pagi, Tuan dan Nyonya Fang." Sapa Tuan Li.

"Oh Tuan Li, Ibu kemarilah. Ini tetangga kita yang sempat ayah ceritakan kemarin." Tuan Fang memanggil istrinya agar mendekat. Nyonya Fang kemudian bersalaman dengan Tuan Li dan Nyonya Fang saling berpelukan dengan Nyonya Li.

"Terimakasih sudah datang menyapa. Ini putra kalian?" Tanya Nyonya Fang.

"Benar, Hua sapa paman dan bibi Fang." Perintah sang ibu.

"Salam kenal, Paman, bibi nama saya Li Lian Hua." Sapa Hua sambil membungkukan tubuhnya. Mereka saling tertawa dan Nyonya Fang menjabat tangan Hua.

"Ibu, dimana Xiaobao? Ajak dia kemari dan berkenalan dengan mereka." Tuan Fang yang tidak melihat anaknya bertanya pada Nyonya Fang. Kemudian Nyonya Fang masuk ke dalam rumah sambil memanggil nama anaknya, Xiaobao.

"Xiaobao memang susah sekali di atur, dia lebih menyukai dunianya sendiri." Jelas Tuan Fang.

"Tidak apa-apa, dia juga masih kecil dan masih memilih dunianya sendiri." Bela Tuan Li. Saat mereka menunggu Xiaobao, dia akhirnya datang bersama ibunya. Wajah Xiaobao memang tampan dan menggemaskan, tapi dia termasuk anak yang dingin dan susah di atur.

(FF) Attention - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang