Pagi itu hari libur sekolah, Xiaobao sudah meminta ijin pada orang tuanya akan pergi keluar kota bertemu teman-temanya. Jadi, Xiaobao meminjam mobil dan mempersiapkan barang bawaanya, karena kota tersebut cukup jauh.
"Kau yakin tidak perlu di temani?" Tanya Nyonya Fang.
"Tidak. Aku bisa sendiri." Jawab Xiaobao yang memasukan keperluanya dalam tas saat masih berada di dalam kamar.
"Jadi kapan kau pulang?"
"Mungkin besok bu. Aku juga bertemu dengan teman-teman lamaku, jadi jika nanti malam aku langsung pulang sungguh tidak sopan." Jelas Xiaobao, Nyonya Fang mengangguk setuju.
"Xiaobao...... kau di tunggu Hua di bawah." Tuan Fang datang menghampiri Xiaobao dan Nyonya Fang yang berada di dalam kamar.
"Di tunggu?" Xiaobao heran.
"Kau bersama Hua? Kalau begitu syukurlah. Aku kira kau sendirian, sayang." Nyonya Fang cukup senang, dia turun terlebih dahulu menemui Hua dan meninggalkan Xiaobao yang kebingungan, padahal dia tidak mengajak Lian Hua bersamanya.
Setelah semua siap, Xiaobao turun dan melihat Hua sudah duduk bersama ibu Xiaobao.
"Xiaobao, cepatlah. Hua sudah menunggumu." Teriak Nyonya Fang.
"Apa maksudnya ini?" Tanya Xiaobao di depan Lian Hua.
"Kau lupa? Tadi malam aku bilang padamu jika aku ikut bersamamu karena aku ada urusan disana. Aku tidak akan mengganggumu, tujuan kita berbeda hanya tempatnya sama." Jelas Lian Hua. Nyonya Fang tersenyum pada Xiaobao.
"Jika begitu, bibi tenang. Kalian bisa saling menjaga. Cepat berangkat. Barang-barang Hua sudah ada di dalam mobilmu." Xiaobao tau maksud Lian Hua, tapi terpaksa dia diam dan menuruti kata-kata ibunya.
Nyonya Fang mengantar mereka keluar, kebetulan Nyonya Li juga berada di depan.
"Xiaobao! Aku menitipkan Hua padamu. Dia tidak tahan dingin jadi ingatkan dia memakai baju hangat dan makanan hangat!" Teriak Nyonya Li dari rumah mereka. Xiaobao tersenyum pada Nyonya Li.
"Baik, Bi."
"Cepat, cepat masuk lihat langitnya mendung, nanti di jalan akan hujan jika kalian tidak berangkat sekarang." Nyonya Li membuka mobil Hua dan menyuruhnya masuk, dia juga menyuruh Xiaobao ke arah kursi mengemudi dan segera berangkat.
Mobil sport milik Xiaobao itu akhirnya pergi dari halaman rumahnya.
*****
Di dalam mobil, mereka hanya diam tanpa membahas apapun, tapi tiba-tiba Xiaobao menghentikan mobilnya di tepi jalan.
"Kenapa kau berhenti?" Tanya Lian Hua.
"Keluar!"
"Apa?"
"Aku bilang, keluar!" Xiaobao menatap Lian Hua marah. Tapi Lian Hua hanya menghela nafas lalu turun dari mobil Xiaobao. Saat berada di luar, kaca mobil Xiaobao di turunkan.
"Cari tempat lain untuk bersembunyi. Aku tidak ingin kau mengikutiku." Ucap Xiaobao memperingatkan.
"Aku tidak mengikutimu. Aku memang ada janji di Daerah F." Jawab Lian Hua.
"Omong kosong!" Xiaobao menutup jendelanya lalu pergi meninggalkan Lian Hua di tepi jalan. Lian Hua hanya diam di tempat, lalu membuka ponselnya. Dia melihat alamat rumah di daerah F yang harus di datangi Lian Hua untuk acara sekolah nanti.
"Padahal aku tidak bermaksud mengikutinya." Saat Lian Hua masih mengotak-atik ponselnya,tiba-tiba hujan turun cukup deras, Lian Hua berlari ke tepi dan berteduh di depan toko yang masih tutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
(FF) Attention - END
FanfictionWarning! NOT BL ⚠️ only Bromance ⚠️ Mereka sama-sama anak tunggal yang mempunyai keluarga yang berbeda. Rumah mereka berdampingan sejak Fang Xiaobao menjadi tetangga Li Lian Hua. Tapi, sayang sikap mereka bertentangan. Li Lian Hua adalah seorang Gur...