14.sick heart

15 7 0
                                    

Happy reading

"Jihan sebenernya siapa yang membawamu ke gudang itu" tanya tuan Li

Jihan menatap Liu te yang ada disamping papahnya.

"Waktu itu aku penasaran dan berkeliling perusahaan dan masuk ke gudang yang pintunya terbuka tiba-tiba saat aku masuk pintunya terkunci sendiri"ujar gadis perambut panjang itu yang masih terbaring di bangsal rumah sakit.

(Li jihan berbohong)

Liu te mengerutkan keningnya dan tak percaya apa yang dikatakan jihan.

"Jangan bohong kamu! Nanti papah suruh cek seluruh cctv di perusahaan"

"Pah,udahlah nggak usah di perbesar masalah ini"

"Jihan kejadian ini mengancam nyawa mu kalo waktu itu Liu te nggak ada kita nggak tau keadaan kamu gimana!"

"Jihan,bener apa yang dikatakan papah" nyonya Li menyerobot.

"Mah,pah yang penting sekarang aku gapapa,udahlah nggak perlu diperbesar"

Kedua orangtuanya menghela napas sambil menatap putrinya yang berbaring dan masih terlihat lemas.

Jihan menatap laki-laki yang berdiri disamping kedua orangtuanya ia teringat saat Liu te menolongnya,merasa bahwa dirinya bagaikan orang yang penting untuk Liu te, Jihan merasa seperti sedang hidup didalam drama-drama yang sering ia tonton.

Jihan tersenyum menatap laki-laki tampan bertubuh tinggi itu.
Jantungnya masih berdebar jika didekatnya.

Liu te yang menyadari nya pun ikut tersenyum.

"Liu mm,,makasih ya udah menolongku" ujarnya sambil tersenyum.

Liu te mengangguk kemudian tersenyum"lain kali jangan ceroboh"

Jihan pun tersenyum.

Liu te masih tak percaya alesan yang Jihan barusan katakan.

"Upil ontaaaa" teriak yuze yang tiba-tiba masuk bersama xinxin.

Xinxin memukul pelan punggungnya begitu melihat kedua orangtuanya yang masih didalam ruangan.

Yuze pun tertawa kecil dan menundukkan kepalanya kepada kedua orang tua Jihan.

"Jihan gimana keadaan Lo?" Tanya xinxin terlihat khawatir

Jihan tersenyum"gue gapapa ko"

"Mm,,syukur deh,nih gue bawain roti kesukaan Lo"

"Harusnya kalo bawa kesini sekalian 1 dus"

"Emang ya Lo nggak tau terimakasih" dengusnya.

Jihan tertawa kecil.

Tiba-tiba pandangan xinxin terus tertuju pada Liu te.

"Ganteng banget "ujarnya dalam hati

Yuze yang menyadari menyiku tangannya
Xinxin pun menatap yuze dan tersenyum.

Yuze menekuk alisnya menatap malas pacarnya.

"Kita urus administrasi kamu dulu,ayo mah" titah tuan Li

"Kalian tolong jagain putri kecil kita ya" imbuhnya

"Siap" ujar yuze dan xinxin bersamaan.

"Aku udah gede kali ,masih aja dianggap kecil" dengus Jihan

"Sampai kapanpun kamu tetap putri kecil kami"ujar tuan Li

Mereka pun tertawa kecil.

Liu ikut tertawa kecil sambil menatap gadis yang masih berbaring di bangsal tersebut.

I You And DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang