Halo-halo semua, Aku nggak lupa buat ngingetin kalian semua. Sebelum membaca jangan lupa buat follow akun ini. Ya, dan setelah membaca silahkan kalian memberi feedback lainnya seperti vote dan komen..
Happy reading🌊
Pagi-pagi begini Hanan rasanya sangat gondok menghadapi Eja yang sedari tadi menangis, dan berguling guling di lantai.
"Eja nggak mau tahu sego harus dicari, Aku nggak bisa hidup tanpa sego""Iya sebentar bakalan dicari, tapi selesai kan dulu sarapan nya biar kita nggak terlambat" ingin sekali rasanya ia mencubit Eja, tetapi takutnya bukannya berhenti ia semakin membuat adiknya menangis.
"Ada apa ini ribut-ribut, Hanan adikmu kenapa?"
"Tidak tahu mas, tadi setelah Hanan berpakaian, dan pergi kedapur tiba tiba saja dia menangis" Hanan yang sedang sarapan kemudian mendongak menatap wajah sang kakak. Setelah menjawab pertanyaan nya Ia kembali fokus ke makanannya, ia terlalu malas meladeni Eja sebab jika ia mendekat, dan bertanya kenapa, bukannya menjawab Eja malahan menoyor kepalanya.
"Ayamnya hilang mas" Setelah berbicara dengan sangat malas Hanan menyelesaikan sarapannya itu. Lalu ia memutuskan untuk menghindar dari keduanya, karena rasanya sudah sangat melelahkan menghadapi adiknya sendiri. Kemudian Eja yang mendengar suara Adi langsung bergegas bangun, dan menghampirinya lalu memeluk erat sang kakak.
"Ayam Aku hilang , hilang karena mas Hanan lupa menutup pintunya" Perih rasanya, sungguh perih sego belahan jiwanya hilang apalagi penyebabnya saudara nya sendiri. Bagaimana tidak sedih, sego lah yang menemani nya selama ini susah senang sudah bocah itu lalui bersama sego. Bahkan hampir setiap hari ia menumpahkan segala keluh kesahnya ke Sego, Sampai-sampai juga ia bercerita tentang teman teman nya yang selalu saja mengejek dirinya tidak punya orang tua.
"Ssstttt, sudah-sudah nanti Mas sama Hanan yang cari"terhitung sudah banyak air mata yang Eja keluarkan sampai-sampai ingusnya pun keluar, dan tanpa rasa jijik Adi membersihkan dengan bajunya "Eja sana selesaikan sarapannya "
"Tidak mau Mas nanti di sekolah saja dimakan" Setelah lepas dari pelukan Adi, Eja akhirnya segera merapikan sendiri bajunya.
"Tunggu disini Mas mau nyalain motor" Ujar Adi lalu segera mengambil kunci motor dan pergi ke depan untuk menyalakan motor bututnya itu , mendengar itu Eja hanya mengangguk tanda setuju.
"Wuu cengeng " Hanan yang tidak mau di gigit langsung lari terbirit-birit ke depan untuk memakai sepatunya, Ia segera naik ke motor dan memeluk erat Adi kakaknya.
"Mas ayo!! nanti Hanan terlambat "
"Sabar Mas nyalain motornya dulu"
Tak disangka ternyata Eja sedari tadi sudah berdiri disamping motor sambil berkacak pinggang, dan menampilkan wajahnya yang nampaknya sedikit lagi akan meledak dan berteriak.
"Mas jahat mau ninggalin Eja" Adi menepuk jidatnya Ia sungguh lupa ternyata bocah yang satu ini belum naik di motor.
"Iya maaf Mas lupa. Yasudah cepat naik nanti kalian terlambat " Setelah Eja mendudukkan bokong nya di depan Adi lalu Hanan yang duduk dibelakangnya sambil memeluk nya ia pun langsung menyalakan motornya, dan pergi mengantar dua bocah itu.
***
Haloo semuanya. Apa kabar ? jangan lupa pada jaga kesehatan..
Setelah di baca jangan lupa klik vote nya dan follow akun WATTPAD aku yang ini okeyy biar aku jg semangat nulisnya 😉
OH IYA!! Jangan lupa buat follow akun Instagram aku ya @pingkyyyy_ biar tahu pada tahu informasi dan update cerita ini
Dadah👋🏻 sampai jumpa di chapter berikutnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat terakhir (2018)
Teen FictionAwal dari sebuah pertemuan kita diawali dengan cerita yang berjudul "Surat Terakhir ( 2018 )", Bercerita tentang kehidupan ke 3 anak lelaki tanpa kedua orang tua.