4. Chapter 4

160 77 16
                                    

"Mas, alien itu jelek atau ganteng?" Pertanyaan yang baru saja Eja lontarkan itu berhasil membuat kakaknya merasa prustasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas, alien itu jelek atau ganteng?" Pertanyaan yang baru saja Eja lontarkan itu berhasil membuat kakaknya merasa prustasi. Mana
mungkin Hanan mengetahuinya, bahkan disekolah mereka saja tidak ada pelajaran seperti itu.

Berulang kali Hanan dibuat kesal oleh adiknya itu. Bagaimana ia tidak merasa kesal,Hanan yang ingin cepat-cepat tidur karena merasa lelah dan mengantuk. Ia masih saja dibuat
pusing oleh adiknya itu karena pertanyaan anehnya

"Jelek kayak kamu" Ucap Hanan dan langsung berbaring, lalu menutupi dirinya dengan selimut. Ia sudah merasa lelah menghadapi adiknya itu.

"Gambarin alien" Masih belum menyerah, Eja kemudian menyuruh kakaknya untuk menggambarkan alien.

"Tidak tahu, dan tidak mau" Baru saja ingin menutup mata. Hanan sudah dibuat pusing lagi, ia yang sudah merasa mengantuk tanpa berpikir panjang lagi. Di ambilnya bantal lalu di tutupi nya wajahnya.

"Yah...Payah! begitu saja tidak tahu." Ujarnya sambil mengejek kakaknya sendiri, dan segera beranjak dari ranjang menuju ruang tamu.

Yahh Mas Adi sudah tidur..

Eja yang ingin menyuruh Adi menggambarkan alien. Terpaksa harus mengurungkan niatnya itu, karena melihat Adi kakaknya sudah tertidur pulas di lantai yang beralaskan tikar.

"Emm.. Oh iya mending Eja buat surat untuk ibu" Bocah itu begitu sangat antusias. Ia tidak sabar lagi ingin menulis surat untuk ibu nya, tanpa berpikir panjang ia membuka bukunya dan merobek kertas tengahnya, lalu memikirkan apa yang akan ia tulis.

"Tapi pertama-tama. Ayo ucap bismillah dulu" Ucapnya dengan tawa kecilnya yang terdengar. Tanpa sadar Adi mulai terbangun dari tidur nya karena sedikit terganggu, Adi mengucek matanya dan melihat apa yang sedang adiknya itu lakukan.

"Eja selalu bingung kalau huruf J hadapnya ke kanan atau ke kiri ya"

"Masa begitu saja tidak tahu, kalau huruf J itu hadapnya ke kiri. Nah yang hadap ke kanan itu baru huruf L ".

Saat sedang merasa bingung. Eja dikejutkan dengan suara Adi yang tiba-tiba saja terdengar dari belakang punggungnya, dan Eja yang semula kaget kini kembali nampak antusias.

"Ah. Iya! Terimakasih Mas Adi "

Selesai menulis sedikit demi sedikit, Eja menoleh dan mendapati kakaknya yang sudah duduk disampingnya dengan rambut acak-acakan dan wajahnya yang berbentuk garis-garis, karena terlalu lama berbaring di tikar.

"Mas Adi rindu ibu juga?"

"Rindu"

"Pasti Mas Adi mau buat surat juga. Iya kan?"

Adi tidak langsung menjawab pertanyaan adiknya itu. Ia malah menatap mata Eja cukup lama tanpa mengucapkan apa-apa, tetapi di dalam hatinya Ia merasa sangat sesak melihat adiknya. Betapa rindunya Eja kepada sang ibu. Sedangkan Eja malah membalas tatapannya dengan sorot mata bingung.

Surat terakhir (2018)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang