Ahli penutup masalah

3 1 0
                                    

Meratapi kesenangan yang mungkin bisa membuatmu tersenyum, padahal kau adalah ahli penutup masalah. Hai kenapa senyummu seperti itu? Tanyanya. Terlihat sedih ya? Tanyamu padanya...

Menjawab dia, sepertinya.

Hati terasa sesak, seperti ia tahu akan ketidaktenangannya hatimu. Bertahan air mata itu untuk jatuh, menyalurkan pikiran agar tenang, dengan tarikan nafas yang mungkin dadamu terlihat tidak terangkat, begitu dalam untuk tidak ketahuan.

Lalu, kau menggelengkan kepala, kemudian tersenyum. Melihat kembali mereka yang tertawa tanpa malu, dan mereka melepaskan semuanya itu, terasa pedih rasanya melihat saat kau sedang tidak enakan.

Mencoba menjulurkan tangan keatas demi mengambil jiwa yang tlah hilang sedikit, atas ketidaksempurnaan pikir. Seketika waktu pulang tiba, terlihat lega saat itu, namun terasa sepi yang dirasa.

Mungkin juga kau puas-puaskan untuk kau menderaikan air mata yang telah disimpan lama. Tidak apa, mungkin itu cara terbaikmu, untuk menghapus semua ketidaknyamanan selama ini. Hahaha, kemudian kau tertawa karena tangisan yang terbenak bahwa itu sama sekali tidak jelas, begitupun seterusnya.

Sebuah perasaan, yang harus ditulis.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang