Sebelum baca wajib vote dulu!!
-
-
Happy reading
----
Pelan-pelan mata sang putri tidur mulai terbuka, sudah 2 hari ia tak bangun, Karena ulah Lian yang mengisap darah lyana rakus, untung dia gak mati.Pov lyana on*
_______________&___"Uhs stt!" Lirihnya ketika merasakan seluruh badan tak bertenaga.
"Hah apa aku masih di kastil tua ini" gadis itu hanya terbaring lemah menatapi nasib yang tak berpihak padanya.
Sebelum bangun Lian sudah menghilangkan ingatan lyana, pada kejadian malam dimana lyana akan mencoba membunuh Lian.
"Kenapa tubuhku tidak ingin bangun dari kasur ini, letihhh capeee, laparr, aku ingin makan!" Keluhnya tapi Ntah pada siapa.
"Siapapun tolong aku aku lapar" jeritnya tapi terdengar berbisik, karna tidak bertenaga untuk mengeluarkan suara nyaringnya.
"Semut aku laparrr, aku tidak bisa meminta pada mereka, hanya kau yang mendengar teriakkan ku hiks" Ntah kenapa lyana begitu sedih saat ini, ketika semua orang mulai meninggalkannya dalam ke adaan sekarat.
"Kenapa dia meninggalkanku, jika ia menganggap ku calon istrinya, liat kau sudah tercoreng dalam daftar calon suamiku pria gila" tak hanya pada yang lain lyana berharap, ia juga berharap Lian datang untuk membantunya, ingat sekesal apapun seseorang jika keadaan darurat apa salah meminta bantuan bukan.
"Ah biarkan saja aku kelaparan, toh sebentar lagi akan mati di kastil menyeramkan ini, jika aku mati disini lihat saja kau lelaki bodoh akan ku gentayangan kau sampai ajalmu menjemput" pesannya pada dirinya yang payah itu.
Pov lyana end*
_________________&___Saat lyana mulai menutup mata, seperti memperagakan ia akan meninggal, tiba-tiba pintu kamar terbuka memperlihatkan dua pria diikuti dua wanita di belakang mereka dengan tangan membawa nampan yang berisi aneka makanan.
Tidak lyana namanya jika ia tidak mempermainkan pria itu yang tidak Lain adalah Lian.
Lian dan Jayden berdiri di tepi kasur, lalu dua maid tadi menaruh makanan di meja yang sudah tersedia di kamar itu.
"Liat saja aku tidak akan bangun, biarkan aku mati lalu kalian akan membuangku" ujarnya dalam hati, lyana tidak menyadari bahwa maidnya telah membawa makanan untuk dirinya.
"Jayden apakah dia belum bangun?" Tanya Lian pura-pura pada Jayden, kali ini bukan Lian namanya jika tidak membalikan keadaan.
"Belum tuan" balas Jayden.
"Atau jangan-jangan dia sudah tiada"
"Dasar balok es sialan tidak punya hati" umpat lyana dalam hatinya.
"Hahahhaha" lian tertawa mendengar umpatan itu untuknya."sepertinya aku tidak punya hati, baiklah dia sudah tiada, buang saja dia ke sungai atau beri dia pada hewan buas di hutan ini, Owh lalu untuk makanan itu makan lah jika terlalu banyak buanglah, lakukan apa yang kalian mau pada makanan itu.
"Hah makanan! Pria sinting aighh!! tak ada jalan lain aku juga lapar" gerutunya dalam hati.
"Baiklah apa yang kalian tunggu lagi kalian pergilah dan kau Jayden bawalah dia, dia sudah mati"
Saat mereka akan melakukan tugas masing-masing dengan terpaksa lyana membatalkan rencananya, akhirnya ia bersandiwara pura-pura bangun dari pingsan.
"Hah hah uhuk uhuk" sandiwaranya sesak napas di sertai batuk.
"Syu-syukur lah nyonya sadar" ucap damira bahagia.
"Hmmm" lyana berdehem lemah, jangan lupakan bahwa tubuhnya benar-benar lemah.
"Akhirnya kau bangun" sambung Lian dingin dalam hati ia tertawa.
"Bajingan sinting tak perlu kau menanyai keadaanku, jika kau adalah pria yang ingin membuang ku tadi hiks huaaa ibu" batinnya menjerit.
"Untuk kalian bawalah dia kemeja itu, jika dia tidak sanggup berjalan, maka bawa makanan itu kepada dia, dan untuk kau Jayden bawa aku ke ruangan kerjaku" perintah Lian pada mereka.
"Baik tuan" jawab mereka serempak
Setelah mendengar ucapan itu mereka menjalankan tugas mereka masing-masing.
_________________&_____
Di ruang kerja Lian sekarang sudah berkumpul orang-orang kepercayaan Lian.
Seperti Jayden, Frey beserta istrinya yaitu keylin mereka berkumpul atas permintaan Lian.
"Apa kalian tau apa maksudku mengumpulkan kalian di sini?" Tanya Lian pada mereka.
"Mungkin kita akan membicarakan nona lyana" jawab keylin benar.
"Betul, aku ingin kalian mengawasi gerak gerik lyana, perketat kastil ini dengan beberapa pengawal, aku yakin cepat atau lambat mungkin lyana akan tau siapa kita sebenarnya, dan untukmu keylin coba berbaur dengan wanita itu, aku yakin kau bisa berteman dengan dia di istana" jelas Lian pada mereka.
"Tapi kenapa?" Tanya Frey heran.
"Aku sudah tau kebenaran wanita itu, jadi lyana tidak hanya menjadi makananku saja, tapi sekarang aku ingin menjadikannya istriku" ujar Lian santai tapi tidak dengan orang di depannya itu.
"Apa kau akan menikah dengan manusia itu? Apa aku tidak salah dengar" beo Frey mamastikan.
"Awalnya aku pikir dia akan ku jadikan makananku saja, tapi saat aku melihat masa lalunya tidak tau aku ingin memilikinya" jelas Lian singkat.
"Baiklah, terserah padamu saja pangeran" sambung Jayden yang tak peduli dengan keputusan tuannya itu, karena sejak lyana di pindahkan Lian ke kamarnya ia punya firasat mengenai perihal ini.
"Tapi bagaimana dengan kedua orang tuamu?" Timpal Frey lagi.
"Biarkan saja ini keputusanku bukan keputusan mereka, di pasti paham atas keputusanku"
"Yayaya baiklah, karena tak ada tugas lain, kalau begitu aku pamit dengan istriku dan juga calon babyku ini" Frey mengandeng keylin dan membawanya keluar dari ruangan itu.
"Jayden kau laksanakan tugas tadi" titah Lian.
Setelah mendapatkan perintah Jayden berjalan keluar dari ruangan itu, membiarkan Lian berpikir dengan strategi yang akan di buat untuk misi selanjutnya
-
-
-
-
-
TbcGimana update malam ini jangan lupa vote dan komen ya, dengan cara itu author jadi semangat update.
10/05/2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Seorang Vampir (On Going)
Vampire"Dilarang keras jangan plagiat cerita ini!!!!, ini murni dari karangan author sendiri. Sebelum kalian baca ceritanya jangan lupa vote, komen, share, dan follow akunya hanya itu permintaan author, selamat menikmati ceritanya" ____________&_____ S...