Felicia menghentikan motor milik bhagas di pekarangan depan rumahnya ,rumah kayu yang terlihat begitu tenang dan sederhana dengan berhias rerumputan hijau
Membuat Felicia terpaku ,menatap rumah milik bhagas ,sungguh berbanding terbalik dengan rumah milik Felicia
"Lu bisa turun sendiri?"tanya Felicia dengan sedikit meyakinkan kondisi bhagas
"Bisa kok tenang aja "jawab bhagas
Bhagas susah payah untuk turun dari motornya ,karena bhagas tidak ingin menyentuh pundak Felicia untuk pangkuan
"Lu gamau ngobatin gua dulu?sakit nih "ucap bhagas
"Manja ,kemana nyokap bokap lu ?pembantu lu?ilang?" Tanya Felicia
"Gua disini tinggal sendirian nanti gua ceritain ,gua takut lu gabakalan paham sama perkataan gua "ucap bhagas
Felicia mengangguk ,memang benar ucapan bhagas ,bahkan awal bertemu dengan bhagas pun membuat Felicia terkejut bukan main
Felicia turun dari motor milik bhagas dan membantu bhagas untuk menitih jalan kakinya ,yang melemah
Felicia mendudukkan bhagas di ruang depan yang terdapat kursi kayu ,Felicia segera pergi ke dapur untuk membuat air hangat sebagai kompres luka bhagas
"Lu sejak kapan kembali kesini?"tanya Felicia yang kali ini dengan nada santai sembari membersihkan luka bhagas yang tergores di wajah
"Panjang ceritanya ,gua juga disini tinggal sendirian ,mama papa gua masih di luar negeri" jawab bhagas
"Kapan pulang ?"Tanya felicia
"Ha?apa?"tanya bhagas tak mengerti akan perkataan Felicia
"Maksud gua ortu lu kapan pulang kesini ,mereka ga kangen sama lu?"jelas Felicia
"Gatau ,tapi pastinya pulang "ucap bhagas yang menerbitkan senyuman
"Terus kenapa lu tiba tiba ada di kampus tempat gua kuliah ?lu juga kuliah disana ?"tanya Felicia
"Ga tapi kebetulan aja ,gua ga suka sastra ,gua kuliah ngambil psikolog ,hebat kan?"ucap bhagas
"Psikologi,cuih orang suka bully orang ngambil jurusan psikolog?ga guna"ucap Felicia
Omongan Felicia kini berhasil menusuk hati bhagas ,dirinya merasa dipojokkan habis habisan
"Btw lu masih inget dulu ga?beda banget sama sekarang "ucap bhagas yang sengaja memancing Felicia
"Gausah bahas masalah dulu ,gua bukan cia ,tapi feli" ucap Felicia
Bhagas hanya bisa terdiam akan ucapan Felicia yang mulai ketus pada dirinya ,ada rasa aneh yang ingin ia sampaikan namun bhagas hanya bisa diam
"Dah selesai ,gua pergi dulu"pamit Felicia
Bhagas yang tak ingin Felicia pergi sontak menahan pundak Felicia yang membuat Felicia merintih perih
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumantala
Teen FictionPada ujungnya mereka adalah sebuah kisah yang dipaksa oleh semesta harus berhenti ,kisah yang dikirim takdir untuk saling berbagi rasa dan menjadikan satu sama lain semestanya , takdir semesta memang suka berulah !. Terkadang semesta suka memberikan...