diksi

13 6 1
                                    

Felicia telah siap dengan penampilan khas nya yang sedikit tomboy namun terlihat mempesona

Clingg

Felicia menoleh ke arah ponselnya ,menunjukkan notifikasi yang berada di layar ,Felicia memeriksa aplikasi WhatsApp

Lengkara :
Gua jemput?sebagai permintaan maaf gua kemaren

Gua ngerasa ga enak

Me:
Gausah ,gua nyuruh Darren
Aja kesini ,gua ga butuh jmputan lu

Lengkara :
Lah?ngbntah?
Gua ga suka cewe yang nolak perhatian gua .

Me:
Peduliku?Gaada

Lengkara:
15 menit lagi gua sampe ke rumah lu !.

Felicia mematikan ponselnya ,sungguh lelaki yang keras kepala dan penuh ego

Felicia segera pergi keluar kamarnya bergegas untuk pergi ke kampus sebelum bhagas sampai pada rumahnya

"Lu gamakan dek?"tanya Kenzo

"Udah kenyang bang ,gausah ,gua makan di kampus aja"ketus Felicia

"Ga pamit Tan ma bunda?"tanya Kenzo

Langkah felicia terhenti sejenak tanpa menoleh ke arah kenzo

"Ngapain?percuma lagian bentar lagi pergi , mau ngomong apa lagi sebelum gua pergi?"tanya Felicia ,dirinya masih teringat akan kejadian semalam

Felicia hanya mematung ,tidak ingin bertatap tatapan melihat raut wajah Kenzo karena dirinya masih diselimuti emosi yang begitu tinggi

"Gua pergi" pungkas Felicia

Felicia melangkah kan kakinya karena tak ada jawaban lagi yang terlontarkan di mulut Kenzo

Kenzo hanya menatap punggung Felicia yang semakin menjauh ,melenggang pergi dari hadapannya

"Maaf" gumam Kenzo dengan suara yang sangat kecil dengan wajah yang terlihat sangat lelah

••••••••••

Felicia berjalan menuju koridor seraya bersusah payah menghilang kan rasa gelisah dan emosi yang berperang di hati serta pikirannya

Kampus yang masih senyap membuat Felicia kembali merasakan kesepian ,namun sudah biasa baginya

Felicia melangkah ke perpustakaan kampus ,dan memperhatikan buku yang sudah tertata rapi di lemari buku ,Felicia mencari buku kegemarannya yang sengaja ia sembunyikan di laci lemari paling belakang agar tidak diraih oleh orang lain

'Kata diksi'

Felicia menatap judul buku yang dipegangnya,sampul yang begitu indah membuat Felicia berhasil mengangkat ujung bibirnya , memperlihatkan senyuman manis yang terbit di wajah Felicia

Felicia meraih kursi dan duduk di meja paling belakang, mempelajari sastra bahasa ,dan diksi kegemaran dia ,dengan di temani buku catatan kesayangannya

Felicia tertuju pada tulisan yang menurut dia sangatlah indah dan begitu mempunyai arti yang mendalam ,Felicia membuka buku dan mencatat penggalan kata diksi yang di temui

Felicia tertuju pada tulisan yang menurut dia sangatlah indah dan begitu mempunyai arti yang mendalam ,Felicia membuka buku dan mencatat penggalan kata diksi yang di temui

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bumantala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang