aku dan nestapa

16 12 4
                                    

Semua orang berkerumunan ketika sedang persiapan balapan

Felicia berada dibelakang keramaian untuk merapikan penampilannya didampingi Darren yang siap siap memotret Felicia

"Dar ,cekrek kin yang bagus ya "ucap Felicia

Darren mengangguk ,dirinya mengarahkan kameranya ke arah Felicia yang sedang menatap dengan tatapan sinis yang dibuat buatnya

Darren mengangguk ,dirinya mengarahkan kameranya ke arah Felicia yang sedang menatap dengan tatapan sinis yang dibuat buatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penampilan yang sederhana namun terlihat begitu cantik menatap foto felicia

"Sudah ?"tanya Felicia

"Iya ,bagus nih foto ,lu mau liat hasilnya ga?"tawar Darren

"Gausah ,lu kirim aja nanti pas gua pulang "ucap Felicia

Pengumuman pun terdengar Felicia yang mendengar semua harus bersiap siap kini tersenyum

"Dar doain gua ya ,nih lu tangkep ,pegang earphone gua "ucap Felicia seraya melemparkan earphone kesayangannya pada Darren

Darren menangkap nya dengan sigap ,seraya memberi hormat pada Felicia

Felicia memakai helm nya ,dan menuju start yang ditentukan ,dirinya fokus pada jalanan balap yang luas ,semua orang menyingkir

Gas motor berbunyi bersaut sautan menandakan mereka akan segera melesat

Lelaki yang menjaga start itu memegang pistol ,untuk aba aba persiapan balapan

"SEMUA SIAP?!" teriakan itu nyaring terdengar

Namun tak ada tanggapan ,hanya gas yang bersaut sautan

"GUA HITUNG
1......2......3

DORRRRRRR

Pistol pun ditembakkan ,Felicia dan musuhnya kini melesat begitu cepat meninggalkan area start

Felicia mencoba fokus pada jalanan yang dikuasai oleh dua orang itu

Namun dada Felicia tiba tiba sakit ,membuat Felicia kehilangan keseimbangan

"I,,,ini kenapa yatuhan"gumam Felicia

Namun Felicia masih terus melajukan motornya begitu cepat ,semakin cepat karena tidak ingin merasakan kekalahan

Felicia berhasil menyeimbangi langkah motornya pada musuhnya ,namun ,kali ini Felicia kehilangan keseimbangan ,motor yang di kendarai Felicia kalang kabut sehingga kehilangan arah

Bumantala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang