"Hitoo!! Aku kembali!" Mera membuka pintu kayu tersebut. "? Hito?" Dan sepertinya dia mencari keberadaan adik kecilnya sekarang. "Ada apa Mera ?" Tanya Hiken yang baru saja sampai juga.
"Ah tidak ada,biasanya hito selalu menyambut kedatangan kita tetapi sepertinya dia ketiduran di kamarnya" Mera membuka lebar pintu itu lalu memasuki rumah tersebut. "Benarkah? Akan ku cek" Hiken berjalan menuju tangga keatas dimana kamar adiknya berada. "Hito-chan" panggil Hiken.
Tok tok tok..
Hiken mengetuk pintu kamar adiknya sopan.
Eh tunggu dulu! Author buka book baru nih,Dijamin asik deh ><
Jangan lupa baca juga ya ෆ╹ .̮ ╹ෆ
Back to story."Kakak masuk ya ?" Hiken yang telah mengetuk pintu 3× tersebut diam sejenak. Tetapi tidak ada balasan sama sekali dari adiknya, maka ia memutuskan untuk segera masuk saja. "Hitoo~" antusiasnya.
Deg-!
I'M GO
Kata kata itu tertulis jelas di ruangan itu. Jelas karena tulisannya dibuat besar.
"MERA!" Teriak Hiken refleks."Ada apa ?!?" Mera datang dengan segera,
"Hito..KABUR DARI RUMAH!" Hiken histeris. Tentu saja mereka berdua terguncang karena kejadian ini.>=<
"Bagus,aku suka di sini" hito tersenyum bebas saat ia keluar dari air suci lagi.
"Aku lebih suka disini,aku tidak akan kembali ke rumah. Di rumah tidak ada siapapun, sedangkan di perbatasan aku selalu mendapatkan tamu karena penghalang sedang mulai melemah"
Hito membuat dirinya kering setelah basah basahan tadi. "Oke,aku akan tidur sejenak" hito berjalan menuju kasur yang baru ia buat disana. Hupp~ "nyamannyaa~ aku akan tidur sebentar.." Hito tertidur.Sementara...
Hiken dan Mera sedang mencari keberadaan hito dengan cara bertanya kepada buah iblis lainnya,tetapi percuma saja. Karena mereka tau, bahwa hito tidak pernah keluar ataupun berkomunikasi kecuali bersama mereka saja.
"Ini sia sia" kata Hiken dengan tatapan yang hampa,Mera menjawab "Walau sia sia kita harus melakukan apapun. Bunda D menyerahkan kepercayaannya kepada kita untuk menjaga hito" jawab Mera
Sambil berlari kesana kesini mencari keberadaan adik kecil mereka. Kondisi kedua kakak tersebut sangatlah kacau sekarang, ingin sekali mereka mengeluarkan kekuatan besar agar bisa merasakan hawa adik kecil mereka.
Tetapi jika mereka melakukan itu, musuh di luar sana mungkin bisa merespons. Alasan tersebut lah yang Hiken fikirkan."Mera, kita akan berpencar dari sini, kau ke kiri aku ke kanan" kata Hiken. "Apa gunanya ? Sudah cukup. Nanti kau hilang juga, aku tidak ingin sendirian saat ini. Aku merasakan perasaan buruk se akan akan aku akan kehilangan Kelian berdua sekaligus." Jawab Mera menolak.
"Ya tap-" Hiken terdiam saat tubuh merah dipenuhi dengan bara api yang berkobar."Mera! Jangan lakukan it-"
BGAR!
Hawa api yang meledak disana menyebar ke seluruh pulau, mungkin menembus dari pulau. Hito yang sedang bersantai terbangun kejut karena ledakan energi tersebut. "bodoh!" Hito memasang face angry. Ia berdiri, menunggu beberapa menit. "tidak ada yang datang.. ck! Aku akan memarahi mereka terlebih dahulu." Hito melesat pergi dari tempat rahasianya.
"Aku menemukannya! Ikuti aku Hiken." Mera melesat pergi menuju energi kehidupan hito yang bergesekan dengan energinya tadi. Hito Hiken dan Mera bertemu di pertengahan jalan, hito berdiri dengan hawa marah di depan Hiken maupun Mera. Tetapi itu tidak berpengaruh untuk mera saat ini, ia berlari menuju adiknya cepat lalu memeluknya erat. Sedangkan Hiken hanya diam ditempat melihat hito yang penuh dengan emosi marah. "Kau kemana saja adik bodoh !?! Kau kira kami berdua tidak khawatir hah !?!? Dari awal membuka pintu saja kehadiran mu tidak ada. Untuk apa kau kabur dari rumah ?!? Jika ingin bermain keluar ya beri tahu saja ! Lupakan itu, apakah ada yang terluka ? Apa kau terluka ? Setiap kau keluar sendirian pasti terdapat luka di tubuhmu, walau kau menyembuhkannya. Hawa tersebut tidak pernah hilang kau tau ?!? Untuk apa kau menyembunyikan sesuatu, kami ini kakakmu!" Pertanyaan beruntun keluar dari perkataan mera.
"Mer-" perkataan Hiken terpotong saat merasakan hawa emosi marah hito mereda perlahan lahan.
"Aku baik baik saja. Maaf membuat Kalian khawatir,tetapi Mera. Kau melakukan hal yang tidak boleh dilakukan" kata hito.
"Biarkan saja, aku akan menanggung kensekuensi nya. Asalkan aku bisa menemukan mu" Mera. "Kalian tidak tahu jika hawa keberadaan joyboy sedang datang kesini. Dan aku juga merasakan hawa monster bersamanya." Batin hito dengan ekspresi aneh. "Hito, ada apa ?" Tanya Hiken yang berjalan mendekati mereka berdua. "Tidak ada, aku ingin bermain di tepi pantai, apakah kalian bisa membawaku kesana ?" Hito mencoba tersenyum. "Baiklah" Hiken serius.Pantai pulau mys.
"Semakin dekat." Batin hito dengan keringat yang menurun. "Hito kalo selesai langsung ikut berjemur ya!!" Teriak Hiken. "Yaah mungkin aku terlalu meng khawatirkannya. Dia baik baik saja" Hiken tersenyum saat hito melambaikan jempol dengan wajah bahagia disana.
Hito pura pura membuat istana pasir disna sambil memejamkan mata, ia akan menghidupkan alarm pulau.
BAHAYA! BAHAYA!
Mulailah disana terjadi keributan sangat besar dimulai dari joyboy masuk ke pulau hingga hito di minta bergabung dengannya. Disana juga semua manusia iblis di ubah menjadi buah iblis dan di pencarkan, masa masa sulit joyboy adalah sat saat itulah. Karena hito selalu mengendalikan dirinya, hito mulai memberontak karena kesal kehilangan kedua saudaranya. Hingga kematian joyboy pun tiba. Ia mengasingkan diri di suatu pulau yang tak bisa di jangkau banyak manusia, tetapi ternyata pasukan marine menemukannya. Awalnya ia ingin kabur, tetapi saat ingin kabur. Kapal marine di seorang bajak laut. Ya, bajak laut akagami. Ntah kenapa hito hito no mi tiba tiba tidak ingin menghindari akagami saat itu. Ia membiarkan dirinya tertangkap.
Kaizokou ni orewa Naru!
Tunggukan Chapter selanjutnya!
'Luffy dan Hito hito no mi'Tinggalkan jejak untuk
Melanjutkan chapter selanjutnya 🌻-
KAMU SEDANG MEMBACA
I'AM HUMAN TOO !
Mystery / Thriller"Walaupun aku seorang dewa,tapi.Aku juga manusia!" Monkey.D.luffy di tengah badai salju,seorang pemuda berumur 19 tahun berjalan sempoyangan.ia mulai pasrah untuk mencari jalan keluar,perlahan lahan tubuhnya mulai runtuh,Ter- baring di badai salju,m...