maaf.

4 1 0
                                    

Lelaki itu menangis didalam pelukkanku, aku hanya bisa mengelus punggungnya dan berkata, "tenang."

Semua luka dirinya sudah separuh menjadi lukaku juga. Dia berterimakasi kepadaku, dia memelukku dan berucap terimakasi.

"terimakasih sudah mau bersanding dengan aku, aku mencintaimu," aku tersenyum saat mendengar kalimat terakhir.

Ya, aku tau akan hal itu.

                         ___________

Harus berapa lama dan berapa sering aku bermimpi tentang mantanku seperti itu?

Tuhan, tolong hilangkan atau gantikan mimpi itu.

Kalimat dalam mimpi itu, selalu kamu ucapakan saat bercerita denganku. Aku, aku muak dan aku meminta maaf.

Kamu, kamu hanyalah lelaki sialan yang membutuhkan wanita, kamu hanya membutuhkan wanita untuk berlindung.

Mungkin, dalam mimpi itu aku memang harus berbicara dengan lelaki itu?

Aku mulai mandi dan sarapan, setelahnya bergegas untuk kesekolah.

Aku menaikin sepeda yang sering kupakai lalu berlaju sedikit cepat, angin di pagi hari menacak-acak rambutku, tapi saat dijalan aku bertemu dengan citra yang sedang berjalan pula kesekolah.

"citra!" ujarku, citra yang mendengar itu melambatkan sepedanya dan tersenyum.

"tumben dateng pagi, belum ngerjain fisika ya?" dia mengaguk dan aku tertawa. "sama dong,"

Aku dan citra saling bercerita dan tertawa. Tawa ku terlalu lepas saat tak sadar ada truk didepanku.

"AYLA!"

Tubuh itu,

Telempar jauh dan citra dengan cepat menyusuli tumbuh itu yang jauh dan menepuk pelan pipi yang berdarah.

Lelaki itu, dia, melihat wanita yang dulu dia cintai tertabrak truk. Baru saja dia melihat tawa indah, sangat indah. Tapi, apa ini?

"TOLONG! TOLONG TEMEN SAYA!" teriak citra.

"ayla.."

Semua warga mulai berkerumun dan salah satu dari mereka mulai menelepon pihak rumah sakit.

Lelaki itu berlari dan masuk kekawasan yang ramai, wanita itu..

Adalah seorang wanita yang dulu sangat dia cintai, mukanya yang indah dilumurin oleh darah, matanya tertutup dengan senyuman yang indah.

"minggir-minggir!" teriak salah satu warga karna mobil dari rumah sakit telah datang.

Citra mulai mengikuti dari belakang saat wanita itu mulai diangkat untuk dimasukkan kedalam mobil.

"citra," citra berhenti dengan mata yang masih tertuju kepada ayla.

"gue, eum, titip dia ya. Eum, gue masuk sekolah, hehe," citra mengepalkan tangannya kuat-kuat dan mulai menghadap kepada lelaki yang sangat ayla cintai.

"lo kalo mau pergi, pergi aja. Emang lo berhak?" citra mulai berjalan memasuki mobil juga.

"kalo lo masih sanggup ngeliat wanita yang udah nolong lo dulu, mending lo pergi. Tapi kalo lo mau berterimakasih, lo bolos." citra langsung berlari ke arah mobil dan berterik, "SAYA IKUT!"

Lelaki itu, dia hanya terdiam dengan mata yang melihat kemana arah mobil itu pergi.

Itu bukan mobil penjahat yang ingin menculik mantan kekasihnya, itu bukan mobil damkar yang menyelamati mantan kekasihnya dari kebakaran, itu bukan mobil polisi yang menyelamatkan mantan kekasihnya dari perampokan. Tapi itu, itu mobil untuk menyelamatkan nyawa mantan kekasihnya.

aku, dia?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang