bertanya

235 17 13
                                    

Sanzu menceritakan semua pengalaman pertamanya pindah sekolah kepada tiga sahabatnya.

Sanzu terpaksa mengganti identitasnya karena kasus yang akhir-akhir ini viral, ini terjadi kalo bukan gara-gara Rindou mengakhiri dirinya sendiri. Membuat Sanzu harus terseret masalah dan di jadikan tersangka, untung aja orang tuanya kaya jadi dia tidak perlu di penjara.

Cuma harus pindah sekolah, dan di sini dia merasa beruntung. Kalo saja dia tidak pindah Sanzu tidak akan ketemu Ran anak tunggal orang kaya dan ketua gang di Roppongi.

"Rindou Rindou kenapa sih kau tidak bunuh diri dari dulu."

Sambil membaca artikel kasus bunuh diri, Sanzu tersipu malau.

Dia merasa Ran suka dengannya, sambil memandang Instagram Ran. Sanzu mengingat kembali kejadian tadi sore.

"Ran apa kau suka dengan ku?"

Saat itu dirinya telat dijemput sopir pribadi, dan anehnya Ran datang menawarinya tumpangan.

Padahal baru saja kenal tapi dia sudah berani ngajak pulang bareng, terlebih Ran terus tanya kehidupannya mulai apa yang dia suka sampai apa yang dia benci.

Kalo bukan suka terus apa?

Akibat melamun Sanzu sampai tidak sadar mengirim pesan berisi Ran, Ran dan Ran.

Mengetahui itu wajahnya menjadi Semerah tomat, Sanzu tentu saja malu plus salting. dia tidak ingin di anggap orang narsis, jadi Sanzu memilih mengakhiri panggilan Gmail ini.

***
Sementara posisi Ran, pria bersurai dwiwarna itu sedang membaca buku diary milik Rindou.

Hatinya merasa tercabik-cabik membaca bait demi bait, Ran tidak tau kalo Rindou mendapat perlakuan kurang menyenangkan lahir maupun batin.

"Apa mama juga dalang semua ini?"

Ran yakin Rindou bunuh diri bukan karena di bully saja, melainkan ada sesuatu yang lebih.

Dia tau adiknya itu kuat, tidak mungkin Rindou memilih jalan singkat. Pasti ini juga ada kaitannya dengan orang orang terdekat Rindou.

"Tuan muda, bapak sudah menunggu tuan buat makan malam."

Ran terus membaca diary Rindou, Ran tidak sadar ini sudah melebihi waktu makan malam.

"Aku harus tanya papa!"

Rumah Ran tidak terlalu besar cuma mansion kecil yang berisi sembilan maid, dua Koki dan sepuluh pengawal.

Tapi karena hal ini Ran merasa tidak bebas, dia pernah iri dengan Rindou, yang tinggal di desa. Hanya karena postingan Instagram adiknya, Ran merasa Rindou beruntung tinggal di Hokkaido bersama ibunya.

Gimana tidak cemburu, Ran selalu berfikir pasti enak jadi adiknya bisa makan masakan ibunya setiap hari. Sementara dia hanya sendirian tanpa teman, memang segi ekonomi cukup tapi untuk kasih sayang orang tua dia sangat kekurangan.

Ayah terlalu fokus ke pekerjaan dari pada dirinya.

"Ran kok tumben telat."

"Pa, apa papa tidak ada rasa simpati dengan Rindou, dia juga anak papa loh."

Ran muak melihat ekspresi santai ayahnya, dia merasa hancur mendengar kematian Rindou tapi ayahnya malah berbanding terbalik.

"Buat apa terus bersedih dia sendiri yang memilih bunuh diri, malu malu in nama keluarga."

BRAAKK.....

"Pa cukup pa, bisa gak sih papa bersimpati dengan Rindou."

Ran menggebrak meja lalu pergi keluar, dia tidak perduli dengan ekspresi ayahnya yang sempat berubah.

Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang