LETTER FROM AUTHOR

94 9 3
                                    

Hi... Apa kabar kalian semua? Aku harap kalian baik-baik saja. Pandemi yang sempat menghantam bumi mungkin merenggut banyak hal dari diri kalian. Mungkin saja di antara pembaca novelku ini ada yang tidak berhasil melalui pandemi. Aku berdoa semoga mereka tenang di alam saja.

Itu saja sih pembukaannya hehehe...

Aku ingat kira-kira 8 tahun lalu di sebuah ruangan akomodasi (saat PPL) aku ingin sekali menulis sebuah cerita yang menggambarkan kondisi bumi di masa depan kalau-kalau terjadi "kiamat" yang disebabkan oleh kita sendiri. Bermodalkan nilai 8 bahasa indonesia saat di bangku sekolah dan A+ saat kuliah semester awal, aku nekad menulis kisah ini (yang setelah kubaca lagi ternyata cukup kacau, seperti kamar tidur anak laki-laki) yang awalnya untuk diriku sendiri saja (ya semacam kepuasan diri tanpa memikirkan aspek lain) ternyata ada juga yang menyukai karyaku yang aku pun tak tahu kapan akan berakhir. Sabar saja haha...

Oh iya, bulan lalu aku berulang tahun ke-27 dan aku sudah menikah lho bahkan sudah punya seorang anak laki-laki yang tiap hari kerjaanya kalau gak minum susu ya cocomelon. Istriku adalah ibu rumah tangga biasa yang sangat kucintai--ia kakak kelasku dulu.

Itu aja dulu kisah singkat kehidupan pribadiku.

Cukup ya basa-basinya, aku langsung ke intinya aja.

Aku akan mulai menulis lagi kisah ini sampai tamat, walau pun tata bahasanya agak kacau tapi aku tidak melupakan ending kisah Edward ini. Dan mungkin kalau sudah tamat aku akan berusaha merevisinya agar kalian lebih nyaman dengan penulisan dan alur ceritanya.

Aku tahu pasti akan ada yang notice nantinya gaya penulisanku akan sedikit berubah tapi aku berusaha tidak menghilangkan ciri khas awal aku menulis kisah ini (yang alay menurut kalian wkwkwk).

Gimana kalian seneng gak aku lanjutin kisah ini? Inginnya sih nunggu lebih lama lagi tapi sepertinya kasiang kalian nunggu terus buat rencana gak kelar-kelar.

Sekian surat dariku. Terima kasih sudah bersabar menunggu kelanjutan kisah ini. Semoga kalian punya kuota untuk membacanya. Amin.

EARTH IN 2150Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang