Kisah 6 - Pasar Malam

1K 11 0
                                    

Dikampungku sedang diadakan pasar malam di lapangan desa. Aku mendengar cerita dari teman-temanku bahwa pasar malamnya begitu ramai dan banyak sekali wahana permainan disana. Barang-barang yang dijual pun dari berbagai jenis pakaian, makanan dan mainan. Sepulangnya aku dari sekolah akupun merengek kepada ibuku agar pergi kepasar malam tersebut.

"Buuu, ayoo buu! Nauval pengen sekali kepasar malam" rengekku

"emang nauval mau ngapain disana" ucap ibuku yang sedang mencucu piring

"nauval mau naik biang lala, mau beli mainan juga bu"

"emang nauval mau pergi kapan?"

"malam ini bu... kan besok hari minggu jadi libur sekolah"

"waduh... kan malam minggu nak! Kalau malam minggu ibu ada pelatihan di balai desa bersama ibu-ibu lainnya" jawab ibuku yang masih saja mencuci piring

"ibuuu batalin aja..! gak usah ikut! Huhuhu" ucapku yang mulai cemberut dan hampir menangis

"waduh... jangan nangis dong" ucap ibuku dan mulai menatapku

"coba nauval ajak ayah aja" tambah ibu

"ayah kan belum pulang kerja buu... hiks hiks hiks" ucapku dan mulai menangis

"ayolah bu..hiks hiks " tambahku dan mulai menarik-narik daster ibu. Ibu hanya tersenyum menatapku. Aku yang masih merengek didapur tiba-tiba di kagetkan dengan kedatangan kak suci dan doni.

"wah, adek manjanya kakak kenapa nangis?" ucap kak suci

"ini si nauval mau pergi ke pasar malam nntik malam, cuman ibuk gak bisa bawa" ucap ibu dan menenangkanku sambil mengusap mataku.

"pergi sama bang ilham aja" celetuk kak suci

"hah sama bang ilham mau?" ucap ibu dan menatap mataku. Akupun menganggukkan kepalaku dengan bibir masih manyun.

"bentar suci telpon bang ilham dlu" ucap kak suci sambil mengeluarkan hp nya dari sakunya.

Kak sucipun mengobrol dengan bang ilham di saluran teleponnya, hingga kak suci menyudahi ibrolannya dengan bang ilham.

"oke bu, bang ilham bisa. Jadi adek kak jangan manyun lagi yah... udah gede masih aja cengeng, malu sama doni hehehe" ucap kak suci sambil tersenyum. Aku hanya mendekatkan badanku ke ibu, dan ibu memelukku.

"oh ya suci, kamu ada perlu apa kesini? Doni mana?" tanya ibu

"suci cuman main-main aja, sambil bawa doni! Doni suci tidurin di kursi ruang tamu" ucap kak suci

"haduh kamu ini... masa anak ditinggal sendiri? Kalo jatuh bagaimana?" omel ibu pada kak suci dan lalu berlalu segera pergi menuju kursi di ruang tamu. Aku liat kak suci hanya diam menerima omelan ibu.

"kamu ini punya anak itu di jaga..! jangan main di tinggal!" ibu terus mengomel dan aku bersama kak suci mengikuti ibu dari belakang.

ntuk kelanjutan bisa mampir ke akun karya karsa saya (link ada di profile) atau bisa pembelian melalui wa 0812 66399 028


Bocah DesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang