Kisah 4 - Ketahuan

1.6K 12 0
                                    

Hoam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoam.... pagi ini aku terbagun dengan semangat lagi, karna hari ini hari minggu dan aku mau menikmati hari-hariku. Aku lihat disampingku sudah tidak ada bang anton, mungkin sudah bangun pagi-pagi sekali dan pergi ke kebun sawit bersama bapak. Keluarga kami memiliki kebun sawit yang tidak begitu luas namun cukup, dan sudah kebiasaan setiap hari minggu kekebun sawit untuk mengecek keadaan disana dan biasanya yang pergi bang anton bersama bapak namun terkadang kami sekeluarga juga kesana. Dikebun sawit itu, sudah ada penjaganya jadi kami kesana hanya untuk mengecek saja. Sebetulnya kebun sawit ini punya keluarga ibuku, namun karena ibuku yang tertua maka beliaulah yang memegang kebun ini dan hasilnya biasanya akan dibagi dengan saudara ibuku. Akupun bangun dan beranjak dari kasurku menuju dapur.

"ibu, nauval laper" ucapku pada ibu yang sedang menyiapkan makanan.

"eleh eleh, anak manja ibu baru bangun.. sana gosok gigi dulu sayang!" jawab ibu

"hehehe iya bu, ibu masak apa?" tanyaku dan memeluk memeluk pinggang ibuku

"ini ada nasi uduk sama ayam rendang"

"wah enak ni bu, ya udah nauval gosok gigi dlu" jawabku dan berlalu pergi kekamar mandi.

Setelah aku sarapan akupun mandi dan melanjutkan untuk menonton TV yang sedang menayangkan film doraemon hari minggu. Aku hanya menatap layar TV dan menikmati acara pagi ini. Tak beberapa lama, kak sucipun datang dan digendongannya ada dani dan disambut oleh ibuku.

"ibu.." salam kak suci sambil mencium tangan ibuku

"kak suci, eee ada dani" sambutku ke kak suci dan dani, dan aku lihat bang ilham apun turun dari motor dan menghampiri kami sambil membawa perlengkapan bayi. Dan bang ilhampun menyalami ibuku.

"bang, sini nauval bantuin" akupun membantu bang ilham membawa perlengkapan dani.

"bu, suci titip dani ya bu,,, suci mau kepasar nemanin bang ilham jaga toko" ucap kak suci sambil kami masuk kedalam rumah.

"tumben, kamunya ketoko?" tanya ibu

"iya bu, sampai siang aja... karyawannya bang ilham baru datang siang"

"kenapa?" ibupun heran

"si agus lagi ilham suruh jemput barang bu" jawab bang ilham

"iya udah gpp, tp sjangan lama lama! Sekembalinya gus langsung kesini yah" pinta ibu

"iya bu" jawab kak suci sambil membaringkan dani di ruang tamu dengan alas kasur bayi yang telah disiapkan bang ilham.

Akupun mencoba bermain dengan dani, namun saat tengah asik bermaian bang ilham mengajakku untuk ikut bersamanya.

"nauval, yok ikut ketoko" ajak bang ilham

"emang boleh bang?"

"iya boleh" jawab bang ilham. Dan kak suci nampak tersenyum saja.

"nauval boleh ikut ketoko bu?" tanyaku pada ibu

"iya boleh saja, tapi jangan nakal di pasar yah" jawab ibuku

"baik bu" akupun beranjak berdiri dan mengganti pakaianku dikamarku.

Setelah aku mengganti pakaian, akupun menghampiri bang ilham yang masih ada diruang tamu.

"ayo bang ilham, nauval udah siap" ucapku

"iya ayo, kita pergi" ajak bang ilham dan kak sucipun beranjak dari duduknya.

Kami pun menyalami ibu saling bergantian. Aku melihat dani yang molor tertidur. Sesampainya aku diluar rumah, akupun menaiki motor bang ilham yang sudah duluan naik di depanku, dan disusul ileh kak suci di belakangku. Akupun memegangi pinggang bang ilham untuk berjaga-jaga agar tidak terjatuh. Motor pun melaju hingga kepasar dimana toko bang ilham berada.

Setelah perjalanan yang memakan waktu sekitar 15 menit, kamipun sampai dipasar. ternyata, pasar pagi ini cukup ramai. Aku melihat para pedagang yang tengah sibuk melayani pembeli. Beruntung toko bang ilham berada di pinggir jalan, sehingga aku tidak perlu bersusah payah untuk bersesakan masuk kedalam pasar. Bang ilham pun membuka tokonya, dan mulai merapikan barang dagangannya. Kak suci pun ikut serta membantu.

"ilham duduk di meja kasir aja yah, atau gak dikamar aja sambil nonton tv" ucap kak santi yang dari td aku berdiri melihat kesibukan mereka didekat pintu

"ilham duduk di meja kasir aja kak" ucapku dan berlalu pergi ke meja kasir.

Setelah beberapa saat aku lihat mereka telah selesai merapikan dan menyusun barang dagangannya. Para pembelipun sudah mulai berdatangan di toko bang ilham, ada yang membeli beras, gula minyak dan sembako lainnya. Karena saking ramainya orang, akupun memilih untuk masuk kekamar dan menonton tv. Karena kebetulan ditoko ini emang disediakan satu kamar untuk beristirahat.

Berselang beberapa jam kemudian aku tersadarkan oleh orang yang mulai lalu lalang didepan kamar. Akupun melihat kekamar itu, karena memang kamar itu tidak ada pintu yang menutupi, dan ternyata bang ilham yang sedang mengangkat barang-barang dan di bantu oleh karyawannya yang baru saja datang. Ini membuat fokus aq menontontv jadi terpecah, karena bang ilham dan karyawannya tidak menggunakan baju sama sekali. Hanya menggunakan bawahan, nampak bahwa otot-otot mereka menegang saat mengangkat barang-barang tersebut. Akupun melihat mereka dari dalam kamar ke arah pintu. Aku meneguk ludah karena pemandangan yang aku lihat begitu menggoda, apalagi adanya keringat yang menghiasi tubuh mereka.

Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan tubuhku? Sejak aku sering di kentot oleh abang-abangku, membuat aku menjadi bergairah ketika melihat sisi maskulin dari laki-laki. Mungkin karena sudah membangkitkan jiwa liarku. Akupun beranjak berdiri dan menuju keluar menghampiri kak suci di meja kasir, yang sedang menghitung stok barang. Dengan masih memperhatikan bang ilham dan karyawannya yang mengangkat barang, tiba-tiba aq menangkap mata bang ilham dan mengedip kearahku. Membuat aq merah merona dan salah tingkah.

Untuk lanjutan bisa mampir ke akun karya karsa saya (link ada di bio) atau boleh pembelian melalui wa 0812 66399 028

Bocah DesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang