"paman, paman sudah mau tidur?" Erza bertanya tepat sebelum darel masuk kedalam kamarnya.
"belum, kenapa?" bohong. sudah jelas dia menahan ngantuk selama menyetir mobil pulang.
"emm--, cowo yang di samping ku tadi, kalau paman ketemu fotonya-- bisa berikan padaku?"
"hnnn... ada lagi?" tanya darel.
"emm--paman, aku-- sebenarnya aku lapar, karena yang mentraktir senior ku, aku tidak enak mau pesan makanan banyak"
darel mengangguk, mengurungkan niat nya membuka pintu kamar dan menaruh kunci mobil di atas meja tv.
"ganti baju mu, nanti ku panggil kalau masakan nya sudah jadi"
ucap darel berjalan kedapur.
"eemm--, terimaksih paman" erza berjalan menuju kamar nya mengganti baju.
darel berjalan menuju dapur dan menaruh handphone nya di atas sofa. memasak apapun yang bisa dia masak untuk Erza, melirik jam dan sudah menunjukan pukul 20:46.
"paman masak apa?" darel menoleh pada erza yang duduk di salah satu kursi makan.
"ada ayam sama beberapa sayuran, kau mau di jadikan apa ini?" tanya darel sedang mencuci daging ayam nya.
"emm--, nasi goreng ayam? bisa paman?"
"tunggulah" jawab darel singkat.
"paman" panggil erza pelan.
"hmmm?" darel tetap fokus pada daging ayam yang akan dia potong.
"ayah dan mamah sudah tidur?" bisiknya pada darel.
"sudah, mungkin. kenapa?"
"paman bantu aku mengerjakan tugas sekolah ku yah"
erza berjalan untuk berdiri di samping darel, mengedip-ngedip kan matanya agar darel tersentuh untuk membantu nya.
"paman-- yahh yahhh... please"
erza menghalangi langkah darel yang hendak menyalakan gas, membuat keduanya berdiri saling berhadapan satu sama lain.
"pamann-- bantu yah... pleasee"
"setelah makan" darel segera menghindar dari hadapan erza.
"assaa-- okeey paman-" kembali duduk dan menunggu darel selesai dengan masakannya.
makanan yang sudah siap juga darel yang sudah duduk di depan erza. memperhatikan lahapnya anak itu makan, tidak lupa dengan dia yang menuangkan air ke dalam gelas untuk si keponakan.
"paman tidak makan?" tanya erza di saat makanan di meja sudah tidak tersisa.
"tidak. cepatlah, aku mau tid--"
"Tugas ku paman?" sergah erza cepat.
"Iyaa kerjakan" sahut darel dengan membawa piring kotor erza ke westafel.
Erza lebih dulu berbdiri, berjalan lebih awal menuju kamar nya dan mengeluarkan buku tugas nya.
Darel masih mencuci piring bekas makan erza, mengatupkan kedua bibir nya dan menggaruk pipi nya yang sama sekali tidak gatal. menyimpan piring di rak dekat westafel dan berjalan menuju kamar erza.
"paman sini" panggil erza mendapati bayangan darel di depan pintu melalui laptop nya.
darel masuk dengan pelan, dengan erza yang memindahkan tubuh nya di atas kasur, bersyukur meja belajar nya berada di samping tempat tidur nya.
"tugas apa?" tanya darel menatap pada buku tugas erza.
"sastra. ini benar-benar di luar kemampuan ku paman" erza menaruh kepalanya nya di atas meja belajar.