8 : Singa Bangun (A)

5.9K 80 2
                                    

Keesokan hari nya, hal yang sama ingin ku ulangi. Dan seperti biasa mama sudah tidur duluan sedangkan papa menonton film action seperti malam malam sebelumnya. Hubungan ku dengan papa sudah membaik sejak tadi malam dia memberikan ku "sesuatu" yang kuminta padanya. Tapi itu saja tidak cukup pikirku. Aku ingin merasakannya lagi. Ingin merasakan lebih.

Aku gabung duduk disebelah papa.

...
"Pa..."
"Hmm.???"
"Tadi malem gimana kok tiba tiba pergi" aku tidak malu sedikit pun membahas.
"Kan sudah" ucap nya sambil fokus terus ke film.
"Belum pa" balas ku
Dia tidak membalas.
Tapi nakal tangan ku sekarang mencoba meletakkan keatas celana nya.
"Heh... mau apa lagi" ucap nya mencoba mengangkat tangan ku tapi kali ini ku tahan, dan ku remas seolah tidak ingin pergi dari posisi itu.
"Ayo lah pa... ajarin adrian" ucap ku lagi
Dia tidak menjawab. Tapi tangan ku yang mulai meremas remas gundukan dibalik celana itu tidak sedikit pun di tepis papa.

Perlahan terasa daging itu mulai bangun dari tidur nya juga papa yang terlihat nafas nya semakin memberat menyadarkan ku kalau papa mulai terangsang. Ku coba memasukkan tangan ku dari karet pinggang celana nya, dan tidak ada perlawanan disana hingga akhirnya dengan berani ku pelorot kan celana nya sampai lutut.
"Adrian isep ya" bisik ku
"Jangan" ucap nya dengan nafas tertahan... tapi tidak juga melarang pergerakan ku dan akhirnya ku tundukkan kepala ku, melahap penis itu dengan cepat. Bukannya papa mendorong kepala ku agar melepaskan penisnya dari mulut ku, dia malah memegang kepala ku sambil membelai. Papa terasa masih menolak nafsu yang sedang diterima nya, tapi aku tidak mau kalah.
Ku hisap perlahan mulai dari kepala nya lalu turun hingga ke pangkal, kemudian memasukkan mencoba masuk seluruh nya kemulut ku meskipun tidak bisa seluruh nya.
Entah bagaimana yang terjadi, tapi papa terus bertahan menikmati rangsangan yang kuberikan hingga terasa mulut ku pegal memberikan servis ke penis besar nya. Dan sama seperti yang kemarin, sekarang dia menarik ku.

"Udah jangan disini. Besok standby papa hubungin" ucap nya. Lalu mematikan tv dan pergi kedalam kamar.

Dalam hati aku benar senang dengan kalimat itu yang artinya papa juga akan luluh juga dengan godaan ku ini.

Besok nya aku kuliah, tapi pikiran ku benar benar terganggu menunggu janji papa akan menghubungi ku. Akhirnya kuputuskan menghubungi duluan, tidak ingin hal ini terlewatkan.

"Adrian beres kampus jam 2 siang pa." Ku kirim pesan itu.

Tidak menunggu lama ada balasan.
"Jam 3 nanti papa hubungi ya"

Aku tidak sabar hingga akhirnya begitu jam 3 papa benar menghubungi. Tapi langsung menelpon.

Dia menyuruhku menuju ke hotel x dan menunggu di lobby nya. Jantung ku benar benar berdetak kencang memikirkan apa yang akan ku alami hari ini.

Aku melihat papa datang dan langsung menuju ke resepsionis hotel.Tanpa basa basi, begitu aku menyadari aku sudah duduk menunggu, papa mengisyaratkan memanggil ku. Ku ikuti dan kami menuju kamar yang sudah dipesan nya. Jantung ku seperti mau meledak rasanya, tapi papa terasa begitu santai.

"Gimana, kamu beneran papa ajarin?" Ucap nya mendekati ku. Tidak menunggu jawaban ku, apa mengecup bibir ku sekarang, dan memagut nya. Aku mengikuti permainan nya.

Kali ini karena tidak sedang berada dirumah, pikiran ku dan mungkin pikiran papa sedikit bebas. Aku membalas ciuman demi ciuman papa sambil akhirnya aku meraba dan mulai meremas milik nya. Semakin keras gundukan itu, dan akhirnya ku lepas ciuman dan membuka kancing celana papa. Dia tampak membiarkan ku melakukan apa yang ku mau saat ini, dan akhirnya penis besar milik nya berada didepan mata ku.

Ku hisap perlahan, ku jilati, bahkan biji nya juga tidak luput dari permainan mulut ku hingga penis itu benar benar keras di tegangan maksimal nya.
Papa sangat menikmati apa yang kulakukan, bahkan sekarang dia sangat bebas mengeluarkan desahan nya. Aneh sekali karena seperti papa tidak menyadari lagi kalau aku adalah seorang pria, juga anak nya. Atau bisa jadi dia hanya ingin membantu ku sesuai yang ku minta untuk mendapatkan pengalaman pertama dengan orang yang ku percaya.
Akhirnya setelah beberapa belas menit, papa meloloskan celana nya dan tanpa sadar ternyata juga sudah membuka baju nya.

Badan ku angkat papa agar kembali berdiri, dan dia mengecup sekilas bibir ku, lalu tanpa basa basi di lepas nya juga bajuku hingga kami benar benar telanjang sekarang. Tangan ku ditarik nya agar kami menuju ranjang, dan akhirnya papa kembali memberikan penis nya dan ku hisap dengan penuh semangat.

Sekarang kami berdua sudah seperrti sepasang kekasih yang tidak peduli lagi apa status kami dan papa pun membiarkan ku memainkan milik nya semau ku. Ini belum berakhir, dan sepertinya hal terbesar yang ku inginkan akan segera terjadi.

Next update : 24 November

Book 29 - PETUALANGAN DENGAN BOKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang